Skip links
kenapa perut bayi kembung

7 Penyebab Perut Bayi Kembung dan Cara Mengatasinya

Perut bayi yang kembung sering kali membuat orang tua khawatir. Kondisi ini umum terjadi karena sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan. 

Namun, penting untuk mengetahui penyebabnya agar bisa mengambil langkah yang tepat untuk mengatasinya. 

Artikel ini akan membahas beberapa penyebab utama kenapa perut bayi kembung dan cara mengatasinya.

Penyebab Perut Bayi Kembung 

Gejala bayi kembung antara lain sendawa, perutnya keras, menangis, rewel, dan sering kentut. Jadi, apa saja penyebab di balik kembung pada bayi?

1. Sistem Pencernaan yang Belum Sempurna

Salah satu alasan utama kenapa perut bayi kembung adalah karena sistem pencernaannya yang masih belum sempurna. 

Bayi yang baru lahir masih belajar mencerna makanan dan menyesuaikan diri dengan ASI atau susu formula. Proses ini sering menyebabkan produksi gas berlebih di dalam perut bayi. 

Seiring waktu, sistem pencernaan bayi akan berkembang lebih baik dan masalah kembung pun berkurang.

2. Menelan Terlalu Banyak Udara

Bayi bisa menelan terlalu banyak udara saat menyusu, baik dari botol maupun langsung dari payudara, terutama jika pelekatan saat menyusu kurang sempurna.

Udara yang tertelan ini akan terperangkap di dalam perut dan menyebabkan bayi kembung dan merasa tidak nyaman serta menjadi rewel. 

Pastikan bayi dalam posisi yang benar saat menyusu dan gunakan botol dengan desain anti-kolik untuk mengurangi risiko ini.

3. Menangis Berlebihan

Menangis adalah cara bayi berkomunikasi, tetapi jika terlalu sering, ini bisa menjadi penyebab kenapa perut bayi kembung. 

Saat menangis, bayi cenderung menelan lebih banyak udara, yang kemudian terjebak di dalam saluran pencernaan. Akibatnya, bayi bisa merasa lebih tidak nyaman dan menangis semakin lama. 

Untuk mencegahnya, orang tua dapat mencoba menenangkan bayi lebih cepat dengan menggendong atau memberikan dot jika diperlukan.

4. Gangguan Pencernaan Ringan

Bayi yang mengalami sembelit atau sulit buang air besar juga lebih rentan mengalami kembung. 

Sembelit dapat menyebabkan penumpukan gas di dalam usus, sehingga bayi menjadi lebih rewel dan tidak nyaman. 

Orang tua dapat membantu bayi dengan memberikan pijatan lembut pada perut atau menggerakkan kaki bayi seperti gerakan mengayuh sepeda untuk merangsang pencernaan.

5. Intoleransi Makanan

Penyebab lain kenapa perut bayi kembung adalah intoleransi terhadap jenis makanan tertentu. 

Misalnya, bayi yang tidak dapat mencerna laktosa dalam susu bisa mengalami kembung dan diare. Selain laktosa, beberapa bayi juga sensitif terhadap protein seperti gluten atau casein. 

Bila bayi sering mengalami kembung setelah mengonsumsi makanan tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk mengetahui apakah ada alergi atau intoleransi makanan.

6. Susah Mencerna Makanan

Bayi yang mengonsumsi makanan yang sulit dicerna juga lebih rentan mengalami kembung.

Beberapa jenis makanan seperti sayuran cruciferous (brokoli, kembang kol, kol), kacang-kacangan, atau makanan yang tinggi lemak bisa menyebabkan gas berlebih dalam sistem pencernaan bayi. Kalau bayi sudah mulai mengonsumsi MPASI, perkenalkan makanan baru secara perlahan untuk melihat bagaimana tubuh bayi bereaksi terhadapnya.

7. Infeksi Virus

Infeksi virus di saluran pencernaan juga bisa menjadi penyebab kenapa perut bayi kembung. Beberapa gejala yang menyertai kondisi ini adalah muntah, diare, dan demam. 

Jika bayi mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Perut Bayi Kembung 

Agar bayi kembali nyaman dan tidak rewel, lakukan langkah-langkah ini untuk mengatasi perut kembung pada bayi: 

1. Sendawakan Bayi 

Salah satu penyebab kenapa perut bayi kembung adalah karena menelan udara saat menyusu. Untuk mengurangi udara yang masuk ke sistem pencernaan bayi, sendawakan bayi setelah menyusu dan di tengah sesi menyusu. 

