Skip links

Albumin

Albumin adalah obat injeksi yang digunakan untuk mengatasi volume darah rendah (hipovolemia) dan kadar albumin rendah dalam darah (hipoalbuminemia).
Albumin
Merek dagang albumin antara lain: Human Albumin 20% Behring, Albapure 20, Albuminar-25, Albutein, Alburaas, Cealb, Fimalbumin, Octalbin, Plasbumin, Robumin, Zenalb 20
Apa Itu Albumin?
Apa itu albumin?
Golongan: Obat keras
Kategori: Obat infus
Manfaat: Mengatasi volume darah rendah dan kadar albumin rendah
Digunakan oleh:
Ibu hamil: Penggunaan albumin selama kehamilan harus didasarkan pada penilaian manfaat dan risiko oleh dokter. Penelitian yang ada belum sepenuhnya menetapkan keamanan albumin terhadap janin, sehingga penggunaannya dianjurkan hanya bila benar-benar diperlukan.
Ibu menyusui: Belum ada penelitian mengenai apakah albumin terserap ke ASI atau tidak. Konsultasikan terlebih dahulu pada dokter sebelum menggunakan albumin. Pertimbangkan manfaat dan risikonya sebelum menggunakan obat ini saat menyusui.
Anak-anak: Albumin boleh digunakan oleh anak-anak di atas 12 tahun untuk mengatasi hipoalbuminemia. Untuk mengatasi mengatasi hipovolemia, dosis albumin untuk anak disesuaikan dengan berat badan anak. Albumin juga dapat digunakan untuk mengatasi hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir.
Bentuk obat: Infus
Peringatan Sebelum Menggunakan Albumin
Sebelum menggunakan albumin, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Jangan menggunakan albumin bila Anda alergi terhadap albumin. Dokter akan memberikan obat alternatif lain untuk mengatasi kondisi Anda.
Beri tahu dokter bila Anda alergi obat-obatan, alergi lateks (karet), makanan, atau jenis alergi lainnya.
Informasikan riwayat kesehatan Anda pada dokter, terutama anemia, jantung lemah, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, penggumpalan darah, susah buang air kecil, dan penyakit paru-paru.
Albumin berasal dari plasma darah manusia yang didonasikan. Meski risiko penularan infeksi sangat kecil karena melalui proses pemurnian yang ketat, tetap ada kemungkinan terjadinya penularan patogen yang tidak terdeteksi. Diskusikan kekhawatiran ini dengan dokter Anda.
Beri tahu dokter mengenai seluruh pengobatan yang sedang Anda jalani agar bisa mencegah interaksi obat. Baik obat resep, obat bebas, suplemen, dan obat herbal.
Belum diketahui apakah albumin dapat membahayakan janin atau terserap ke dalam ASI. Informasikan pada dokter bila Anda sedang hamil atau menyusui.
Dosis dan Aturan Pakai Albumin
Dosis umum albumin berdasarkan kondisi pasien, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tujuan: Mengatasi hipoalbuminemia
Dewasa: 12,5−25 gram secara intravena. Dosis maksimal 2 gram/kg berat badan per hari. Dosis ini dapat disesuaikan tergantung kondisi klinis pasien dan respons terhadap terapi.
Anak-anak 12−16 tahun: 15−75 gram
Tujuan: Mengatasi hipovolemia
Dewasa: Albumin 5% dengan dosis awal 12,5−25 gram, dapat diberikan kembali setelah 15−30 menit jika dibutuhkan.
Anak-anak: Albumin 5% dengan dosis 0,5−1 gram/kg berat badan selama 5−10 menit.
Tujuan: Mengatasi hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir
Bayi baru lahir: Albumin 20% atau 25% dengan dosis 1 gram/kg berat badan bayi. Diberikan sebelum atau selama transfusi tukar (exchange transfusion).
Tujuan: Mencegah kekurangan volume cairan setelah prosedur pengeluaran cairan berlebih akibat sirosis hati
Dewasa: Albumin 20% atau 25% dengan dosis 8 gram untuk setiap 1.000 ml cairan yang dikeluarkan.
Tujuan: Mengatasi luka bakar
