Ketika merasa tegang atau gugup, apakah Anda memiliki kebiasaan tertentu seperti mengelupas kulit jari? Walaupun mungkin bisa menenangkan, perilaku itu ternyata tidak wajar dan termasuk gangguan mental menurut ilmu medis.
Lantas, dari mana penyebab kebiasaan mengelupas kulit jari bisa muncul serta bagaimana cara mengatasinya? Apabila sering melakukannya, simak informasinya lebih jauh di sini untuk perlahan menghilangkan perilaku tersebut.
Penyebab Kebiasaan Mengelupas Kulit Jari
Kebiasaan mengelupas kulit jari termasuk dalam gangguan mental, di mana seseorang mengelupas kulit jari ketika dalam kondisi tertentu seperti cemas. Kondisi ini disebut dermatillomania dan termasuk dalam salah satu obsessive-compulsive disorders (OCD).
Dermatillomania sendiri tidak hanya berlaku untuk kebiasaan mengelupas kulit jari, tapi juga bagian lainnya seperti pinggir bibir, lengan, atau kaki.
Meskipun termasuk dalam OCD secara umum, dermatillomania punya beberapa perbedaan dibandingkan kondisi OCD spesifik lainnya, contohnya:
- Berbeda dengan OCD, dermatillomania tidak menunjukkan obsesi yang tidak bisa dikontrol atau diinginkan seseorang.
- Kebiasaan pada dermatillomania dapat membahayakan atau mencederai diri sendiri, sedangkan OCD lainnya jarang memiliki sifat tersebut.
- Ketika seseorang mengelupas kulit jari, biasanya mereka merasa puas dan ini tidak ditemui pada OCD.
Berikut adalah beberapa penyebab seseorang memiliki kebiasaan mengelupas kulit jari:
Stres atau Cemas
Bagi beberapa orang, mengelupas kulit jari menjadi cara mereka untuk mengatasi cemas atau masalah mental lainnya (coping mechanism). Melakukan kegiatan tersebut dianggap membuat seseorang lebih rileks ketika melakukan sesuatu yang mengganggu pikirannya.
Genetik
Orang yang memiliki kebiasaan mengelupas kulit jari biasanya diwariskan dari keluarga inti seperti orang tua. Ini juga dapat dialami oleh kakak beradik dan menurun ke anaknya masing-masing akibat faktor genetik.
Perubahan Struktur Otak
Diketahui terdapat beberapa perbedaan struktur otak di bagian yang mengontrol kebiasaan sehari-hari antara orang biasa dan orang dengan kebiasaan mengelupas kulit jari.
Kebiasaan mengelupas kulit jari sendiri memiliki beberapa efek samping. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Kulit di sekitar jari menjadi kasar atau terlihat berbeda dibanding area lainnya akibat bekas terkelupas.
- Menimbulkan luka baru atau membuka luka lama yang bahkan bisa membuat jari berdarah.
- Penyebaran infeksi akibat luka jari yang terkelupas ke sekujur tubuh yang mengakibatkan reaksi sistem imun berlebihan dan membahayakan nyawa (jarang terjadi).
- Perasaan malu atau tidak percaya diri akibat bekas kulit jari yang terkelupas dan sulit ditutupi sehingga membuat terasa dikucilkan.
Cara Mengatasi Kebiasaan Mengelupas Kulit Jari
Sebelum mengetahui apakah kebiasaan mengelupas kulit jari yang dilakukan termasuk dalam kategori wajar atau tidak, Anda perlu melakukan diagnosis lewat pengujian oleh tenaga medis. Ini termasuk mencari tahu riwayat penyakit, kebiasaan sehari-hari, dan lainnya.
Untuk menentukan kebiasaan mengelupas kulit yang tidak normal, seseorang harus memenuhi enam kriteria ini:
- Kebiasaan mengelupas kulit jari masih terjadi hingga saat ini dan sering dilakukan.
- Sudah pernah mencoba untuk menghentikan kebiasaan tersebut namun belum berhasil.
- Kebiasaan mengelupas tidak terjadi karena kondisi medis lainnya seperti kudis atau gangguan kulit lainnya.
