Antikonvulsan adalah jenis obat untuk mengobati atau mencegah kejang atau konvulsi. Obat ini digunakan untuk mengobati epilepsi dan gangguan kejang lainnya.
Merek Dagang Antikonvulsan
Merek dagang Antikonvulsan antara lain: Phenobarbital sodium, Phenobarbital, Sibital, Analsik, Diazepam, Metaneuron, Neurodial, Nozepav, Proneurin, Stesolid, Valdimex, Valium, Clonazepam, Anxibloc, Asabium, Clobazam, Proclozam, Bamgetol, Barzepin, Trileptal, Inovelon, Deztoin, Dilantin, Kutoin, Sanbetoin, Decatona, Glauseta, Epilep, Topamax, Berval, Ikalep, Valepsi, Vellepsy, Gabapetin, Alpentin, dan Provelyn.
Apa Itu Antikonvulsan
Apa itu Antikonvulsan?
Golongan: Obat resep.
Kategori: Obat antikejang.
Manfaat: Obat untuk mencegah dan mengatasi kejang.
Digunakan oleh: Dewasa.
Antikonvulsan untuk ibu hamil: Penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan risiko anak yang dikandung tidak berkembang secara normal, jika Anda mengonsumsi beberapa jenis Antikonvulsan selama kehamilan, termasuk natrium valproat, asam valproat, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, dan topiramat. Obat-obat ini dapat menyebabkan masalah, seperti spina bifida, bibir sumbing, atau kelainan jantung. Konsultasikan dengan dokter tentang keamanan penggunaan Antikonvulsan untuk ibu hamil.
Antikonvulsan untuk ibu menyusui: Karbamazepin, asam valproat, fenitoin, fenobarbital, dan primidon dianggap memiliki tingkat keamanan yang baik selama menyusui. karena pengalaman klinis jangka panjang dan jumlah datang yang tersedia tentang penggunaan Antikonvulsan yang baru. Namun, tidak ada penelitian lebih lanjut tentang penggunaan obat Antikonvulsan lainnya pada ibu menyusui. Konsultasikan kepada dokter tentang penggunaan obat ini untuk ibu menyusui.
Bentuk obat: Tablet, sirup, dan injeksi.
Peringatan Sebelum Menggunakan Antikonvulsan
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menggunakan Antikonvulsan, agar tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Berikut beberapa di antaranya:
Sebelum mengonsumsi Antikonvulsan, beritahu dokter jika Anda memiliki alergi obat atau alergi terhadap kandungan yang terdapat pada obat ini. Antikolinergik tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
Beritahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengonsumsi obat resep atau non resep, suplemen, makanan, atau obat herbal. Dokter mungkin perlu menyesuaikan pemberian dosis Antikonvulsan untuk Anda.
Beritahu dokter tentang riwayat kesehatan Anda, terutama jika Anda sedang atau pernah mengalami penyakit liver, penyakit ginjal, penyakit jantung, diabetes, glaukoma, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), atau asma.
Beritahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyalahgunaan NAPZA, gangguan suasana hati, memiliki keinginan untuk bunuh diri, atau memiliki penyakit mental seperti depresi.
Beri tahu dokter atau dokter gigi Anda jika Anda sedang mengonsumsi Antikonvulsan, ketika ingin menjalani prosedur tertentu, seperti perawatan gigi atau operasi.
Obat ini dapat membuat mengantuk. Alkohol juga dapat membuat Anda lebih mengantuk. Jangan mengemudi, mengoperasikan mesin, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan saat ada mengonsumsi obat ini.
Beritahu dokter jika Anda mengalami gejala Alergi atau gatal-gatal yang tidak biasa, gatal-gatal yang tampak memar atau melepuh, dan rasa gatal yang aneh.
Beritahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui.
Konsultasikan dengan dokter penggunaan alat kontrasepsi paling efektif selama menjalani pengobatan dengan obat Antikonvulsan. Segera konsultasikan dengan dokter jika Anda hamil tanpa diduga atau direncanakan, atau ingin merencanakan kehamilan selama mengonsumsi Antikonvulsan.
Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak.
Dosis dan Aturan Pakai Antikonvulsan
Dosis umum Antikonvulsan berdasarkan bentuk, sediaan obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Golongan Hidantoin
Tujuan penggunaan: Mengobati epilepsi.
Sediaan obat oral:
Dosis dewasa dan anak di atas 6 tahun: 300 mg, dilanjutkan dengan dosis penunjang antara 300 mg hingga 400 mg, maksimum 600 mg per hari.
