Skip links

Abixa

Abixa adalah obat yang mengandung memantine, digunakan untuk mengobati gejala Alzheimer ringan hingga sedang dengan memperlambat penurunan fungsi otak.
Merek Dagang Abixa
Merk dagang Abixa antara lain: Abixa
Apa Itu Abixa
Apa itu Abixa?
Golongan: Obat keras
Kategori: Obat penyakit degeneratif
Manfaat: Mengobati gejala penyakit Alzheimer
Digunakan oleh: Dewasa (biasanya pasien lanjut usia).
Ibu Hamil: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Ibu Menyusui: Abixa belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila Anda sedang menyusui, jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dulu dengan dokter.
Bentuk obat: Tablet.
Peringatan Sebelum Menggunakan Abixa
Sebelum menggunakan Abixa, ada beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan untuk memastikan bahwa obat ini aman dan efektif dalam penggunaannya. Berikut adalah beberapa peringatan yang harus diperhatikan:
Jika Anda memiliki kondisi medis lain seperti epilepsi, gangguan ginjal, atau infeksi saluran kemih, sangat penting untuk memberi tahu dokter Anda sebelum menggunakan Abixa. Memantine, bahan aktif dalam Abixa, dapat mempengaruhi kondisi-kondisi ini atau sebaliknya, kondisi-kondisi ini dapat mempengaruhi cara kerja memantine dalam tubuh Anda.
Jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap memantine atau bahan lain yang terkandung dalam Abixa, informasikan kepada dokter Anda. Reaksi alergi bisa berbahaya dan memerlukan penanganan medis segera. Gejala alergi yang mungkin terjadi termasuk ruam, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, serta kesulitan bernapas.
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal harus menggunakan Abixa dengan sangat hati-hati. Memantine diekskresikan melalui ginjal, sehingga gangguan pada fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan obat dalam tubuh, yang meningkatkan risiko terjadinya efek samping. Dosis Abixa mungkin perlu disesuaikan untuk pasien dengan gangguan ginjal, dan fungsi ginjal harus dipantau secara rutin selama pengobatan.
Abixa dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, seperti amantadine, ketamine, dan dextromethorphan. Penggunaan bersama dengan obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko efek samping atau mengurangi efektivitas pengobatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang sedang Anda konsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, suplemen, dan produk herbal.
Penggunaan Abixa dalam jangka panjang memerlukan pemantauan medis yang cermat. Dokter Anda mungkin akan menilai efektivitas pengobatan dari waktu ke waktu dan memantau adanya efek samping yang mungkin muncul. Penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan medis yang ketat, terutama pada pasien lanjut usia yang lebih rentan terhadap efek samping.

