Skip links

Asam Salisilat

Asam salisilat adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi kulit, seperti jerawat, kutil, psoriasis, kapalan hingga mata ikan, dengan cara memecah lapisan kulit yang tebal.
Merek Dagang Asam Salisilat
Merek dagang Asam Salisilat antara lain Callusol, Cloveril, Kalpanax Salep, Sebamed, dermatix, Verile.
Apa Itu Asam Salisilat
Apa itu Asam salisilat?

Golongan: Obat bebas dan keras
Kategori: Keratolitik
Manfaat: Membantu mengobati jerawat, kulit, kapalan, mata ikan.
Digunakan oleh: Dewasa dan anak usia di atas 2 tahun
Asam salisilat untuk ibu hamil:
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) mencatat bahwa asam salisilat topikal umumnya aman digunakan saat hamil. Namun, sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum pemakaian.
Asam Salisilat untuk ibu menyusui:
Menurut studi tahun 2018, asam salisilat topikal memiliki penyerapan sistemik yang minimal sehingga tidak masuk ke dalam ASI. Meskipun demikian, pastikan area kulit yang diobati tidak bersentuhan langsung dengan kulit atau mulut bayi untuk mencegah risiko iritas.
Asam Salisilat pada anak:
Anak-anak usia lebih dari 12 tahun bisa menerima dosis yang sama dengan dewasa. Pemakaian asam salisilat tidak direkomendasikan untuk anak usia di bawah 2 tahun.
Bentuk obat: krim, losion, larutan, atau gel.
Peringatan Sebelum Menggunakan Asam Salisilat
Beberapa hal yang perlu kamu perhatikan sebelum pemakaian Asam salisilat yaitu:

Sebelum menggunakan produk ini untuk pertama kali, periksa apakah Anda alergi terhadapnya. Untuk memeriksanya, oleskan sedikit pada satu atau dua area kecil jerawat selama tiga hari.
Jika Anda mengalami reaksi alergi, hentikan penggunaan produk ini dan segera dapatkan bantuan medis. Jika Anda tidak memiliki reaksi alergi, Anda bisa menggunakan produk tersebut.
Sebelum pemakaian, cuci perlahan area yang terkena dengan sabun atau pembersih ringan, lalu keringkan.
Obat ini dapat membuat kulit Anda menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Hindari paparan sinar matahari langsung. Jika tidak dapat dihindari, gunakan pakaian pelindung dan tabir surya.
Dosis dan Aturan Pakai Asam Salisilat
Jika Anda menggunakan asam salisilat bentuk krim, losion, larutan, atau gel untuk secara umum, maka obat perlu di oleskan pada area kulit sekitar 1 hingga 2 kali sehari atau sesuai anjuran dokter.

Untuk jerawat, maka bersihkan terlebih dahulu wajah, sebelum pemakaian obat asam salisilat. Cukup digunakan 1-2 kali sehari.

Kemudian, untuk mengobati kapalan, Anda dapat merendam dalam air hangat selama 5 menit sebelum pemakaian obat asam salisilat. Keringkan dari air, lalu oleskan di area yang terkena kapalan dan balut dengan plester. Biarkan selama 24-48 jam. Ulang setiap 24 atau 48 jam. Pakai tidak lebih dari 14 hari.

Sementara itu, untuk pengobatan kutil maka Anda bisa mengoleskan sebanyak dua kali setelah kaki direndam dari air hangat dan dikeringkan. Gunakan cukup 1 kali per hari hingga kutil lepas dengan sendirinya, paling lama 4-6 minggu.

Jika menggunakan pembersih yang mengandung asam salisilat, maka basahi dan usap pembersih dengan lembut ke kulit selama 10 hingga 20 detik, atau sesuai petunjuk. Gunakan hingga berbusa dan bilas hingga bersih, lalu keringkan. Pakai sebanyak 2 kali sehari.

Namun, perlu diingat dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons terhadap pengobatan. Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah banyak, lebih sering atau jangka waktu lebih lama dari petunjuk dokter atau kemasan produk. Hal ini untuk mencegah risiko efek samping yang mungkin terjadi.

Manfaat Asam Salisilat

Manfaat Asam salisilat adalah obat ini digunakan untuk mengobati penyakit dengan gejala penebalan kulitl, bersisik, dan mengelupas, seperti kutil, psoriasis, dermatitis seboroik, dermatitis atopik kronis, lichen simplex, ichthyosis, dan jerawat.

