Susah tidur di malam hari kadang dialami oleh sebagian orang sehingga membuat mereka terasa lelah ketika bangun di pagi hari. Tidak hanya itu, gangguan tidur yang disebut juga dengan insomnia ini juga bisa memengaruhi suasana hati sehingga produktivitas pun menjadi menurun.
Apabila sedang mengalaminya, Anda perlu tahu berbagai penyebab susah tidur di malam hari. Ini penting agar tahu langkah penanganan apa yang perlu dilakukan berikutnya. Simak informasi lengkapnya di bawah ini, yuk!
Penyebab Susah Tidur di Malam Hari
Susah tidur di malam hari bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari gaya hidup yang sehat sampai kondisi medis tertentu. Berikut adalah penjelasannya:
1. Konsumsi Kafein dan Alkohol
Kandungan kafein yang biasa ditemui pada minuman seperti kopi dapat membuat tubuh terjaga lebih lama karena memacu detak jantung lebih tinggi. Jika dikonsumsi mendekati waktu tidur, dampaknya adalah tubuh menjadi lebih sulit tidur meskipun sudah merasa lelah.
Untuk mencegah efek tersebut, disarankan untuk mengonsumsi kopi atau minuman berkafein lainnya tidak lewat dari jam 2 siang. Selain kafein, nikotin juga bisa menjadi stimulan yang berdampak negatif terhadap siklus tidur.
Meskipun bersifat sedatif dan memicu kantuk, konsumsi alkohol tidak disarankan karena justru membuat kualitas tidur terganggu. Salah satu cirinya adalah tubuh yang terasa tidak segar ketika bangun di pagi hari (non-restorative sleep).
Tidak hanya itu, konsumsi alkohol juga bisa berpengaruh terhadap siklus tidur. Contohnya seperti tubuh yang kadang terbangun di malam hari dalam kondisi setengah sadar setelah mengonsumsi alkohol.
2. Kadar Stres Tinggi
Kondisi stres yang berlebihan bisa datang dari berbagai sumber, entah itu pekerjaan atau aktivitas lainnya. Ini membuat tubuh menjadi lebih sulit tidur di malam hari karena pikiran sulit untuk rileks dan terus memikirkan sesuatu yang memicu stres.
Stres tingkat kronis atau post-traumatic stress disorders (PTSD) membuat tubuh mengeluarkan respons hyperarousal, di mana seseorang tiba-tiba menjadi waspada karena mengingat trauma di masa lalu. Dampaknya tentu negatif apabila terjadi ketika seseorang sudah hampir terlelap hingga membuatnya kembali terbangun.
Ini didukung oleh penelitian dari Journal of Sleep Research, di mana beberapa orang lebih rentan mengalami gangguan tidur akibat stres. Kondisi ini dinamakan sleep reactivity atau kecenderungan orang untuk sulit tertidur akibat mengalami kejadian yang tidak mengenakkan dan membuat stres.
3. Gangguan Mental
Studi yang dirilis pada MSD Manual menunjukkan bahwa 40 persen orang yang mengalami insomnia atau sulit tidur di malam hari mengalami gangguan mental tertentu, entah itu depresi sampai kelainan bipolar.
Di Amerika Serikat sendiri, lebih dari 35 juta orang diketahui punya gangguan insomnia komorbid yang disertai dengan gangguan mental. Selain menurunkan kepercayaan diri secara umum, fenomena ini juga dapat membuat susah tidur di malam hari sehingga mengganggu siklus tidur.
Jika tidak diatasi, salah satunya dengan menemui psikolog, gangguan mental yang dibarengi dengan penurunan kondisi tubuh akibat pola tidur terganggu dapat meningkatkan depresi hingga muncul keinginan untuk mengakhiri hidup atau suicidal thoughts.
4. Jadwal Tidur Tidak Teratur
Beberapa orang memiliki jadwal tidur tidak seperti orang kebanyakan. Contohnya seperti pekerja shift malam yang harus bekerja di jam tidur normal sehingga harus mengubah pola tidurnya.
