Arcalion adalah suplemen untuk menunjang ketahanan fisik di fase pemulihan dari sakit. Kandungan utama Arcalion, yaitu Sulbutiamine (turunan dari vitamin B1).
Arcalion
Merek dagang Arcalion antara lain: Arcalion.
Arcalion
Apa itu Arcalion?
Golongan: Obat keras
Kategori: Vitamin dan suplemen
Manfaat: Obat untuk meningkatkan ketahanan fisik dan kinerja otak di fase pemulihan pada orang yang sakit.
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Arcalion termasuk dalam kategori NA atau belum dikategorikan. Itu artinya, keamanan obat untuk ibu hamil belum diketahui secara pasti. Untuk menghindari efek samping yang membahayakan janin, lakukan konsultasi lebih dahulu dengan dokter.
Ibu Menyusui: Kandungan Sulbutiamine tidak diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak sehingga ada kekhawatiran obat masuk ke tubuh bayi lewat menyusui dan menimbulkan efek samping pada tubuhnya. Jadi, lakukan konsultasi lebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan obat.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Arcalion
Agar obat dapat bekerja dengan optimal, perhatikan berbagai hal berikut ini sebelum Anda menggunakan Arcalion:
Beritahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap Sulbutiamine atau obat lain. Tanyakan pada dokter/apoteker mengenai kandungan lain yang ada pada obat.
Informasikan ke dokter mengenai obat, suplemen, atau obat herbal yang sedang Anda konsumsi.
Beritahu dokter mengenai riwayat kesehatan, seperti intoleransi galaktosa, malabsorbsi galaktosa, atau intoleransi fruktosa.
Selama menggunakan obat, hindari penggunaan alkohol karena dapat menyebabkan efek samping lebih parah.
Beritahu dokter jika Anda sedang hamil karena obat tidak boleh digunakan selama masa kehamilan. Termasuk jika Anda sedang menyusui bayi.
Bicarakan dengan dokter jika obat ingin diberikan pada lansia.
Orang dengan gangguan kejiwaan tertentu, termasuk gangguan bipolar, mungkin lebih cenderung menyalahgunakan obat-obatan. Oleh karena itu, beritahu dokter jika Anda memiliki riwayat kecanduan atau gangguan kejiwaan.
Dosis dan Aturan Pakai Arcalion
Dosis umum Arcalion berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Tablet
Dewasa: Minum 2–3 tablet per hari
Manfaat Arcalion
Arcalion adalah suplemen untuk menunjang pemulihan fisik dari penyakit. Saat Anda sakit, tubuh akan lebih mudah mengalami kelemahan dan sulit untuk fokus. Kondisi ini terjadi karena beberapa pemicu, di antaranya:
Sel-sel tubuh berada dalam kondisi stres, dan tubuh merespons dengan melepaskan neuropeptida yang menyebabkan kelemahan.
Pada saat sakit, tubuh mengaktifkan mode menghemat energi. Itu sebabnya, Anda tidak bisa aktif seperti biasanya ketika sakit.
Otak mengirimkan sinyal pada tubuh untuk lebih banyak beristirahat guna memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.
Sistem imun menggunakan banyak energi untuk melawan penyakit, yang dapat membuat orang merasa lelah dan lemah.
Oleh karena itu, wajar jika sakit membuat tubuh jadi kelemahan dan tidak bersemangat. Beberapa penyakit yang umumnya menimbulkan kelemahan adalah anemia, gangguan tidur, diabetes, kanker, gangguan kelenjar tiroid, dan penyakit yang disebabkan oleh infeksi.
Selain beristirahat dan mengonsumsi makanan bergizi, mungkin dokter merekomendasikan suplemen Arcalion yang mengandung Sulbutiamine untuk mendukung pemulihan secara fisik dan kognitif.
Arcalion termasuk dalam golongan obat antiastenik dan mengandung zat aktif Sulbutiamine.
Sulbutiamine merupakan turunan dari vitamin B1 yang memiliki efektivitas kerja lebih cepat dibandingkan vitamin B1.
Cara kerja Sulbutiamine, yakni merangsang neurotransmitter dan reseptor dopamin di area otak untuk meningkatkan energi dan kinerja otak. Dengan begitu, Anda yang menggunakan obat ini akan merasa lebih bertenaga dan lebih mudah fokus dalam menjalani aktivitas.
Tidak semua orang dapat menggunakan obat Arcalion. Jadi, butuh atau tidaknya Anda dengan obat ini perlu dengan pertimbangan dokter. Dokter akan melihat seberapa besar manfaat dan risiko efek samping yang mungkin didapat.
Cara Menggunakan Arcalion dengan Benar
Supaya obat kontrasepsi ini memberikan hasil yang optimal, ikuti cara minum Arcalion berikut ini:
Minum obat sesuai dengan aturan pakai yang tertera di kemasan atau arahan dokter/apoteker.
Jangan menambahkan atau mengurangi dosis yang sudah ditentukan.
Minum obat di waktu yang sama setiap harinya agar tidak melewatkan dosis.
Bila Anda melewatkan dosis, segera minum setelah Anda mengingatnya. Namun jika Anda ingat di waktu yang berdekatan dengan waktu minum obat selanjutnya, jangan gandakan dosis obat.
Selama menggunakan obat, hindari merokok dan minum alkohol karena dapat meningkatkan risiko efek samping.
Minum obat dengan segelas air dan sebaiknya tidak menghancurkan atau membelah obat.
Disarankan untuk mengonsumsi obat ini setelah makan untuk menghindari masalah pencernaan, seperti gejala maag.
Bila gula darah tinggi (diabetes), Anda perlu mengawasi gula darah secara ketat.
Hindari menggunakan obat lebih lama dari yang dokter sarankan.
Simpan obat di tempat yang sejuk dan kering serta hindari dari paparan sinar matahari langsung. Jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan.
Jangan berbagi obat dengan orang lain dan jangan mengonsumsi obat milik orang lain.
Interaksi Arcalion dengan Obat Lain
Salah satu obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan Arcalion adalah obat-obatan yang menimbulkan kelemahan tubuh (asthenia). Beberapa obat yang dapat menimbulkan kelelahan, di antaranya:
Obat antidepresan
Obat antikecemasan
Obat kemoterapi kanker
Obat untuk mengontrol kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi
Selain bisa meningkatkan dosis, interaksi obat juga bisa mengurangi efektivitas obat, bahkan menimbulkan kondisi yang tidak diinginkan.
Daftar obat di atas tidak mencakup semua obat yang berinteraksi dengan Arcalion. Supaya penggunaan obat tetap aman, beritahu dokter mengenai obat-obatan apa saja yang Anda gunakan.
Efek Samping dan Bahaya Arcalion
Arcalion dapat menyebabkan efek samping. Beri tahu dokter jika salah satu dari gejala berikut parah atau tidak kunjung hilang:
Sakit kepala
Mual dan muntah
Kelelahan
Susah tidur
Setiap orang dapat mengalami efek samping yang berbeda-beda. Bahkan, ada pula yang mengalami efek samping yang tidak disebutkan pada ulasan di atas.
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam kulit
Gatal-gatal
Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
Sesak napas
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami tubuh gemetar dan gelisah.