Dewasa: Dosis awal untuk 24 jam pertama adalah albumin 5% atau 25% untuk mencapai kadar albumin plasma sekitar 2,5 g/100 ml atau konsentrasi protein plasma dengan total 5,2 g/100 ml. Dosis awal 25 gram albumin secara intravena.
Anak-anak 12−16 tahun: Dosis harus disesuaikan berdasarkan tekanan onkotik plasma atau kandungan protein atau dengan pengamatan langsung terhadap tanda-tanda vital. Pasien harus terhidrasi dengan baik.
Tujuan: Mengatasi gangguan pernapasan berat acute respiratory distress syndrome (ARDS)
Dewasa: 25 gram secara intravena selama 30 menit, setiap 8 jam selama 3 hari.
Anak-anak 12−16 tahun: Dosis sama dengan orang dewasa.
Manfaat Albumin
Albumin sendiri merupakan protein alami yang ditemukan di dalam tubuh. Albumin mengikat banyak zat termasuk bilirubin, asam lemak, hormon, enzim, obat-obatan, pewarna, dan elemen jejak.
Obat injeksi albumin berasal dari plasma darah manusia yang didonasikan. Injeksi albumin digunakan untuk mengatasi volume darah rendah (hipovolemia).
Obat ini juga dapat mengatasi kadar albumin rendah dalam darah (hipoalbuminemia) yang disebabkan oleh kekurangan albumin akibat malnutrisi, luka bakar, pendarahan, operasi, kecelakaan, cedera, infeksi, ekskresi ginjal yang berlebihan (nefrotik), peradangan pankreas (pankreatitis), dan kondisi inflamasi lainnya. Injeksi albumin hanya boleh diberikan oleh dokter atau oleh tenaga medis di bawah pengawasan langsung dari dokter.
Cara Menggunakan Albumin dengan Benar
Albumin disuntikkan ke pembuluh darah melalui infus. Tenaga medis akan memberikan Anda suntikan ini.
Pernapasan, denyut nadi, tekanan darah, kadar elektrolit, fungsi ginjal, dan tanda-tanda vital lainnya akan diawasi dengan ketat saat Anda menerima albumin. Darah Anda juga akan dites secara rutin selama menjalani perawatan.
Minum lebih banyak air putih atau cairan bila Anda menjalani pengobatan dengan albumin.
Interaksi Albumin dengan Obat Lain
Albumin tidak boleh diencerkan dengan air steril karena dapat menyebabkan hemolisis (kerusakan membran sel darah merah).
Albumin tidak boleh dicampur dengan protein hidrolisat atau larutan yang mengandung alkohol karena kombinasi ini dapat menyebabkan protein mengendap.
Belum diketahui apakah albumin akan berinteraksi dengan obat lain, konsultasikan dengan dokter bila Anda sedang menjalani pengobatan lain.
Efek Samping dan Bahaya Albumin
Albumin dapat menimbulkan efek samping ringan dan serius, di antaranya:
Mual dan muntah
Demam dan kulit terasa panas serta memerah
Detak jantung cepat
Ruam kulit ringan
Berat badan bertambah
Edema (bengkak pada tubuh seperti kaki atau lengan)
Tekanan darah tinggi dengan ciri-ciri sakit kepala parah, pingsan, atau perubahan penglihatan.
Gangguan elektrolit atau dehidrasi dengan gejala kebingungan, lemas, nyeri otot, perubahan suasana hati, detak jantung cepat (takikardia), haus, kejang-kejang, susah buang air kecil, mulut dan mata kering, muntah, serta sakit perut.
Albumin dapat menyebabkan terlalu banyak cairan dalam darah (hipervolemia atau hemodilusi), yang dapat menyebabkan pembengkakan pada jantung, pembuluh darah, atau paru-paru.
Reaksi alergi yakni bintik-bintik merah, gatal-gatal, biduran, kulit mengelupas, sesak napas, susah menelan, susah berbicara, serta bengkak di mulut, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Segera hubungi dokter bila efek samping albumin terjadi pada Anda dan jika timbul reaksi alergi serius.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Leave a comment

Explore
Drag