Ciri-Ciri Anemia pada Remaja – Remaja perempuan berisiko mengalami anemia akibat masa pertumbuhan, terutama setelah mengalami menstruasi pertama. Meskipun dapat diderita oleh siapa saja, anemia umumnya lebih sering ditemukan pada perempuan yang sedang menstruasi.
Anemia, yang sering juga dikenal sebagai kurang darah merupakan kondisi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh kurang dari batas normal. Beberapa gejala umum dari anemia adalah lelah, sakit kepala, napas pendek, dan lain-lain.
Beberapa bahaya dari anemia yaitu dapat mengganggu produktivitas, memengaruhi kemampuan konsentrasi dan belajar, hingga menurunkan imunitas. Itulah sebabnya begitu penting untuk memastikan asupan nutrisi dan gizi yang cukup untuk remaja perempuan. Yuk, simak artikel ini untuk mengenali ciri-ciri anemia.
Jika anak Anda merasakan beberapa gejala anemia berkelanjutan, selain memenuhi kebutuhan nutrisi, Anda juga perlu berkonsultasi dengan dokter agar segera mendapat penanganan.
Apa Itu Anemia?
Anemia merupakan kondisi yang disebabkan oleh jumlah sel darah merah di dalam tubuh yang kurang dari normal. Anemia dapat terjadi karena kurangnya hemoglobin di dalam tubuh, sehingga menghambat produksi sel darah merah.
Hemoglobin atau HB sendiri merupakan protein dalam sel darah merah yang memberikan warna merah pada darah dan berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Jika jumlah hemoglobin mengalami penurunan, seperti pada penderita anemia, maka sel darah merah tidak dapat berfungsi secara optimal, terutama dalam mengangkut oksigen dan karbondioksida pada tubuh.
Karena penderita anemia tidak mendapatkan oksigen yang cukup di dalam darah, maka mereka sering merasa lelah dan lemah. Selain itu, gejala lain seperti napas pendek, pusing, sakit kepala, dan detak jantung tidak teratur juga akan dirasakan.
Menurut WHO, merupakan masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan pada anak-anak, remaja perempuan dan wanita yang sudah mengalami menstruasi, dan wanita hamil di seluruh dunia. Menurut data dari WHO, sekitar 30% dari perempuan berusia 15-49 tahun di seluruh dunia menderita anemia.
Penyebab utama dari anemia adalah kekurangan zat besi. Selain itu, kekurangan vitamin dan mineral seperti asam folat, vitamin B12, dan vitamin A juga dapat menyebabkan anemia pada remaja.
Ciri-Ciri Anemia pada Remaja
Ada beberapa tanda dan gejala anemia yang perlu Anda perhatikan. Jika anak perempuan Anda mengalami beberapa gejala berikut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
1. Tubuh Lelah dan Lemas
Kelelahan dan merasa lemas merupakan gejala paling umum dari anemia. Hal ini terjadi karena kurangnya pasokan oksigen bagi tubuh, sehingga tubuh kekurangan energi dan merasa lelah. Hal ini disebabkan oleh jumlah hemoglobin dalam sel darah merah yang berkurang.
2. Pusing atau Sakit Kepala
Anemia menyebabkan pasokan oksigen ke otak berkurang, sehingga dapat menyebabkan pusing. Pusing yang disebabkan oleh anemia juga dapat dirasakan selama menstruasi, terutama jika darah yang dikeluarkan banyak.
3. Detak Jantung Cepat
Pada penderita anemia, salah satu gejala yang timbul yaitu jantung yang berdegup. Kadar oksigen yang rendah dalam darah dapat menyebabkan detak jantung yang lebih cepat, hingga nyeri pada dada.
Sebagai akibat dari kurangnya hemoglobin yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa oksigen. Hal inilah yang menyebabkan detak jantung tidak teratur dan berdegup kencang.
Beberapa gejala lain yang dapat dirasakan oleh penderita anemia yaitu:
- Kulit yang lebih pucat dari biasanya
- Napas pendek
- Rambut dan kulit kering dan rusak
- Mengalami perubahan suasana hati
- Kehilangan nafsu makan
Itu dia ciri-ciri anemia pada remaja. Jika anak perempuan Anda melaporkan gejala-gejala tersebut, maka segera lakukan tes darah untuk mendeteksi anemia. Anda juga bisa mencegah anemia dengan memastikan asupan nutrisi untuk keluarga Anda sudah tercukupi.
Konsumsi Makanan dan Suplemen Zat Besi untuk Mencegah Anemia pada Remaja
Memberikan makanan yang tinggi akan zat besi dapat membantu mencegah anemia pada remaja akibat kekurangan zat besi. Mengonsumsi protein hewani seperti daging sapi, ayam, ikan, dan lain-lain dapat memberikan asupan zat besi yang diperlukan untuk mencegah anemia.
Selain itu, mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C juga dianjurkan untuk membantu penyerapan zat besi ke dalam tubuh. Beberapa makanan yang kaya akan vitamin C yaitu jeruk, lemon, tomat, stroberi, dan masih banyak lagi.
Mengonsumsi suplemen zat besi juga merupakan cara yang baik untuk mencegah dan mengobati anemia pada remaja. Viva Apotek merokemendasikan Ferospat sebagai suplemen yang baik untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang penting untuk mencegah anemia.
Dengan kandungan zat besi, vitamin B12, vitamin C, asam folat, dan mineral lainnya, Ferospat menjadi pilihan yang tepat untuk mencegah anemia dan menjaga kesehatan anak perempuan Anda.
Segera kunjungi outlet Viva Apotek terdekat atau belanja online untuk kemudahan Anda melalui link berikut ini: Beli Ferospat di Viva Apotek.
Sources:
- Kemenkes (2023). Mengenal Gejala Anemia pada Remaja. https://ayosehat.kemkes.go.id/mengenal-gejala-anemia-pada-remaja#:~:text=Sering%20mengalami%20pusing,bengkak%20apabila%20mengalami%20anemia%20berat.
- Pyfa Health (2024). Mengenal Apa itu HB dan Fungsinya. https://pyfahealth.com/blog/mengenal-apa-itu-hb-dan-fungsinya.
- NHLBI, NIH (2022). What Is Anemia?. https://www.nhlbi.nih.gov/health/anemia.
- NHS (2023). Vitamin C. https://www.nhs.uk/conditions/vitamins-and-minerals/vitamin-c.
- Healthline (2024). 14 Symptoms of Iron Deficiency Anemia. https://www.healthline.com/nutrition/iron-deficiency-signs-symptoms#mouth-symptoms.
- Kemenkes (2022). 7 Dampak Anemia pada Remaja. https://ayosehat.kemkes.go.id/7-dampak-anemia-pada-remaja.