Selain itu, orang yang bepergian dari satu negara ke negara lainnya yang berbeda zona waktu juga rentan mengalami jet lag sehingga memengaruhi waktu tidur. Misalnya, orang tersebut bepergian dari Indonesia ke Amerika Serikat dan kesulitan tidur setelah tiba di sana akibat perbedaan waktu sekitar 12 jam.
Untuk mengatasinya, Anda perlu menyesuaikan tubuh mengikuti jam negara tujuan ketika berada di pesawat. Contohnya ketika Anda tahu akan tiba di Amerika pada siang hari, usahakan untuk tidur selama di pesawat agar tubuh tidak mengantuk di jam produktif waktu Amerika dan tetap bisa tidur di malam hari.
Tapi, ini tidak berlaku untuk orang biasa yang memang punya jadwal tidur tidak teratur. Misalnya adalah orang yang kadang tidur di jam 9 malam, tapi di waktu lainnya bisa tidur di jam 12 malam karena tuntutan pekerjaan.
Masalah ini hanya bisa diatasi dengan mendisiplinkan diri sendiri. Coba atur waktu kerja seefektif mungkin di siang atau sore hari agar Anda bisa tidur di jam yang sama setiap harinya. Jika memang pekerjaan belum selesai di malam hari, Anda bisa tidur terlebih dahulu dan melanjutkannya di pagi hari sebelum berangkat kerja.
5. Bermain Gadget Sebelum Tidur
Paparan cahaya biru dari gadget bisa menghambat produksi hormon melatonin yang berfungsi untuk menjaga siklus tidur. Jenis cahaya tersebut juga dapat memanipulasi otak bahwa saat itu masih siang hari, sedangkan sebenarnya sudah hampir menginjak waktu tidur.
Beberapa gadget memang sudah memiliki fitur night light, di mana layar terlihat menguning ketika diaktifkan sehingga sedikit membantu untuk lebih mudah tidur. Tapi, akan lebih baik apabila penggunaan gadget dibatasi maksimal sampai 1 jam sebelum tidur sebagai masa transisi untuk tubuh sebelum tidur.
6. Kehamilan
Ibu hamil cenderung lebih sulit tidur di malam hari. Gejala biasanya akan mulai muncul di trimester pertama dan semakin meningkat hingga puncaknya ada di trimester ketiga.
Ini adalah penyebab yang membuat ibu hamil mengalami insomnia atau susah tidur di malam hari:
- Restless legs syndrome: Kondisi ini terjadi ketika seseorang merasa tergerak untuk mengubah posisi kakinya secara berulang kali akibat perasaan tidak nyaman dan biasanya terjadi di malam hari.
- Gangguan pernapasan: Karena perkembangan janin, paru-paru pun semakin terdorong oleh rahim sehingga meningkatkan risiko masalah pernapasan dan membuat terbangun di malam hari.
- Nocturia: Kebiasaan buang air kecil yang lebih sering ketika malam hari biasa terjadi pada ibu hamil karena posisi rahim yang semakin menekan kandung kemih.
7. Konsumsi Obat Tertentu
Beberapa obat tertentu seperti obat penurun tekanan darah, antidepresan, hingga pereda asma diketahui dapat membuat tubuh terjaga dan sulit tidur di malam hari. Jenis obat lainnya juga patut diwaspadai karena bisa membuat tubuh lelah di siang hari sehingga mengubah siklus tidur.
Jika Anda mendapatkan obat tersebut dari resep dokter dan berujung pada insomnia, konsultasi kembali dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosisnya atau bahkan menggantinya dengan jenis lain untuk mengatasi hal tersebut.
Untuk mengatasi sulit tidur di malam hari, salah satu alternatif yang bisa dicoba adalah mengonsumsi suplemen seperti Insoven. Terbuat dari ekstrak tanaman Luobuma, suplemen ini berguna untuk membuat tubuh tetap rileks sehingga menjadi segar di pagi hari tanpa menimbulkan efek ketagihan.
Itulah beberapa informasi terkait kenapa susah tidur malam yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!