ARB adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Obat ini juga disebut penghambat reseptor angiotensin II.
Merek Dagang ARB atau Penghambat Reseptor Angiotensin II
Berikut adalah jenis-jenis obat yang termasuk ke dalam golongan angiotensin II receptor blockers (ARB), beserta merek dagangnya:
Azilsartan Medoxoil
Merek dagang Azilsartan Medoxoil antara lain: Zilsart, Azilsmart, Abel, Aztric, Altoran, Zolahart, Zilokem, Arbozil, Azildac, Azisan, Zilrun, dan Zilpres.
Candesartan
Merek dagang Candesartan antara lain: Cliexecil, Canderin, dan Atacand.
Eprosartan Mesylate
Merek dagang Eprosartan Mesylate antara lain: Teveten, Eprozar, dan Aldactone.
Irbesartan
Merek dagang Irbesartan antara lain: Iretensa, Irbesartan, IIrtan, Aprovel, Irvell, CoAprovel, dan Irvask.
Losartan Potassium
Merek dagang Losartan Potassium antara lain: Santesar, Fortzaar, Insaar, Cozaar, Acetensa, Aldactone, Losartan Potassium, Angioten, Losarta, Tenas, dan Zylovaa.
Olmesartan
Merek dagang Olmesartan antara lain: Olmetec, Normetec, Benicar, dan Losatec.
Telmisartan
Merek dagang Telmisartan antara lain: Telsat, Micardis, Nuzartan, Telmisartan, dan Twynsta.
Valsartan
Merek dagang Valsartan antara lain: Exforge, Valrin, Diovan, Lapiva, dan Prexxartan.
Apa Itu ARB
Apa itu ARB?
Golongan: Obat keras.
Kategori: Obat darah tinggi.
Manfaat: Mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) dan gagal jantung.
Digunakan oleh: Dewasa.
ARB untuk ibu hamil: Penggunaan ARB selama kehamilan mengurangi perfusi ginjal janin dan berkorelasi dengan disgenesis ginjal, gagal ginjal oliguria atau anuria janin, oligohidramnion, kelainan tulang atau tengkorak, hipoplasia paru, dan kematian janin. ARB dikategorikan FDA sebagai risiko kehamilan kategori D, sehingga harus dihentikan jika pasien hamil, kecuali jika diperlukan untuk menyelamatkan nyawa ibu.
ARB untuk ibu menyusui: Tidak ada bukti yang dipublikasikan tentang penggunaan ARB yang aman selama menyusui, dan efek paparan potensial terhadap bayi yang sedang menyusui tidak diketahui. Bayi baru lahir secara teoritis berisiko mengalami hipotensi, karena ARB dapat masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter tentang keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan menyusui jika harus menggunakan ARB.
ARB untuk anak-anak: Obat ini hanya dianjurkan untuk orang dewasa.
Bentuk obat: Tablet.
Peringatan Sebelum Menggunakan ARB
Perhatikan beberapa hal berikut ini sebelum menggunakan ARB, agar tidak terjadi efek samping yang berbahaya:
Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi obat. ARB tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadap obat ini.
Beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah menderita penyakit ginjal, penyakit liver, diabetes, gagal jantung, angioedema, penyakit saluran empedu, atau memiliki kadar kalium yang tinggi (hiperkalemia).
Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat lain, termasuk vitamin, suplemen, dan obat herbal, untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
Hindari untuk mengemudi atau aktivitas lain yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi ARB. Obat ini dapat menyebabkan mengantuk setelah mengonsumsinya.
Informasikan ke dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui.
Segera ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi ARB.
Dosis dan Aturan Pakai ARB
Dosis umum ARB berdasarkan sediaan obat, jenis obat, dan tujuan penggunaan adalah sebagai berikut:
Azilsartan
Tersedia dalam bentuk tablet 40 mg dan 80 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 20 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 80 mg.