- Tidak dipicu oleh gangguan mental lainnya seperti mengelupas kulit untuk mengatasi masalah penampilan (body dysmorphic disorder).
- Kebiasaan mengelupas tidak muncul akibat konsumsi obat tertentu di masa lalu, baik obat bebas maupun obat resep.
- Menimbulkan efek negatif pada kehidupan sosial sehari-hari. Contohnya seperti perasaan malu ketika bertemu orang lain di lingkungan kerja akibat kondisi tubuhnya.
Cari Tahu Penyebab Kebiasaan Itu
Penyebab kebiasaan mengelupas kulit jari bisa berbeda-beda setiap orang. Entah itu untuk meredakan rasa cemas, mengurangi kebosanan saat menunggu sesuatu, kulit terasa gatal, atau perasaan negatif yang membuat ingin menyakiti diri sendiri.
Dengan memahami munculnya kebiasaan tersebut pada diri Anda, akan lebih mudah ke depannya untuk menentukan penanganan seperti apa yang tepat.
Contohnya, kebiasaan mengelupas kulit jari karena stres tentu solusinya berbeda dengan gatal-gatal. Masalah pertama memerlukan bantuan psikolog untuk mengatasi depresi, sedangkan masalah kedua bisa diredakan dengan menemui dokter kulit atau dermatologist.
Lakukan Terapi
Untuk mengatasi kebiasaan mengelupas kulit jari, berikut adalah beberapa jenis terapi yang bisa dicoba:
- Cognitive behavioral therapy: Terapi ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan yang lebih sehat dengan mencari tahu apa saja penyebab munculnya perilaku tersebut.
- Group therapy: Jenis terapi ini dilakukan dengan mengumpulkan beberapa orang yang memiliki gangguan sama dalam kelompok kecil di bawah bimbingan psikolog atau terapis. Tujuannya adalah agar mereka dapat mengenal masalahnya masing-masing dan mencari solusinya, termasuk kebiasaan mengelupas kulit jari.
- Habit reversal therapy: Manfaat dari terapi ini adalah membuat Anda mengenali lebih jauh kebiasaan mengelupas kulit jari yang dialami, contohnya seperti berapa kali melakukannya dalam sehari. Dengan mengetahui pola tersebut, kebiasaan dapat diredam secara bertahap.
- Acceptance therapy: Dengan melakukan terapi ini, seseorang diharapkan dapat menerima apa adanya perasaan negatif yang memicu kebiasaan mengelupas kulit jari. Berdamai dengan diri sendiri ini bisa membantu mengurangi perilaku tersebut seiring berjalannya waktu.
Untuk memutuskan pilihan terapi yang tepat, disarankan untuk konsultasi dengan tenaga medis atau psikolog profesional yang memang ahli di bidang psikoterapi.
Buat Agar Lebih Sulit Dilakukan
Untuk memanipulasi pikiran dan mencegah kebiasaan mengelupas kulit jari mudah dilakukan, coba untuk memakai sarung tangan di waktu perilaku itu biasanya muncul. Ini dapat memberikan sugesti bahwa kebiasaan tersebut perlu usaha ekstra sehingga Anda memilih untuk tidak melakukannya.
Selain itu, Anda juga bisa mencoba benda lain untuk mengalihkan pikiran ketika ingin mengelupas kulit jari. Contohnya seperti memutar pulpen atau mengunyah permen karet. Ini masih lebih baik dibandingkan mengelupas kulit jari yang dapat berdampak negatif pada tubuh.
Konsumsi Obat Tertentu
Beberapa obat umum dikonsumsi sebagai bagian dari terapi perilaku kognitif untuk mengatasi gangguan seperti kebiasaan mengelupas kulit jari. Contohnya mulai dari antidepresan, antipsikotik, antikonvulsan, hingga nutrasetikal.
Namun sama seperti terapi, jangan lupa untuk selalu konsultasi dengan tenaga medis atau psikolog sebelum mulai mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama yang tidak dijual bebas.
Itulah beberapa informasi terkait kebiasaan mengelupas kulit jari yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!