Aerius adalah obat antihistamin yang digunakan untuk gejala alergi seperti bersin, hidung meler, mata gatal, serta gatal dan ruam pada kulit dengan menghambat histamin penyebab alergi.
Merek Dagang Aerius
Merk dagang Aerius di antaranya adalah: Aerius
Apa Itu Aerius
Apa itu Aerius?
Golongan: Obat keras.
Kategori: Antihistamin.
Manfaat: Meredakan gejala alergi seperti bersin, hidung meler, mata gatal, serta gatal dan ruam pada kulit.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
Ibu Hamil: Studi pada hewan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil.
Ibu Menyusui: Aerius hanya boleh digunakan oleh ibu menyusui jika manfaat yang diharapkan lebih besar daripada potensi risikonya.
Anak-anak: Aerius telah diuji pada anak-anak berusia 6 bulan ke atas, dan dalam dosis yang direkomendasikan, tidak menunjukkan efek samping yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, Aerius tidak direkomendasikan untuk bayi dan anak-anak di bawah usia 4 tahun, terutama untuk pengobatan gejala pilek dan batuk. Penggunaan obat-obatan ini pada anak-anak di bawah usia tersebut dapat menyebabkan efek samping serius yang mengancam jiwa. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan Aerius pada anak-anak.
Bentuk obat: Tablet salut selaput.
Peringatan Sebelum Menggunakan Aerius
Sebelum memutuskan untuk menggunakan Aerius untuk mengatasi kondisi Anda, pastikan untuk mengetahui peringatan-peringatan berikut ini:
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki alergi terhadap desloratadine, kandungan aktif dalam Aerius, loratadine (Alavert, Claritin), dan berbagai obat-obatan lain yang mengandung kandungan obat ini. Tanyakan kepada apoteker daftar kandungan yang terdapat pada obat yang hendak Anda beli.
Beri tahu dokter dan apoteker obat-obatan resep, non-resep, vitamin, suplemen nutrisi, hingga produk herbal yang sedang atau hendak Anda konsumsi. Dokter Anda mungkin akan mengubah dosis obat yang Anda gunakan atau memonitor kondisi Anda untuk melihat ada atau tidaknya efek samping dari penggunaan obat.
Beri tahu dokter apakah Anda memiliki penyakit ginjal atau liver.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Jika Anda hamil saat sedang menggunakan Aerius sebagai pengobatan, beri tahu dokter.
Obat ini telah diuji pada anak-anak berusia 6 bulan ke atas. Dalam dosis yang efektif, obat ini tidak menunjukkan efek samping atau masalah yang berbeda dibandingkan dengan yang terjadi pada orang dewasa.
Jangan memberikan obat batuk dan pilek yang dijual bebas (OTC) kepada bayi atau anak di bawah usia 4 tahun. Penggunaan obat-obatan ini pada anak-anak kecil bisa menyebabkan efek samping yang serius atau bahkan mengancam jiwa.
Desloratadine, kandungan aktif dalam Aerius, telah diuji pada pasien berusia 65 tahun ke atas dan tidak menunjukkan efek samping atau masalah yang berbeda dibandingkan dengan yang terjadi pada orang dewasa. Namun, pasien lansia lebih rentan terhadap masalah ginjal atau hati, yang dapat membuat mereka lebih sensitif terhadap efek desloratadine. Dokter Anda mungkin akan memberikan dosis desloratadine yang berbeda jika Anda memiliki masalah ginjal atau hati.
Belum ada studi yang memadai pada wanita untuk menentukan risiko terhadap bayi saat menggunakan obat ini selama menyusui. Pertimbangkan manfaat potensial dibandingkan dengan risiko potensial sebelum menggunakan obat ini saat menyusui.
Dosis dan Aturan Pakai Aerius
Dosis obat ini akan berbeda untuk setiap pasien. Ikuti petunjuk dokter Anda atau petunjuk pada label obat. Informasi berikut hanya mencakup dosis rata-rata dari obat ini. Jika dosis Anda berbeda, jangan mengubahnya kecuali atas saran dokter Anda.
Jumlah obat yang Anda konsumsi tergantung pada kekuatan obat tersebut. Selain itu, jumlah dosis yang Anda ambil setiap hari, waktu antar dosis, dan lamanya Anda mengonsumsi obat juga bergantung pada masalah kesehatan yang sedang Anda alami.
