Tanda-Tanda Batuk Berbahaya pada Anak yang Perlu Diwaspadai – Walaupun tergolong sebagai salah satu penyakit, batuk sejatinya merupakan respons alami tubuh untuk membersihkan saluran napas dari lendir, debu, atau partikel asing. Beberapa benda yang dianggap tubuh sebagai partikel asing yang dapat membahayakan antara lain yaitu bau senyawa kimia yang menyengat seperti parfum, asap, atau polutan sejenis.
Meskipun terlihat sepele dan bisa disembuhkan seiring berjalannya waktu, batuk tidak selalu bisa dipandang sebelah mata, termasuk pada anak-anak. Dalam beberapa kasus, batuk bisa menjadi pertanda adanya gangguan kesehatan serius yang memerlukan penanganan medis segera.
Hal tersebut membuat orang tua perlu mengenali tanda-tanda batuk berbahaya pada anak sehingga dapat mencegah komplikasi dan mendapatkan penanganan yang tepat sejak dini. Berikut adalah tanda-tanda batuk berbahaya pada anak yang perlu diwaspadai oleh orang tua.
Tanda-Tanda Batuk Berbahaya pada Anak yang Perlu Diwaspadai
1. Batuk Disertai Sesak Napas
Jika anak mengalami batuk yang disertai dengan kesulitan bernapas, napas cepat, atau tarikan napas yang dalam hingga dada tampak tertarik ke dalam, ini bisa menjadi pertanda kondisi pernapasan serius seperti bronkiolitis, asma, atau pneumonia.
Sesak napas yang muncul ketika batuk bisa jadi mengindikasikan bahwa saluran napas anak tersumbat atau mengalami peradangan berat, di mana hal tersebut memerlukan penanganan medis profesional dalam waktu cepat.
2. Batuk Disertai Mengi
Mengi atau dikenal juga dengan wheezing adalah suara siulan halus yang bisa muncul ketika anak mengembuskan napas di beberapa kasus. Bunyi tersebut biasanya terdengar lebih jelas saat menggunakan stetoskop, namun kadang dapat terdengar langsung oleh telinga.
Fenomena ini bisa jadi menandakan adanya penyempitan saluran napas bawah akibat peradangan atau spasme, layaknya pada asma atau infeksi virus. Bila batuk yang disertai mengi terjadi secara terus-menerus atau bahkan makin parah, segera bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
3. Batuk Disertai Demam Tinggi
Demam sendiri merupakan reaksi tubuh terhadap infeksi yang terjadi di dalam tubuh. Jika batuk anak disertai demam tinggi (lebih dari 38 derajat celcius) yang berlangsung lebih dari tiga hari, terdapat indikasi infeksi serius seperti pneumonia, infeksi bakteri, atau bahkan tuberkulosis di dalam tubuh anak.
Pada beberapa kesempatan, demam bisa turun setelah beberapa hari berkat obat penurun panas. Namun, jika demam tidak kunjung mereda, itu merupakan pertanda untuk segera membawa anak ke dokter.
4. Batuk Disertai Muntah Berulang
Anak yang batuk terus-menerus hingga muntah bisa jadi mengalami iritasi pada saluran pencernaan akibat batuk yang terlalu kuat. Namun, jika muntah terjadi setiap kali batuk dan disertai darah atau lendir kehijauan, ini merupakan gejala kondisi yang lebih serius seperti pertusis (batuk rejan) atau komplikasi gastrointestinal yang membutuhkan pemeriksaan dokter lebih lanjut.
5. Batuk Kering Berkepanjangan
Batuk kering yang berlangsung lebih dari dua minggu, terutama jika memburuk pada malam hari atau saat anak aktif, bisa menjadi tanda asma, alergi, atau infeksi kronis seperti tuberkulosis. Batuk jenis ini memang umumnya tidak menghasilkan dahak, namun cukup mengganggu aktivitas dan tidur anak.
