Anakonidin adalah obat untuk mengatasi gejala flu dan batuk. Ada tiga jenis produk Anakonidin, yakni Anakonidin Sirup, Anakonidin OBH, Anakonidin Herbal, dan Anakonidin Mucolytic & Expectorant.
Anakonidin
Merek dagang Anakonidin antara lain: Anakonidin Sirup, Anakonidin OBH, Anakonidin Mucolytic & Expectorant, dan Anakonidin Herbal
Apa Itu Anakonidin
Apa itu Anakonidin?
Golongan: Obat bebas terbatas
Kategori: Obat batuk, pilek, dan flu
Manfaat: Mengatasi gejala batuk, pilek, dan flu untuk anak
Digunakan oleh:
Ibu Hamil: Anakonidin termasuk dalam kategori C. Itu artinya, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa penggunaan obat pada ibu hamil dapat menimbulkan masalah pada janin. Obat ini sebaiknya tidak digunakan oleh wanita hamil kecuali jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya.
Ibu Menyusui: Zat aktif yang ada obat Anakonidin dapat terserap ke ASI. Hindari penggunaan obat ini bila Anda sedang menyusui.
Anak-anak: Diperuntukkan bagi anak usia 2-12 tahun. Ikuti penggunaan obat sesuai aturan pakai yang tertera di kemasan.
Bentuk obat: Sirup
Peringatan Sebelum Menggunakan Anakonidin
Sebelum Anda menggunakan Anakonidin, perhatikan beberapa hal berikut agar pengobatan dapat berjalan dengan baik:
Beritahu dokter jika anak memiliki alergi pada salah satu kandungan obat.
Informasikan dokter mengenai obat, suplemen, atau obat herbal yang sedang digunakan.
Bicarakan dengan dokter jika obat diberikan untuk wanita yang tengah hamil atau menyusui.
Informasikan dokter bila anak akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi sebelum menggunakan obat.
Beritahu dokter jika anak memiliki atau pernah memiliki tekanan darah tinggi, glaukoma (tekanan pada mata), diabetes, pembesaran kelenjar prostat, penyakit tiroid, penyakit jantung, PPOK, penyakit ginjal, kejang, dan asma.
Dosis dan Aturan Pakai Anakonidin
Dosis umum Anakonidin berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Semua varian Anakonidin (sirup)
Anak usia 2-6 tahun: Dosis 1 sendok takar (5 mL) diminum sebanyak 3 kali sehari.
Anak usia 6-12 tahun: Dosis 2 sendok takar 10 mL diminum sebanyak 3 kali sehari.
Pemberian obat baiknya dilakukan orang tua atau pengasuh. Tujuannya untuk menghindari kesalahan maupun kelebihan dosis obat.
Manfaat Anakonidin
Tujuan utama penggunaan Anakonidin adalah untuk mengobati batuk, pilek, dan flu pada anak. Setiap varian Anakonidin mengandung zat aktif yang berbeda-beda. Jadi, Anda bisa pilih jenis obat sesuai kebutuhan.
Anakonidin Sirup terbuat dari kombinasi Dextromethorphan HBr, Guaifenesin, Pseudoephedrine HCl, dan Chlorpheniramine Maleate. Sementara Anakonidin Mucolytic & Expectorant mengandung Bromhexine dan Guaifenesin.
Ada pula Anakonidin OBH terbuat dari Parasetamol, Pseudoephedrine HCl, Chlorpheniramine Maleat, Amonium Cl, dan Succus Liquiritiae. Terakhir, Anakonidin Herbal dibuat dari ekstrak Zingiber officinale rhizoma, Kaempferia galanga rhizoma, Cinnamomum burmannii cortex, Piper betle folium, Euphorbia hirta herba, Phyllanthus niruri herba, dan Mel depuratum.
Manfaat dari bahan aktif Anakonidin dalam meredakan pilek, flu, dan batuk, yakni:
Membantu melegakan hidung tersumbat dengan mengencerkan lendir di saluran udara.