Dosis anak di bawah 6 tahun: Dosis awal 1/3 dosis dewasa, dengan dosis penunjang 4 mg hingga 8 mg per kg per berat badan per hari. Dosis awal dibagi dalam 2-3 kali pemberian.
Golongan Barbiturat
Dosis dewasa: 2 kali sehari sebanyak 100 mg.
Golongan Karbamazepin
Tujuan penggunaan: Mengobati bangkitan kejang tonik-klonik.
Dosis dewasa: Dosis awal 2 kali 200 mg hari pertama, dan selanjutnya dosis ditingkatkan secara bertahap. Dosis penunjang berkisar 800 mg hingga 1.200 mg per hari.
Golongan Benzodiazepin
Dosis dewasa: 2 mg hingga 10 mg sebanyak 2 kali hingga 4 kali sehari.
Dosis anak di atas 6 bulan: 1 mg hingga 2,5 mg sebanyak 3 kali hingga 4 kali sehari.
Manfaat Antikonvulsan
Manfaat Antikonvulsan adalah untuk mencegah dan mengatasi kejang, misalnya epilepsi. Pada keadaan normal, sel-sel di dalam otak manusia akan saling berkomunikasi satu sama lain melalui sinyal listrik. Saat aktivitas listrik di otak berlebihan, maka bisa menyebabkan munculnya kejang. Obat inilah yang bekerja dengan cara menormalkan aktivitas listrik yang berlebihan di otak, sehingga kejang dapat dicegah dan diatasi.
Cara Menggunakan Antikonvulsan dengan Benar
Antikonvulsan termasuk golongan obat resep dokter yang bisa dibeli di apotek. Gunakan Antikonvulsan sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan obat ini melebihi dosis yang sudah ditentukan. Agar hasil pengobatan lebih maksimal, Anda harus perhatikan hal-hal berikut ini sebelum menggunakan Antikonvulsan:
Antikonvulsan dapat diminum sebelum atau setelah makan. Minumlah obat ini dengan bantuan segelas air.
Konsumsilah Antikonvulsan persis seperti yang tertera pada label atau sesuai resep dokter
Jika Anda mengonsumsi tablet kunyah, maka kunyah setiap tablet Antikonvulsan dengan baik dan kemudian telan. Jika Anda mengonsumsi tablet Antikonvulsan yang cepat larut, biarkan tablet larut di lidah, lalu telan dengan atau tanpa bantuan air.
Jika Anda mengonsumsi Antikonvulsan sirup, ukur dosis dengan hati-hati menggunakan alat ukur atau sendok khusus. Jangan gunakan sendok yang biasa terdapat di rumah, karena mungkin dosisnya menjadi tidak tepat.
Jika Anda mengonsumsi Antikonvulsan injeksi, ikutilah petunjuk dan pengawasan dokter.
Dosis Antikonvulsan didasarkan pada usia, kondisi medis, dan respons Anda terhadap pengobatan. Jangan menambah atau mengonsumsi obat ini lebih sering dari yang dianjurkan.
Hubungi dokter jika gejala Anda tidak membaik, bertambah parah, atau jika Anda juga mengalami demam.
Simpan Antikonvulsan pada suhu ruangan, dan jauhkan obat ini dari kelembaban atau sinar matahari langsung.
Interaksi Antikonvulsan dan Obat Lain
Antikonvulsan dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
Dapat mempengaruhi enzim hati jika dikonsumsi dengan obat Antikonvulsan generasi lama.
Dapat mempengaruhi cara tubuh memetabolisme (menggunakan) obat lain yang Anda konsumsi.
Konsultasikan dengan dokter semua obat yang Anda konsumsi sebelum mengonsumsi Antikonvulsan, termasuk obat resep, obat bebas, dan suplemen. Selain itu, jika Anda sudah mengonsumsi obat Antikonvulsan lainnya, pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum memulai pengobatan baru.
Efek Samping dan Bahaya Antikonvulsan
Jika digunakan sesuai anjuran dokter atau aturan pakai, Antikonvulsan umumnya jarang menyebabkan efek samping. Namun, jika digunakan secara berlebihan, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek sebagai berikut:
Sakit kepala
Kelelahan
Pusing
Penglihatan kabur
Mual
Berat badan naik atau turun
Perubahan suasana hati.
Segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping di atas, atau jika Anda mengalami gejala alergi, seperti ruam kulit hingga menimbulkan kemerahan atau kulit melepuh.
Itu adalah penjelasan tentang Antikonvulsan, manfaat, aturan pakai, hingga efek samping yang dapat ditimbulkan. Jika ingin membeli obat ini, Anda bisa manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!