6. Batuk Disertai Perubahan Warna Kulit
Jika saat batuk anak mengalami perubahan warna kulit menjadi kebiruan terutama di bibir, ujung jari, atau wajah, ini merupakan tanda kekurangan oksigen yang serius. Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan pada paru-paru, jantung, atau saluran napas atas yang tersumbat. Karena kondisi ini termasuk keadaan darurat medis, bawa anak ke rumah sakit atau klinik terdekat secepat mungkin ketika mengalami gejala tersebut.
7. Batuk yang Mengganggu Tidur dan Aktivitas
Batuk yang terlalu sering dan parah, bahkan hingga mengganggu tidur anak atau membuat anak tidak mampu beraktivitas normal, bisa menjadi tanda masalah serius. Hal ini mengindikasikan bahwa batuk sudah mengiritasi saluran napas atau anak mengalami gangguan pernapasan lainnya. Jika batuk sampai menyebabkan anak lemas atau lesu, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan dokter.
8. Suara Batuk yang Tidak Biasa
Jenis batuk tertentu memiliki ciri khas tersendiri yang menunjukkan potensi penyebabnya. Contohnya adalah suara batuk yang keras seperti menggonggong umumnya terkait dengan croup atau peradangan laring. Batuk rejan sendiri memiliki pola batuk bertubi-tubi yang khas dan diselingi dengan napas dalam yang keras. Kedua jenis batuk ini perlu perhatian medis segera, terutama jika terjadi pada anak Anda.
9. Batuk Disertai Penurunan Nafsu Makan dan Berat Badan
Jika batuk yang dialami anak menyebabkan penurunan nafsu makan dan berat badan, ini bisa menjadi tanda kondisi kronis seperti infeksi paru-paru, tuberkulosis, atau gangguan metabolisme lainnya. Tidak hanya itu, penurunan berat badan yang drastis pada anak ketika batuk menunjukkan bahwa tubuh mereka tidak mendapatkan asupan dan energi yang cukup, salah satunya akibat tubuh yang mengalami penyakit jangka panjang sehingga memicu stres berlebih.
10. Batuk pada Bayi Berusia di Bawah 3 Bulan
Bayi berusia di bawah 3 bulan memiliki sistem imun dan pernapasan yang masih sangat rentan. Batuk pada bayi di usia ini harus selalu dianggap sebagai kondisi serius dan memerlukan evaluasi medis segera. Alasannya karena kondisi tersebut dapat dengan cepat berkembang menjadi kondisi berbahaya seperti bronkiolitis, pneumonia, atau batuk rejan (pertusis).
Untuk mengatasi batuk pada anak, ada beberapa obat yang tersedia di pasaran. Jika Anda sedang bingung menentukan pilihan yang tepat, salah satu obat batuk anak yang direkomendasikan adalah OB Herbal Junior. Obat berbentuk sirup ini mengandung jahe, jeruk nipis, dan licorice yang ampuh meredakan batuk serta melegakan tenggorokan. Rasanya pun sudah dirancang khusus agar disukai oleh anak-anak.
OB Herbal Junior dapat dikonsumsi sebanyak 3 kali sehari dengan 2 sendok takar (10 ml) untuk anak-anak berusia 6–12 tahun. Obat bisa diberikan setelah makan dan jangan lupa kocok dahulu sebelum diminum. Namun, perlu diingat kalau obat ini tidak untuk pemakaian jangka panjang atau lebih dari 6 minggu.
Itulah beberapa informasi terkait tanda-tanda batuk berbahaya pada anak yang perlu diwaspadai yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari apotek online atau VIVA Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Referensi:
- Children’s Healthcare of Atlanta (n.d). Key Coughs Parents Should Know. https://www.choa.org/parent-resources/everyday-illnesses/common-kids-coughs-explained.
- Children’s Hospital Colorado (2023). Types of Coughs in Kids. https://www.childrenscolorado.org/just-ask-childrens/articles/types-of-coughs.
- MSD Manuals (2025). Cough in Children. https://www.msdmanuals.com/home/children-s-health-issues/symptoms-in-infants-and-children/cough-in-childrenÂ
- Nemours Kids Health (n.d). Coughing. https://kidshealth.org/en/parents/childs-cough.html.