Candesartan
Tersedia dalam bentuk tablet 4 mg, 8 mh, 16 mg, dan 32 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 16 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 32 mg.
> Untuk gagal jantung dosis awal 4 mg hingga 8 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 32 mg.
Eprosartan
Tersedia dalam bentuk tablet 400 mg dan 600 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 600 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 900 mg.
Irbesartan
Tersedia dalam bentuk tablet 75 mg, 150 mg, dan 300 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 150 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 300 mg.
> Untuk nefropati diabetik dosis awal 75 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 300 mg.
Losartan
Tersedia dalam bentuk tablet 25 mg, 50 mg, dan 10 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 50 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 100 mg.
> Untuk pencegahan stroke pada pasien hipertensi dengan riwayat hipertrofi ventrikel kiri dosis awal 50 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 100 mg.
> Untuk pengobatan nefropati diabetik dosis awal 50 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 100 mg.
Olmesartan
Tersedia dalam bentuk tablet 5 mg, 20 mg, dan 40 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 20 mg diminum sekali sehari. Dosis harian maksimum 40 mg.
Telmisartan
Tersedia dalam bentuk tablet 20 mg, 40 mg, dan 80 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 40 mg diminum sekali sehari. Dosis harian maksimum 80 mg.
Valsartan
Tersedia dalam bentuk 40 mg, 80 mg, 160 mg, dan 320 mg.
> Untuk hipertensi dosis awal 180 mg hingga 160 mg per oral sekali sehari. Dosis harian maksimum 320 mg.
Untuk gagal jantung dosis awal 20 mg hingga 40 mg per oral dua kali sehari. Dosis maksimum 160 mg dua kali sehari.
Manfaat ARB
Manfaat ARB adalah untuk mengobati tekanan darah tinggi dan gagal jantung. Obat ini membantu merelaksasi vena dan arteri dalam tubuh, sehingga menurunkan tekanan darah.
Cara Menggunakan ARB dengan Benar
Obat ini dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Gunakan ARB sesuai aturan pakai atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan ARB melebih dosis yang sudah ditentukan dokter. Agar hasil pengobatan ARB lebih maksimal, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan ketika mengonsumsi obat ini:
Konsumsi ARB sesudah makan. Minumlah obat ini dengan bantuan segelas air.
ARB biasanya dikonsumsi sekali sehari. Minumlah ARB di pagi hari. Namun, jika tidak memungkinkan, Anda bisa mengonsumsinya kapan saja.
Baca petunjuk pada kemasan atau anjuran dokter sebelum Anda mengonsumsi ARB.
Interaksi ARB dengan Obat Lain
ARB dapat menimbulkan interaksi dengan obat lain. Berikut adalah beberapa jenis interaksi yang dapat terjadi:
Tidak dianjurkan mengonsumsi ARB dengan ACE inhibitor, karena dapat meningkatkan risiko cedera ginjal akut dan kadar kalium tinggi, yang terkait dengan irama jantung yang tidak normal.
Terdapat risiko kadar kalium tinggi dalam darah (hiperkalemia) meningkat jika Anda mengonsumsi ARB dengan ibuprofen atau naproxen.
Beberapa obat alergi, batuk dan pilek, serta obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dapat meningkatkan tekanan darah dan menangkal efek ARB.
Untuk menghindari obat yang berbahaya, konsultasikan dengan dokter jika Anda ingin menggunakan ARB bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya ARB
ARB dapat menimbulkan efek samping jika digunakan secara berlebihan. Berikut adalah beberapa efek samping yang bisa timbul saat menggunakan ARB:
Pusing,
Hiperkalemia (kadar kalium yang tinggi dalam darah),
Edema (pembengkakan karena penumpukan cairan).
Hentikan penggunaan ARB dan segera ke dokter jika Anda mengalami efek samping di atas atau muncul alergi obat, terutama ruam kulit yang menyebar luas.
Itu adalah penjelasan tentang manfaat, dosis hingga efek samping dari ARB. Saat ini Anda bisa manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!