Skip links

Amosterra

Amosterra adalah obat antibiotik penisilin dengan kandungan amoxicillin yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri, seperti tonsilitis, bronkitis, sinusitis, pneumonia, serta infeksi pada telinga, hidung, tenggorokan, kulit, atau saluran kemih.
Merek Dagang Amosterra
Amosterra adalah merek dagang untuk obat antibiotik jenis penisilin yaitu amoxicillin untuk mengatasi infeksi bakteri.
Apa Itu Amosterra
Apa itu Amosterra?

Golongan: Obat resep dokter
Kategori: Obat antibiotik penisilin
Manfaat: Mengobati berbagai jenis infeksi bakteri
Digunakan oleh: Dewasa dan anak
Amosterra untuk Ibu Hamil: Jika Anda sedang hamil atau berencana untuk hamil diskusikan dengan dokter mengenai potensi risiko penggunaan Amosterra. Meskipun belum jelas apakah amoxicillin dapat membahayakan janin, tetap penting untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan tenaga medis.
Amosterra untuk ibu menyusui: Sejumlah kecil amoksisilin dapat masuk ke dalam ASI. Kadar tersebut kemungkinan tidak akan menimbulkan efek samping pada bayi Anda. Namun, segera konsultasi ke dokter jika bayi Anda tidak menyusu sebagaimana biasanya, diare, sariawan, ruam kulit atau gejala lain.
Amosterra untuk lanjut usia: Ginjal pada lanjut usia di atas 65 tahun, kemungkinan sudah mengalami penurunan fungsi. Hal ini dapat menyebabkan tubuh memproses obat lebih lambat. Akibatnya, lebih banyak obat yang bertahan di tubuh waktu yang lebih lama. Hal ini kemungkinan meningkatkan risiko efek samping.
Bentuk obat: Kaplet 500 mg, Sirup kering 60 ml
Peringatan Sebelum Menggunakan Amosterra
Sebelum menggunakan Amosterra dengan kandungan amoxicillin, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan penggunaan obat ini aman dan efektif. Berikut hal-hal yang harus diwaspadai:
Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap amoxicillin, termasuk penicillin, atau antibiotik cephalosporin, seperti Omnicef, Cefzil, Ceftin, atau Keflex. Jika pernah mengalami reaksi alergi serius terhadap obat-obatan ini, Anda tidak boleh menggunakan Amosterra.
Jika Anda memiliki penyakit ginjal, dosis mungkin perlu disesuaikan atau pengawasan ketat diperlukan selama penggunaan Amosterra.
Untuk Anda yang mengalami infeksi virus mononucleosis harus memberi tahu dokter sebelum konsumsi obat ini, karena amoxicillin dapat memperparah ruam yang terjadi akibat kondisi tersebut.
Jika sebelumnya Anda mengalami diare yang disebabkan oleh antibiotik, beritahukan kondisi ini kepada dokter sebelum memulai pengobatan dengan Amosterra.
Sebelum menjalani operasi atau mendapatkan vaksin (terutama vaksin tifoid), beritahu dokter tentang penggunaan Amosterra, karena obat ini dapat memengaruhi efektivitas vaksin dan beberapa tes laboratorium.
Jika Anda memiliki riwayat alergi makanan, pewarna, pengawet, atau asma, pastikan untuk memberi tahu dokter sebelum menggunakan Amosterra.
Dengan memperhatikan faktor-faktor ini, Anda dapat menggunakan Amosterra dengan lebih aman dan terhindar dari risiko efek samping atau interaksi obat yang tidak diinginkan.
Dosis dan Aturan Pakai Amosterra
Dosis umum penggunaan Amosterra untuk dewasa yaitu 250mg hingga 500mg, diminum 3 kali sehari.
Untuk pasien anak berusia 3 bulan ke atas, dosis amoksisilin yang dianjurkan adalah 20 hingga 45 mg/kg/hari, dibagi menjadi beberapa dosis dan diberikan setiap 8 hingga 12 jam.
Pada beberapa kasus tertentu, berikut dosis dan aturan pakai Amosterra.
Faringitis dan tonsilitis streptokokus akut: Dosis 500-1000 g per 12 jam. Untuk infeksi yang lebih serius 750-1000 mg per 8 jam selama 10 hari. Untuk anak dengan berat badan di bawah 40 kg yaitu 40-90 mg per hari dengan pembagian dosis.
Pneumonia: Dosis dewasa yaitu 500-1000 mg per 8 jam. Untuk anak dengan berat badan di bawah 40 kg yaitu 20-90 mg per hari dengan pembagian dosis.
Demam tifoid atau paratifoid: Dosis yang direkomendasikan 500-2000 mg per 8 jam. Anak dengan berat badan di bawah 40 kg sebesar 100 mg/kg per hari dengan pemberian 3 kali per hari.
Bonkitis kronis: 250-500 mh per 8 jam atau 750-1000 mg per 12 jam. Untuk infeksi yang lebih serius diperbolehkan 750-1000 mg per 8 jam.
Infeksi H pylori dengan terapi ganda: Dosis yang dianjurkan adalah 1 g amoksisilin dan 30 mg lansoprazole, masing-masing diberikan 3 kali sehari.
Manfaat Amosterra
Beberapa manfaat utama Amosterra dengan kandungan amoxicillin adalah:
Mengobati infeksi bakteri pada sistem pernapasan, seperti pneumonia dan bronkitis.
Mengatasi infeksi pada telinga, hidung, dan tenggorokan.
Mengobati infeksi saluran kemih dan kulit.
Digunakan dalam pengobatan tukak lambung yang disebabkan oleh bakteri H. pylori, bila dikombinasikan dengan obat lain.
Selain itu, Amoxicillin juga dapat dikombinasikan dengan clavulanate potassium, yang berfungsi mencegah bakteri tertentu menjadi resisten terhadap amoxicillin. Kombinasi ini sering digunakan untuk menangani infeksi yang lebih kompleks.