Dosis dan Aturan Pakai Abixa
Dosis Abixa diberikan berdasarkan kondisi medis pasien dan respon tubuh terhadap pengobatan. Berikut adalah panduan umum mengenai dosis dan aturan pakai Abixa:
Dewasa: Dosis awal yang direkomendasikan adalah 5 mg per hari, yang kemudian dapat ditingkatkan secara bertahap menjadi 10 mg per hari, tergantung pada toleransi dan kebutuhan pasien. Peningkatan dosis dilakukan dengan menambahkan 5 mg setiap minggu hingga dosis maksimal tercapai.
Pasien dengan gangguan ginjal: Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal ringan hingga sedang, dosis Abixa mungkin perlu disesuaikan. Dokter akan menentukan dosis yang tepat berdasarkan hasil pemeriksaan fungsi ginjal.
Abixa tersedia dalam bentuk tablet. Tablet harus ditelan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan. Penting untuk mengonsumsi Abixa secara teratur sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter. Jangan menghentikan pengobatan tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, karena penghentian mendadak dapat memperburuk gejala.
Manfaat Abixa
Abixa digunakan untuk mengobati gejala penyakit Alzheimer ringan hingga sedang. Obat ini memiliki beberapa manfaat utama, termasuk:
Memperlambat penurunan fungsi otak: Abixa membantu memperlambat penurunan fungsi kognitif pada pasien dengan Alzheimer, memungkinkan mereka untuk mempertahankan kemampuan sehari-hari, seperti mengingat, berpikir, dan membuat keputusan, lebih lama.
Meningkatkan kualitas hidup: Dengan memperlambat progresi Alzheimer, Abixa dapat membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengurangi beban perawatan bagi keluarga atau pengasuh.
Menstabilkan gejala: Beberapa pasien mungkin mengalami stabilisasi gejala Alzheimer selama beberapa waktu setelah memulai pengobatan dengan Abixa, meskipun efek ini bervariasi dari pasien ke pasien.
Cara Menggunakan Abixa dengan Benar
Penggunaan Abixa harus selalu dilakukan sesuai dengan instruksi dari dokter Anda untuk memastikan efektivitas pengobatan dan meminimalkan risiko efek samping. Berikut adalah beberapa panduan untuk menggunakan Abixa dengan benar:
Usahakan untuk mengonsumsi Abixa pada waktu yang sama setiap hari untuk menjaga kadar obat dalam tubuh tetap stabil. Ini membantu meningkatkan efektivitas pengobatan.
Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter. Perubahan dosis yang tidak tepat dapat mempengaruhi efektivitas pengobatan atau meningkatkan risiko efek samping.
Selama menggunakan Abixa, Anda harus menjalani pemantauan rutin oleh dokter untuk menilai respon terhadap pengobatan dan memantau adanya efek samping. Fungsi ginjal juga harus diperiksa secara berkala, terutama jika Anda memiliki riwayat gangguan ginjal.
Abixa dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun, jika Anda merasa mual setelah mengonsumsi obat ini, cobalah untuk meminumnya bersama makanan untuk mengurangi gejala.
Interaksi Abixa dengan Obat Lain
Abixa dapat berinteraksi dengan beberapa obat lain, yang dapat mempengaruhi efektivitasnya atau meningkatkan risiko efek samping. Beberapa interaksi yang perlu diperhatikan meliputi:
Amantadine: Amantadine, yang digunakan untuk mengobati Parkinson atau flu, dapat meningkatkan risiko efek samping jika digunakan bersamaan dengan Abixa. Penggunaan kombinasi ini harus dihindari atau dilakukan dengan pengawasan ketat oleh dokter.
Ketamine: Ketamine, yang sering digunakan sebagai anestesi, dapat berinteraksi dengan Abixa dan meningkatkan risiko efek samping seperti kebingungan atau agitasi. Jika Anda memerlukan pembedahan atau prosedur medis lainnya yang melibatkan anestesi, pastikan dokter mengetahui bahwa Anda sedang menggunakan Abixa.
Dextromethorphan: Dextromethorphan, yang sering ditemukan dalam obat batuk, dapat berinteraksi dengan Abixa dan meningkatkan risiko efek samping. Diskusikan penggunaan obat batuk dengan dokter sebelum memulai pengobatan.
Pastikan untuk memberi tahu dokter tentang semua obat yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat bebas, suplemen, dan produk herbal, sebelum memulai pengobatan dengan Abixa.
Efek Samping dan Bahaya Abixa
Seperti semua obat, Abixa dapat menyebabkan efek samping, meskipun tidak semua orang akan mengalaminya. Beberapa efek samping yang umum dan serius meliputi:
Pusing
Sakit kepala
Sembelit
Mudah mengantuk
Kebingungan
Halusinasi
Perubahan suasana hati
Reaksi alergi parah.
Pada pasien dengan gangguan ginjal, penggunaan Abixa dapat menyebabkan penumpukan obat dalam tubuh, yang dapat meningkatkan risiko efek samping. Fungsi ginjal harus dipantau secara ketat selama pengobatan.
Meskipun jarang, beberapa pasien dapat mengalami reaksi alergi terhadap Abixa. Gejala dapat berupa ruam, gatal-gatal, pembengkakan, atau kesulitan bernapas. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, segera hentikan penggunaan Abixa dan konsultasikan dengan dokter.
Dengan pemahaman yang baik tentang penggunaan, dosis, interaksi, dan efek samping Abixa, Anda dapat memaksimalkan manfaat pengobatan ini sambil meminimalkan risiko. Selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum memulai atau mengubah pengobatan untuk memastikan bahwa Abixa adalah pilihan yang tepat untuk kondisi Anda.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!

Leave a comment

Explore
Drag