Untuk gejala biduran kronis:
Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas: 1 tablet (5mg) sekali sehari.
Anak-anak usia 4 hingga 12 tahun: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Anak-anak dan bayi di bawah usia 4 tahun: Penggunaan tidak dianjurkan.
Untuk gejala hay fever:
Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas: 1 tablet (5mg) sekali sehari.
Anak-anak usia 4 hingga 12 tahun: Penggunaan dan dosis harus ditentukan oleh dokter.
Anak-anak dan bayi di bawah usia 4 tahun: Penggunaan tidak dianjurkan.
Manfaat Aerius
Aerius digunakan pada orang dewasa dan anak-anak untuk meredakan gejala hay fever dan alergi, seperti bersin, hidung meler, serta mata merah, gatal, dan berair. Obat ini juga digunakan untuk meredakan gejala urtikaria (biduran; area kulit yang merah, gatal, dan timbul), termasuk gatal dan ruam.
Cara Menggunakan Aerius dengan Benar
Berikut adalah beberapa cara menggunakan Aerius dengan benar yang perlu Anda perhatikan:
Aerius biasanya diminum sekali sehari, bisa dengan atau tanpa makanan.
Ikuti petunjuk pada label resep Anda dengan cermat, dan tanyakan pada dokter atau apoteker jika ada bagian yang tidak Anda mengerti.
Mengonsumsi Aerius persis seperti yang diarahkan oleh ahli medis kesehatan. Jangan minum lebih atau kurang dari dosis yang dianjurkan, atau lebih sering dari yang diresepkan oleh dokter.
Simpan obat dalam wadah tertutup pada suhu ruangan, jauh dari panas, kelembapan, dan sinar matahari langsung. Jangan simpan di tempat yang bisa membeku.
Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Jangan simpan Aerius yang sudah kedaluwarsa atau saat obat ini sudah tidak diperlukan lagi.
Tanyakan kepada tenaga medis Anda tentang cara yang tepat untuk membuang obat yang tidak Anda gunakan.
Jika gejala Anda tidak membaik dalam beberapa hari atau malah semakin parah, segera hubungi dokter.
Aerius dapat menyebabkan kantuk, pusing, atau penurunan kewaspadaan. Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin berat hingga Anda mengetahui bagaimana obat ini mempengaruhi Anda.
Interaksi Aerius dengan Obat Lain
Meskipun beberapa obat tidak boleh digunakan bersamaan, ada kasus di mana dua obat berbeda dapat digunakan bersama meskipun mungkin terjadi interaksi. Dalam kasus seperti ini, dokter Anda mungkin akan menyesuaikan dosis atau memberikan tindakan pencegahan lain yang diperlukan. Ketika Anda menggunakan obat ini, sangat penting bagi tenaga kesehatan Anda untuk mengetahui jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan yang disebutkan di bawah ini. Interaksi berikut dipilih berdasarkan potensi signifikansinya dan mungkin tidak mencakup semua interaksi yang ada.
Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat-obatan berikut biasanya tidak dianjurkan, tetapi mungkin diperlukan dalam beberapa kasus. Jika kedua obat diresepkan bersamaan, dokter Anda mungkin akan mengubah dosis atau frekuensi penggunaan salah satu atau kedua obat tersebut.
Abiraterone Acetate
Carbamazepine
Clopidogrel
Gemfibrozil
Pitolisant
Efek Samping dan Bahaya Aerius
Aerius dapat menyebabkan efek samping. Beritahu dokter Anda jika gejala berikut ini parah atau tidak hilang:
Sakit kepala
Mual
Diare
Pusing
Sakit tenggorokan
Mulut kering
Nyeri otot
Kelelahan yang luar biasa
Rasa kantuk
Nyeri saat menstruasi
Beberapa efek samping bisa serius. Jika Anda mengalami gejala berikut ini, hentikan penggunaan Aerius dan segera hubungi dokter Anda atau cari bantuan medis darurat:
Ruam
Gatal-gatal
Biduran
Kesulitan bernapas atau menelan
Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah.
Aerius juga dapat menyebabkan efek samping lainnya. Hubungi dokter Anda jika Anda mengalami masalah yang tidak biasa saat menggunakan obat ini.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatan Anda, ya!