Amoxicillin bisa juga digunakan bersama dengan antibiotik lain, seperti clarithromycin, untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan oleh infeksi Helicobacter pylori. Dalam beberapa kasus, kombinasi ini juga digunakan dengan obat penurun asam lambung, seperti lansoprazole.
Cara Menggunakan Amosterra dengan Benar
Amosterra dengan kandungan amoxicillin harus digunakan sesuai dengan petunjuk dokter. Berikut adalah langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan:
Minumlah obat ini sesuai dengan dosis yang diberikan dokter, dengan segelas air. Anda dapat mengonsumsinya dengan atau tanpa makanan. Namun, jika obat menyebabkan sakit perut, konsumsilah bersama makanan.
Untuk obat dengan bentuk sirup, gunakan sendok takar yang disediakan. Hindari memakai sendok rumah tangga untuk mencegah dosis yang kurang atau berlebihan.
Usahakan untuk mengatur jarak waktu yang sama antar dosis sepanjang hari. Misalnya, jika Anda mengonsumsinya 3 kali sehari, jadwal yang baik adalah pagi hari, siang atau sore, dan malam hari sebelum tidur.
Jangan minum lebih sering atau berhenti mengonsumsi obat lebih awal, meskipun Anda merasa sudah membaik.
Penting untuk menyelesaikan seluruh rangkaian pengobatan yang diresepkan oleh dokter. Menghentikan obat terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi bertahan lebih lama atau kembali.
Telan kapsul Amosterra utuh dengan air. Jangan mengunyah atau menghancurkannya.
Jika Anda lupa mengonsumsi satu dosis, segera minum begitu Anda ingat. Namun, jika sudah hampir waktunya untuk dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan dengan jadwal yang biasa. Jangan menggandakan dosis.
Jika Anda akan menjalani operasi atau melakukan vaksinasi, beritahukan kepada dokter atau ahli medis bahwa Anda sedang mengonsumsi Amosterra, kemungkinan obat ini dapat mempengaruhi beberapa vaksin atau tes laboratorium.
Dengan mengikuti petunjuk ini, Anda dapat memaksimalkan efektivitas pengobatan dan mengurangi risiko efek samping atau komplikasi.
Interaksi Amosterra dengan Obat Lain
Amosterra yang mengandung amoxicillin dapat berinteraksi dengan obat lain, yang dapat mempengaruhi cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Berikut beberapa kelompok obat yang harus diperhatikan ketika dikombinasikan dengan Amosterra:
Kombinasi dengan amoxicillin dapat meningkatkan toksisitas methotrexate, yang berpotensi menyebabkan efek samping yang lebih parah.
Amoxicillin dapat menyebabkan peningkatan waktu protrombin (INR) pada pasien yang menggunakan antikoagulan, seperti warfarin.
Probenesid mengurangi sekresi tubular ginjal dari amoxicillin, yang dapat meningkatkan kadar amoxicillin dalam darah, memperpanjang efek obat.
Kombinasi Allopurinol dengan amoxicillin dapat meningkatkan risiko munculnya ruam kulit yang lebih sering dibandingkan dengan penggunaan amoxicillin saja.
Penggunaan Chloramphenicol, Makrolida, Sulfonamida, dan Tetrasiklin bersama dengan Amosterra dengan kandungan amoxicillin sebaiknya dihindari, karena dapat menurunkan efektivitas pengobatan.
Amoxicillin dalam Amosterra dapat memengaruhi kinerja pil KB, kemungkinan perlu mempertimbangkan metode kontrasepsi tambahan.
Penggunaan antibiotik, termasuk amoxicillinm bersama dengan terapi BCG intravesikal dapat mengganggu respons klinis terhadap terapi BCG.
Sebelum memulai atau menghentikan penggunaan obat apapun saat mengonsumsi Amosterra, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker untuk mencegah interaksi yang berbahaya.
Efek Samping dan Bahaya Amosterra
Amosterra dengan kandungan amoxicillin memiliki banyak manfaat untuk mengobati infeksi bakteri, namun seperti obat lain, dapat menyebabkan efek samping yang perlu diwaspadai.
Efek samping yang umum
Efek samping umum dari Amosterra biasanya tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika efek ini mengganggu atau tidak kunjung hilang, segera konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Efek samping umum termasuk:
Sebagian orang merasa mual saat mengonsumsi Amosterra dengan kandungan amoxicillin, terutama di awal pengobatan.
Diare ringan sering terjadi, karena amoxicillin mempengaruhi flora normal usus.
Efek samping yang lebih serius
Walaupun jarang, Amosterra dengan kandungan amoxicillin dapat menyebabkan efek samping yang serius. Jika Anda mengalami salah satu dari efek samping ini, segera hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
Diare berat yang mengandung darah atau lendir, sebagai tanda infeksi bakteri yang serius di usus.
Tinja berwarna pucat dan urin berwarna gelap, menandakan masalah pada hati atau kantung empedu.
Ruam kulit dengan bercak merah berbentuk lingkaran, sebagai tanda alergi serius.
Nyeri sendi atau otot yang muncul setelah dua hari mengonsumsi obat.
Reaksi alergi serius atay anafilaksis dengan gejala termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, dan ruam kulit.
Selalu konsultasikan dengan dokter jika Anda merasa mengalami gejala efek samping yang serius atau tidak biasa setelah mengonsumsi Amosterra.

Leave a comment

Explore
Drag