Obat Diare di Apotek – Sebagai penyakit yang bisa menimpa siapa saja, datangnya diare ditandai dengan buang air besar yang sering dan cair. Meskipun seringkali bersifat sementara, diare bisa menjadi berbahaya, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap gejala dehidrasi.
Oleh sebab itu, penanganan diare dengan obat yang tepat sangat penting untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Obat diare umumnya bekerja dengan cara mengurangi frekuensi buang air besar, menyerap racun, dan menggantikan cairan yang hilang.
Beberapa obat juga mengandung zinc untuk mempercepat pemulihan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, pemberian cairan yang cukup tetap menjadi langkah utama dalam mencegah dehidrasi ketika seseorang terkena diare. Berikut adalah beberapa jenis obat diare yang direkomendasikan beserta kandungan, fungsi, dan cara kerjanya untuk mengatasi diare secara efektif.
Daftar Obat Diare di Apotek
1. Diagit Tablet
Diagit Tablet biasanya digunakan untuk pengobatan gejala diare yang tidak diketahui penyebabnya. Kandungan Activated Attapulgite di dalamnya dapat menyerap beberapa racun, bakteri, dan virus yang dapat menyebabkan diare. Sementara itu, Pectin mampu mengurangi frekuensi buang air besar dan memperbaiki bentuk feses yang terlihat encer. Berikut adalah anjuran dosis Diagit Tablet sesuai rentang usianya:
- Orang dewasa dan anak-anak berusia di atas 12 tahun: Konsumsi dosis 2 tablet pada awal penggunaan, kemudian 2 tablet lagi setiap kali selesai buang air besar dengan batas maksimum 12 tablet dalam 24 jam.
- Anak-anak berusia 6-12 tahun: Konsumsi dosis awal 1 tablet, kemudian 1 tablet lagi setelah buang air besar dengan maksimum 6 tablet per hari.
Obat ini sendiri dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Namun, kecuali atas petunjuk dokter, hindari konsumsi selama lebih dari 2 hari atau pada kondisi demam tinggi atau untuk bayi dan anak-anak di bawah 6 tahun.
Selain itu, karena obat ini dapat mempengaruhi penyerapan obat lain di saluran pencernaan, Anda disarankan untuk memberikan interval waktu 2–3 jam antara pemberian Diagit Tablet dan obat lainnya.
Diagit Tablet tidak boleh diberikan pada pasien yang memerlukan penghindaran konstipasi atau pada individu yang hipersensitif terhadap obat ini. Efek samping yang mungkin terjadi meliputi mual, pusing, dan konstipasi. Jika gejala berlanjut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
2. Entrostop
Entrostop merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi diare non-spesifik atau diare yang penyebabnya tidak diketahui dengan jelas. Obat ini membantu meredakan gejala diare dan meningkatkan kepadatan feses.
Komposisi utama dalam Entrostop meliputi 650 mg Attapulgite koloid aktif dan 50 mg Pectin. Attapulgite koloid aktif bekerja dengan cara menyerap racun dan bakteri penyebab diare, sedangkan Pectin memiliki fungsi serupa dengan Diagit Tablet di bagian sebelumnya.
Dosis yang disarankan untuk dewasa dan anak-anak berusia di atas 12 tahun adalah 2 tablet setiap kali setelah diare dengan dosis maksimal 12 tablet dalam 24 jam. Untuk anak-anak usia 6–12 tahun, konsumsi 1 tablet setiap kali setelah diare dengan maksimum 6 tablet per hari. Demi pengobatan yang efektif, sebaiknya konsumsi Entrostop Tablet setelah buang air besar.
3. Diatabs Tablet
Mengandung Attapulgit sebanyak 600 mg, Diatabs Tablet digunakan untuk pengobatan simptomatik diare non-spesifik, di mana penyebab diare tidak diketahui dengan jelas. Obat ini bekerja dengan cara menyerap racun dan bakteri penyebab diare, mengurangi frekuensi buang air besar, dan memperbaiki kepadatan feses yang encer.
