Aminoglikosida adalah golongan antibiotik untuk mengobati infeksi serius, yang disebabkan oleh bakteri. Bekerja dengan membunuh bakteri secara langsung.
Merek Dagang Aminoglikosida
Berikut ini adalah beberapa merek dagang Aminoglikosida berdasarkan jenisnya:
1. Amikacin
Bentuk obat: Injeksi dan infus.
Merek dagang: Amiosin, Amikacin, Mikaject, Mikasin, Glybotic, Alostil, dan Verdix.
2. Gentamicin
Bentuk obat: Injeksi.
Merek dagang: Gentamicin Sulfate, Sagestam, Salticin.
Bentuk obat: Tetes mata dan salep mata
Merek dagang: Gentason B, Sagestan, Genta, Gentamicin Sulfate Salep, Salgen, Sagestan krim, Genalten, Biogen, Gentalex, Inagen, Konigen, Salticin krim.
3. Kanamycin
Bentuk obat: Kapsul, suntik.
Merek dagang: Kanamycin Meiji, Kanamycin Sulfate, Kanamycin Capsules.
4. Neomycin
Bentuk obat: Tetes mata, tetes telinga, salep, salep mata, gel, dan krim.
Merek dagang: Betason N, Cendo Xitrol, Alletrol Compositum, Bravoderm-N, Enbatic, Dexaton, Nebacetin, Spectron, dan Viderma.
5. Paromomycin
Bentuk obat: Tablet dan sirup.
Merek dagang: Gabbryl.
6. Streptomycin
Bentuk obat: Suntik.
Merek dagang: Streptomycin Sulphate Meiji, Streptomycin Sulphate.
7. Tobramycin
Bentuk obat: Tetes mata dan salep mata.
Merek dagang: Brafilex, Brafilex Plus, Bratocine, Tobro, dan Tobroson.
Apa Itu Aminoglikosida
Apa itu Aminoglikosida?
Golongan: Obat resep.
Kategori: Antibiotik.
Manfaat: Mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri yang sulit diobati.
Digunakan oleh: Dewasa.
Aminoglikosida untuk ibu hamil: Tidak ada penelitian lebih lanjut apakah penggunaan Aminoglikosida pada ibu hamil dapat menyebabkan cacat lahir pada bayi atau meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur atau berat badan bayi rendah. Aminoglikosida bisa digunakan jika manfaat yang dihasilkan jauh lebih besar daripada risikonya. Konsultasikan dengan dokter tentang keamanan penggunaan Aminoglikosida pada ibu hamil.
Aminoglikosida untuk ibu menyusui: Aminoglikosida bisa masuk ke dalam ASI, tetapi tidak diserap dengan baik secara oral. Oleh karena itu, obat ini dianggap bisa digunakan selama menyusui. Namun, tetap konsultasikan dengan dokter tentang keamanan penggunaan obat jenis ini untuk ibu menyusui.
Bentuk obat: Tablet, injeksi, salep, krim.
Peringatan Sebelum Menggunakan Aminoglikosida
Sebelum menggunakan Aminoglikosida, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, agar tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Berikut hal yang harus diperhatikan:
Beritahu dokter jika Anda alergi terhadap obat ini, atau alergi terhadap kandungan yang terdapat pada Aminoglikosida. Obat ini tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang pernah mengalami reaksi alergi terhadap Aminoglikosida atau antibiotik lainnya.
Konsultasikan kepada dokter tentang keamanan mengonsumsi Aminoglikosida jika Anda memiliki kondisi medis lain, sedang mengonsumsi obat lain atau produk herbal, atau alergi terhadap obat dan makanan apa pun. Dokter mungkin perlu mengubah dosis suplemen atau memantau Anda untuk efek samping.
Beritahu dokter jika Anda memiliki masalah ginjal atau pendengaran, termasuk masalah keseimbangan dan gerakan mata yang tidak terkendali.
Beritahu dokter jika Anda memiliki gangguan yang mempengaruhi saraf dan otot, seperti multiple sclerosis atau myasthenia gravis.
Konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin memberikan Aminoglikosida untuk pasien lansia atau berusia 65 tahun ke atas.
Beritahu dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Beritahu dokter jika Anda mengalami gejala Alergi atau gatal-gatal yang tidak biasa, gatal-gatal yang tampak memar atau melepuh, dan rasa gatal yang aneh.
Dosis dan Aturan Pakai Aminoglikosida
Dosis umum Aminoglikosida berdasarkan bentuk, sediaan obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tujuan penggunaan: Untuk mengobati infeksi serius.
Sediaan obat: Injeksi
Dosis umum: Diberikan satu suntikan sebanyak satu kali sehari.
Tujuan penggunaan: Untuk mengobati infeksi serius.
Sediaan obat: tablet
Dosis Gentamisin atau tobramisin: 5 mg per kg, setiap 24 jam.
Dosis Amikasin: 15 mg per kg setiap 24 jam.
Manfaat Aminoglikosida
Aminoglikosida adalah untuk mengobati infeksi serius yang sulit diobati, seperti infeksi E. coli, kolera, demam tiroid, dan pertussis. Antibiotik ini juga berfungsi untuk mengobati tuberkulosis resisten obat (TB MDR), sepsis, infeksi saluran kemih, penyakit pes, endokarditis, infeksi staphylococcus, pneumonia dan infeksi saluran pernapasan atas, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi organ pencernaan yang parah, radang panggul yang berat, infeksi mata, infeksi telinga, dan tularemia.
Cara Menggunakan Aminoglikosida dengan Benar
Aminoglikosida merupakan obat keras yang bisa dibeli di apotek dengan resep dokter. Gunakan Aminoglikosida oral (sediaan tablet) sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan, atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan suplemen ini melebihi dosis yang sudah ditentukan. Agar hasilnya lebih maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini saat mengonsumsi Ainoglikosida:
Jika mengonsumsi minum Aminoglikosida bentuk sediaan tablet, minumlah obat ini sesudah makan dan dengan bantuan segelas air.
Minum obat ini secara berkala. Jangan minum Aminoglikosida lebih sering dari yang dianjurkan.
Obat ini tidak untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Anda harus segera ke dokter jika tidak ada perubahan dalam kondisi Anda atau mengalami perburukan kondisi.
Aminoglikosida bentuk sediaan injeksi akan disuntikkan ke pembuluh darah (intravena atau IV).
Jika Anda menggunakan Aminoglikosida dalam bentuk sediaan salep atau krim, cuci tangan terlebih dahulu dan pastikan tangan Anda bersih sebelum menggunakan obat ini.
Usapkan secara perlahan Aminoglikosida krim ke tempat infeksi.
Simpan pada suhu ruangan, jauhkan dari kelembaban, panas, dan cahaya matahari langsung.
Interaksi Aminoglikosida dengan Obat Lain
Aminoglikosida dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lain. Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat terjadi:
Dapat menyebabkan depresi pernafasan atau apnea berkepanjangan jika Aminoglikosida dikombinasikan dengan penghambat saluran kalsium.
Aminoglikosida tidak boleh digunakan jika Anda mengonsumsi TheraCys (BCG live intravesical), Cidofovir (Vistide), dan Streptozocin (Zanosar).
Meningkatkan beberapa efek samping Aminoglikosida jika dikombinasikan dengan obat-obatan yang termasuk ke dalam agen penghambat neuromuskular.
Efek Samping dan Bahaya Aminoglikosida
Jika digunakan sesuai anjuran dokter atau aturan pakai, Aminoglikosida umumnya jarang menyebabkan efek samping. Namun, jika digunakan secara berlebihan, obat ini dapat menimbulkan beberapa efek sebagai berikut:
Mual
Muntah
Pusing
Sakit kepala
Otot terasa lemah atau tegang
Telinga berdenging.
Segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping di atas dan jika tak kunjung membaik. Anda juga harus segera ke dokter atau unit gawat darurat jika mengalami efek samping parah seperti di bawah ini:
Kerusakan ginjal, ditandai dengan berkurangnya buang air kecil atau pembengkakan di kaki
Paralisis
Kesemutan atau mati rasa
Anemia
Gangguan pendengaran atau hilang pendengaran (tuli)
Perubahan perilaku
Kesulitan berpikir atau fokus
Gangguan keseimbangan
Linglung atau hilang ingatan
Mudah memar atau berdarah.
Itu adalah penjelasan tentang Aminoglikosida, manfaat, aturan pakai, hingga efek samping yang dapat ditimbulkan. Jika ingin membeli obat ini, Anda bisa manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!