Caranya, tepuk punggung bayi dengan lembut sambil menahannya dalam posisi tegak. Jika bayi tampak rewel atau berhenti menyusu setelah beberapa menit, kemungkinan ia mengalami kembung akibat udara yang tertelan, bukan karena kenyang. 

Bila memberi susu botol, cobalah menyendawakan bayi setiap 2-3 ons susu, sementara jika menyusui langsung, lakukan setiap 5-10 menit.

2. Perbaiki Posisi Menyusui

Pastikan bayi berada dalam posisi lebih tegak saat menyusu agar udara yang tertelan berkurang. 

Jika menyusui langsung, pastikan pelekatan bayi sudah benar agar tidak ada udara yang masuk. 

Untuk bayi yang diberi susu botol, gunakan botol dan dot anti-kembung yang dirancang untuk mengatur aliran susu dan mengurangi udara yang masuk. Pastikan dot selalu terisi penuh dengan susu agar bayi tidak mengisap udara kosong. 

Hindari mengguncang botol terlalu kuat karena bisa menyebabkan gelembung udara dalam susu yang bisa meningkatkan risiko kembung.

3. Lakukan Gerakan Mengayuh

Letakkan bayi dalam posisi telentang dan gerakkan kakinya perlahan seperti sedang mengayuh sepeda. 

Gerakan ini bisa membantu mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam perut. 

Selain itu, bisa juga dengan menekuk kedua lutut bayi ke arah perut, tahan selama sekitar 10 detik, lalu lepaskan perlahan. Ulangi beberapa kali hingga bayi terlihat lebih nyaman.

4. Tummy Time

Tummy time atau membiarkan bayi tengkurap selama beberapa menit setiap hari tidak hanya membantu memperkuat otot-otot tubuhnya, tetapi juga bisa mengurangi gas dalam perut. 

Saat bayi berada dalam posisi tengkurap, tekanan lembut pada perutnya dapat membantu mengeluarkan gas yang terjebak. 

Namun, pastikan untuk tidak melakukan tummy time segera setelah menyusu agar bayi tidak gumoh. 

Tunggu sekitar 20-30 menit sebelum mencoba aktivitas ini dan selalu awasi bayi saat tengkurap untuk menghindari risiko SIDS (sindrom kematian mendadak pada bayi).

5. Usap Lembut Perut Bayi

Pijatan lembut pada perut bayi bisa membantu mengurangi kembung dengan merangsang pergerakan gas keluar dari sistem pencernaan. 

Mulailah dengan mengusap perut bayi searah jarum jam dengan gerakan lembut. Setelah itu, lanjutkan dengan usap area bahu, punggung, dan kaki untuk membantu bayi lebih rileks. 

Pijatan ini juga bisa membantu meningkatkan sirkulasi darah dan kenyamanan bayi secara keseluruhan.

6. Cek Makanan Ibu

Apabila bayi masih mengalami kembung meskipun sudah melakukan berbagai cara di atas, ada kemungkinan makanan yang dikonsumsi ibu jadi penyebab kenapa perut bayi kembung.

Bagi ibu yang menyusui, beberapa jenis makanan seperti produk olahan susu, kafein, bawang-bawangan, makanan pedas, serta sayuran seperti kol dan brokoli bisa menyebabkan gas pada bayi. 

Jika curiga makanan tertentu menyebabkan bayi kembung, coba kurangi konsumsi makanan tersebut dan amati apakah ada perubahan pada kondisi bayi.

7. Gunakan Minyak Telon

Mengoleskan minyak telon pada perut bayi dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan bayi. 

Salah satu pilihan yang tepat adalah Minyak Telon Lang Plus yang mengandung bahan-bahan alami yang aman untuk bayi. 

Tak hanya meredakan perut kembung, minyak telon ini sekaligus bisa melembutkan kulit bayi dan mencegah gigitan nyamuk. 

Dengan memahami penyebab kenapa perut bayi kembung, orang tua dapat mengambil langkah yang tepat untuk mengurangi ketidaknyamanan bayi. 

Jika bayi sering mengalami kembung atau gejalanya semakin parah, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. 

Yuk, tetap jaga kesehatan bayi dan keluarga dengan memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan!

Explore
Drag