Dosis yang dianjurkan untuk dewasa dan anak-anak berusia di atas 12 tahun adalah 2 tablet setelah buang air besar, dengan maksimum 12 tablet dalam 24 jam. Untuk anak-anak berusia 6–12 tahun, dosis yang disarankan adalah 1 tablet setelah buang air besar dengan maksimum 6 tablet dalam 24 jam. Diatabs Tablet sendiri dapat dikonsumsi baik sebelum maupun sesudah makan.
Karena diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, tahap rehidrasi dengan memberikan oralit atau asupan cairan sangat diperlukan, terutama jika diare disertai dehidrasi pada anak-anak.
Obat ini tidak dianjurkan untuk digunakan lebih dari 2 hari atau pada kondisi demam tinggi. Diatabs juga tidak boleh diberikan pada anak-anak di bawah 3 tahun kecuali atas petunjuk dokter. Jika gejala diare masih berlanjut setelah konsumsi obat ini, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
4. L-Zinc Sirup
L-Zinc Sirup adalah suplemen yang mengandung zat aktif zinc sebagai terapi pelengkap dalam pengobatan diare pada anak-anak. Obat ini digunakan bersama dengan garam rehidrasi oral untuk membantu meningkatkan penyerapan air dan elektrolit serta mengeluarkan patogen dengan lebih baik selama diare.
Dosis yang dianjurkan untuk bayi berusia 2–6 bulan adalah 1 sendok takar (5 ml) sekali sehari selama 10 hari. Untuk anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun, dosis yang dianjurkan adalah 2 sendok takar (10 ml) sekali sehari selama 10 hari berturut-turut, bahkan jika diare sudah berhenti.
Selama diare masih berlangsung, jangan lupa untuk memberikan garam rehidrasi oral seperti oralit pada anak. Ibu menyusui dianjurkan untuk tetap menyusui atau meningkatkan frekuensi menyusui baik selama maupun setelah diare.
Meskipun belum ada laporan kontraindikasi yang spesifik untuk konsumsi L-Zinc Sirup, efek samping yang mungkin terjadi meliputi rasa pahit, mual, muntah, dan iritasi pada mulut. Jika efek samping tersebut terasa berlebihan atau berbahaya, hubungi tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.
5. Diapet Kapsul
Diapet Kapsul merupakan obat herbal yang mengandung ekstrak dari beberapa tanaman, termasuk daun jambu biji, kunyit, buah mojokeling, dan kulit buah delima. Obat ini dikemas dalam bentuk kapsul dan digunakan untuk membantu mengurangi frekuensi buang air besar, terutama pada kondisi diare.
Komposisi sendiri terdiri dari Psidii Guajava Folium (240 mg), Curcumae Domestica Rhizoma (204 mg), Terminalia Cherbulae (64 mg), dan Punicae Granati Pericarpium (72 mg). Kombinasi bahan herbal ini bekerja untuk menenangkan saluran pencernaan dan mengurangi frekuensi buang air besar yang berlebihan.
Dosis yang dianjurkan untuk dewasa yaitu 2 kapsul sebanyak 2 kali sehari. Untuk diare akut, dosis yang dianjurkan adalah 2 kapsul sebanyak 2 kali dengan interval waktu 1 jam. Diapet Kapsul sebaiknya dikonsumsi sesudah makan untuk mengoptimalkan penyerapan.
Obat ini tidak boleh diberikan kepada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Sementara bagi penderita yang mengalami dehidrasi akibat diare, dianjurkan untuk mengonsumsi oralit untuk mendukung tahap rehidrasi. Jika gejala tidak membaik dalam 3 hari, segera konsultasi dengan dokter.
Salah satu efek samping penggunaan Diapet adalah hipersensitivitas atau alergi terhadap salah satu bahan dalam obat ini. Dampak lainnya yang mungkin terjadi adalah sembeli, khususnya jika dikonsumsi secara berlebihan.
Itulah beberapa informasi terkait daftar obat diare yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari VIVA Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!