Asam salisilat bekerja dengan melunakkan keratin, protein yang membentuk bagian dari struktur kulit, sehingga kulit kering yang bersisik lebih mudah terangkat.

Pada jerawat, asam salisilat topikal membantu memperlambat pelepasan sel-sel di dalam
folikel, mencegah penyumbatan. Selain itu, asam salisilat juga membantu memecah komedo dan membersihkan pori-pori, yang mengurangi munculnya jerawat.
Cara Menggunakan Asam Salisilat dengan Benar

Selain itu, beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum mengonsumsi obat ini.

Obat ini hanya untuk pemakaian luar. Ikuti petunjuk pada label kemasan atau petunjuk pemakaian. Jika Anda memiliki pertanyaan, tanyakan kepada dokter atau apoteker Anda.
Obat ini hanya digunakan pada kulit saja. Oles tipis secukupnya pada area yang dibutuhkan, kemudian ratakan dengan perlahan dengan hari.
Hindari pemakaian obat yang menggunakan balut kedap udara, seperti bungkus plastik.
Cuci tangan setelah penggunaan obat asam salisilat untuk menghindari kontaminasi ke area tubuh lain atau benda yang Anda sentuh.
Untuk pemakaian pembersih mengandung asam salisilat, hindari menggosok kulit dengan berlebihan.
Jangan diaplikasikan pada kulit yang mengalami iritasi. Untuk menghindari iritasi, jangan biarkan obat ini bersentuhan dengan mata, hidung, mulut, selangkangan, atau kulit yang rusak mengalami luka atau iritasi. Jika obat mengenai area tersebut, bilas area tersebut dengan air dingin selama 15 menit.
Gunakan obat ini secara berkala. Jangan gunakan lebih sering dari yang diarahkan.
Obat ini hanya untuk Anda. Jangan berbagi obat asam salisilat yang diberikan untuk Anda kepada orang lain.
Jika Anda merasa telah memakai terlalu banyak obat ini dan mengalami reaksi alergi atau gangguan kesehatan lain, segera pergi ke fasilitas kesehatan terdekat.
Konsultasi ke dokter jika gejala Anda tidak membaik atau malah memburuk setelah penggunaan obat ini.
Interaksi Asam Salisilat dengan Obat Lain
Asam salisilat dapat berinteraksi dengan obat lain yang perlu Anda perhatikan.

Obat-obatan yang mengubah pH urine, seperti ammonium chloride dan sodium bicarbonate dapat berinteraksi dengan asam salisilat.
Obat yang digunakan untuk mencegah atau mengobati pembekuan darah, seperti warfarin dapat berinteraksi dengan asam salisilat.
Methotrexate, obat yang digunakan untuk mengobati kanker dan penyakit autoimun, dapat berinteraksi dengan asam salisilat.
Pyrazinamide yaitu obat yang umum digunakan untuk mengobati tuberkulosis, dapat berinteraksi dengan asam salisilat.
Asam salisilat topikal juga kemungkinan berinteraksi dengan produk mengandung sulfur, termasuk nonresep atau herbal yang mengandung methyl salicylate.
Aspirin juga dapat berinteraksi dengan asam salisilat topikal.

Beritahu dokter atau apoteker mengenai semua obat, herbal, obat non resep, atau suplemen makanan yang Anda gunakan. Anda juga perlu menginformasikan jika Anda merokok, mengonsumsi alkohol atau obat lain, karena kemungkinan dapat berinteraksi dengan asam salisilat yang Anda gunakan.
Efek Samping dan Bahaya Asam Salisilat
Penggunaan asam salisilat topikal dapat menyebabkan iritasi kulit dan rasa menyengat di area yang dioleskan. Meski demikian, konsultasi ke dokter Anda jika gejala ini parah atau tidak kunjung hilang.

Sementara itu, efek samping lebih serius yang perlu segera mendapatkan penanganan medis, termasuk:

Kebingungan,
Pusing,
Kelelahan atau kelemahan yang ekstrem,
Sakit kepala,
Napas cepat,
Telinga berdenging atau berdengung,
Kehilangan pendengaran,
Mual,
Muntah,
Diare.

Meski jarang terjadi, namun jika Anda mengalami reaksi alergi maka, Anda harus segera ke fasilitas medis terdekat. Reaksi alergi yang perlu diwaspadai seperti biduran, gatal, sesak di tenggorokan, kesulitan bernapas, pingsan, atau pembengkakan pada mata, wajah, bibir, atau lidah.

Leave a comment

Explore
Drag