Meredakan batuk dengan mengurangi aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk.
Menyempitkan pembuluh darah di saluran hidung untuk menekan alergi.
Menghalangi aksi histamin, suatu zat dalam tubuh yang menyebabkan gejala alergi.
Menurunkan demam dan mengurangi rasa nyeri.
Menghangatkan tubuh, memiliki sifat antihistamin dan antioksidan pada beberapa tanaman herbal.
Berbagai bahan aktif di atas nantinya dapat membantu mengurangi frekuensi batuk, mata berair, hidung gatal dan tersumbat, nyeri otot, demam, badan menggigil, dan tenggorokan gatal yang kerap muncul saat flu, pilek, dan batuk.
Cara Menggunakan Anakonidin dengan Benar
Berikan obat Anakonidin pada anak dengan mengikuti cara berikut ini agar pengobatan optimal:
Ikuti aturan pakai yang tertera di label kemasan atau arahan yang diberikan dokter/apoteker.
Makan terlebih dahulu sebelum minum obat untuk menghindari masalah pencernaan.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat yang telah ditentukan.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya agara dosis obat tidak terlewat.
Jika dosis terlewat, segera berikan obat pada anak setelah Anda mengingatnya. Namun, bila waktunya mendekati dosis minum selanjutnya, lupakan dosis yang tertinggal. Jangan menggandakan dosis obat di waktu minum obat selanjutnya.
Kocok kemasan Anakonidin sebelum digunakan. Gunakan sendok takar khusus obat yang tersedia di dalam kemasan
Hentikan penggunaan obat jika kondisi anak sudah membaik.
Bila kondisi anak tidak membaik setelah 3 hari pengobatan, segera periksakan anak ke dokter.
Simpan obat di tempat yang kering dan sejuk. Hindarkan dari paparan sinar matahari langsung dan jauhi dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.
Bila anak mengalami mulut dan tenggorokan kering, minta ia untuk banyak minum air putih atau berikan anak permen karet tanpa gula.
Interaksi Anakonidin dengan Obat Lain
Hindari penggunaan Anakonidin dengan deretan obat berikut karena dapat menimbulkan interaksi obat:
Isocarboxazid
Phenelzine
Selegiline
Tranylcypromine
Metoclopramide
Domperidone
Warfarin
Beritahu dokter jika anak menggunakan obat lain yang juga digunakan untuk mengobati flu, batuk, atau alergi. Begitu juga golongan obat berikut ini:
Obat untuk mengobati kejang dan melemaskan otot
Obat pereda nyeri
Obat penenang
Pil tidur
Interaksi obat dapat menyebabkan penurunan efektivitas obat dan peningkatan dosis yang dapat menimbulkan kondisi yang tidak diinginkan.
Daftar obat di atas tidak mencakup semua obat yang berinteraksi dengan Anuric. Supaya penggunaan obat tetap aman, beritahu dokter mengenai obat-obatan apa saja yang Anda gunakan.
Efek Samping dan Bahaya Anakonidin
Penggunaan Anakonidin dengan kandungan Dextromethorphan, Guaifenesin, Pseudoephedrine, Paracetamol, Chlorpheniramine dan bahan lainnya aman untuk anak.
Namun tidak menutup kemungkinan, anak dapat mengalami efek samping umum, meliputi:
Mengantuk
Mulut, hidung, dan tenggorokan kering
Mual dan muntah
Kehilangan selera makan
Sembelit
Sakit kepala
Peningkatan sesak dada
Pusing
Sakit perut
Kondisi di atas biasanya akan membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, anak terus mengeluhkan gejala dan semakin memburuk, hentikan penggunaan obat dan sebaiknya segera periksakan anak ke dokter.
Beberapa efek samping bisa serius. Jika anak mengalami salah satu gejala berikut, segera hubungi dokter:
Masalah penglihatan
Kesulitan buang air kecil
Gugup
Kesulitan tidur
Sakit perut parah
Kesulitan bernapas
Jantung berdebar atau denyut jantung tidak teratur
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas