Azomax adalah obat dengan kandungan azithromycin yang berfungsi sebagai antibiotik makrolida untuk mengobati berbagai infeksi bakteri.
Merek Dagang Azomax
Azomax adalah merek dagang untuk obat dengan kandungan aktif azithromycin berfungsi sebagai antibiotik.
Apa Itu Azomax
Apa itu Azomax?
Golongan: Obat resep
Kategori: Obat Antibiotik
Manfaat: Mengobati infeksi bakteri
Digunakan oleh: Dewasa dan anak
Azomax untuk Ibu Hamil: Jika Anda sedang hamil atau merencanakan kehamilan, beritahukan dokter sebelum menggunakan obat ini. Meski belum memiliki bukti ilmiah yang mencukupi mengenai efek terhadap janin dalam kandungan, pemakaian Azithromycin pada ibu hamil harus dilakukan dengan pengawasan dokter.
Azomax untuk Ibu Hamil: Azitromisin dalam Azomax bisa masuk ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum Anda menggunakan obat ini. Jika Anda mengonsumsinya, pantau bayi Anda terhadap jika mengalami diare, muntah, atau ruam.
Arixtra untuk Lanjut Usia: Untuk pasien yang berusia di atas 60 tahun mungkin lebih rentan terhadap beberapa efek samping dari azithromycin. Diskusikan risiko ini dengan dokter.
Bentuk obat: Kaplet, sirup kering
Peringatan Sebelum Menggunakan Azomax
Azomax yang mengandung azithromycin perlu dikonsumsi dengan hati-hati. Sebelum menggunakan obat ini, penting untuk memperhatikan beberapa hal berikut:
Beritahukan kepada dokter jika Anda alergi terhadap azithromycin, clarithromycin, erythromycin, atau obat golongan makrolida lainnya. Jika Anda alergi terhadap bahan-bahan tertentu yang ada dalam produk ini, pastikan untuk memberitahu dokter atau apoteker.
Sampaikan kepada dokter semua obat resep, suplemen, atau produk herbal yang sedang Anda konsumsi.
Jika Anda sedang menggunakan antasida yang mengandung aluminium atau magnesium, pastikan untuk memberi jeda waktu antara konsumsi antasida dan azithromycin.
Azithromycin tidak boleh digunakan jika Anda memiliki riwayat penyakit hati, terutama jika pernah mengalami jaundice yaitu kulit atau mata menguning. Beritahukan kepada dokter jika Anda memiliki masalah ini.
Beritahu dokter jika Anda atau keluarga memiliki riwayat kondisi jantung, seperti irama jantung yang tidak teratur. Konsumsi obat dengan kandungan Azithromycin ini dapat menyebabkan risiko kesehatan serius.
Jika Anda memiliki kondisi myasthenia gravis, azithromycin dapat memperburuk gejala kelemahan otot dan masalah pernapasan.
Dosis dan Aturan Pakai Azomax
Azomax dengan kandungan azithromycin merupakan obat resep dokter yang perlu dikonsumsi dengan dosis dan aturan pakai yang tepat berdasarkan kondisi penyakit yang sedang diobati. Berikut ini adalah dosis umum berdasarkan jenis penyakit dan usia pasien:
Pneumonia
Dewasa (usia 18 tahun ke atas): Dokter dapat meresepkan 500 mg sebagai dosis tunggal pada hari pertama, diikuti dengan 250 mg sekali sehari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Anak-anak (usia 6 bulan hingga 17 tahun): Dosis umum adalah 10 mg/kg berat badan sebagai dosis tunggal pada hari pertama, diikuti dengan 5 mg/kg sekali sehari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Anak-anak (usia 0 hingga kurang dari 6 bulan): Obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 6 bulan.
Bronkitis
Dewasa (usia 18 tahun ke atas): Dosis yang umum adalah 500 mg sekali sehari selama 3 hari.
Sinusitis
Dewasa (usia 18 tahun ke atas): Dosis yang umum adalah 500 mg sekali sehari selama 3 hari.
Anak-anak (usia 6 bulan hingga 17 tahun): Dosis umum adalah 10 mg/kg berat badan sekali sehari selama 3 hari.
Anak-anak (usia 0 hingga kurang dari 6 bulan): Obat ini tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 6 bulan.
Infeksi Kulit
Dewasa (usia 18 tahun ke atas): Dokter mungkin meresepkan 500 mg, diikuti dengan 250 mg sekali sehari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Otitis media atau infeksi telinga tengah akut
Anak-anak (usia 6 bulan hingga 17 tahun): Dosis umum adalah 30 mg/kg berat badan sebagai dosis tunggal, atau 10 mg/kg berat badan sekali sehari selama 3 hari. Sebagai alternatif lain, dokter dapat meresepkan 10 mg/kg pada hari pertama, diikuti dengan 5 mg/kg per hari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Faringitis dan Tonsilitis
Dewasa (usia 18 tahun ke atas): Sebesar 500 mg sebagai dosis tunggal pada hari pertama, diikuti dengan 250 mg sekali sehari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Anak-anak (usia 2 hingga 17 tahun): Dosis umum adalah 12 mg/kg berat badan sekali sehari selama 5 hari.
Anak-anak (usia 0 hingga kurang dari 2 tahun): Obat ini tidak dianjurkan untuk faringitis dan tonsilitis pada anak-anak di bawah 2 tahun.
Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker mengenai dosis yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhan kesehatan Anda.
Manfaat Azomax
Azomax dengan kandungan azithromycin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri tertentu.
Azithromycin bekerja dengan cara menghentikan bakteri memproduksi protein yang diperlukan untuk pertumbuhannya, sehingga menghambat perkembangan dan penyebaran infeksi bakteri
Beberapa manfaat utama Azomax, antara lain:
Azithromycin dalam Azomax efektif untuk mengobati infeksi paru-paru, seperti bronkitis dan pneumonia.
Azithromycin dapat digunakan untuk mengatasi infeksi tenggorokan seperti faringitis dan tonsilitis.
Membantu mengobati infeksi sinus yang disebabkan oleh bakteri.
Mengobati berbagai infeksi pada kulit.
Azithromycin dapat digunakan untuk mengobati infeksi telinga tengah pada anak-anak.
Dapat digunakan untuk mengobati infeksi menular seksual tertentu.
Azithromycin dapat mengobati infeksi pada organ reproduksi wanita, seperti penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID)
Azithromycin membantu mengatasi infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.
Azitromisin juga kadang-kadang digunakan untuk mengobati infeksi H. pylori yang menyebabkan diare dan dan infeksi saluran cerna lain, mencegah infeksi jantung pada orang yang menjalani perawatan gigi, serta mencegah peyakit menular seksual pada korban kekerasan seksual. Namun, pastikan pemberian obat ini direkomendasikan oleh dokter Anda..
Cara Menggunakan Azomax dengan Benar
Azomax dengan kandungan azithromycin merupakan obat resep dokter yang perlu digunakan sesuai dengan dosis dan aturan yang tepat agar efektif dalam mengatasi infeksi bakteri. Berikut adalah langkah-langkah penting untuk menggunakan Azomax dengan benar:
Konsumsi Azomax persis seperti yang diresepkan oleh dokter. Jangan mengubah dosis atau durasi pengobatan tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Obat Azomax dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
Kocok obat bentuk sirup dengan baik sebelum digunakan untuk memastikan obat tercampur rata. Gunakan sendok ukur khusus atau alat takar yang disediakan oleh apotek untuk mengukur dosis yang tepat.
Gunakan Azomax selama jangka waktu yang diresepkan oleh dokter, bahkan jika gejala Anda membaik. Menghentikan pengobatan terlalu cepat dapat menyebabkan infeksi kambuh atau bakteri menjadi resisten terhadap antibiotik.
Simpan Azomax pada suhu ruangan, jauh dari kelembapan dan panas. Hindari menyimpan di tempat yang terpapar suhu ekstrem.
Jika Anda lupa meminum satu dosis, segera minum begitu Anda ingat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, cukup lanjutkan dengan jadwal dosis biasa. Jangan pernah menggandakan dosis.
Dengan mengikuti petunjuk ini, Anda akan mendapatkan manfaat optimal dari Azomax dan meminimalkan risiko resistensi antibiotik atau efek samping.
Interaksi Azomax dengan Obat Lain
Azomax yang mengandung azithromycin dapat berinteraksi dengan obat lain, sehingga penting untuk selalu menginformasikan kepada dokter mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi, termasuk obat resep, obat bebas, suplemen vitamin/mineral, dan produk herbal.
Berikut adalah beberapa interaksi yang perlu diperhatikan:
Mengonsumsi nelfinavir sebagai obat HIV bersama azithromycin dapat meningkatkan risiko masalah hati atau gangguan pendengaran.
Mengombinasikan azithromycin dengan warfarin sebagai obat pengencer darah dapat meningkatkan risiko pendarahan.
Azithromycin dapat memengaruhi kadar obat digoxin dalam darah, sehingga diperlukan pemantauan ketat oleh dokter untuk menghindari komplikasi.
Penggunaan kolkisin untuk asam urat bersama azithromycin dapat meningkatkan risiko efek samping serius.
Fenitoin yang digunakan untuk mengontrol kejang dapat berinteraksi dengan azithromycin, sehingga memengaruhi efektivitas kedua obat.
Jika Anda mengonsumsi antasida dengan kandungan aluminium atau magnesium, penting untuk memberikan jeda waktu sebelum atau setelah mengonsumsi azithromycin karena antasida dapat mengurangi penyerapan azithromycin.
Dengan menginformasikan dokter mengenai obat-obatan yang Anda konsumsi, Anda dapat membantu mencegah terjadinya interaksi obat yang berbahaya.
Efek Samping dan Bahaya Azomax
Azomax dengan kandungan azithromycin, seperti obat lainnya, dapat menyebabkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya. Penting untuk mengetahui efek samping yang mungkin terjadi agar bisa segera ditangani jika diperlukan.
Efek Azomax yang umum
Efek samping umum dari azithromycin sering dianggap ringan, namun Anda tetap harus berkonsultasi dengan dokter atau apoteker, jika efek berikut ini mengganggu atau tidak hilang.
Mual
Muntah
Diare
Kehilangan nafsu makan
Sakit kepala
Pusing atau merasa lelah
Perubahan pada indra perasa.
Efek Azomax yang lebih serius
Efek samping serius dari azithromycin jarang terjadi, dengan kemungkinan kurang dari 1 dari 1.000 orang. Jika Anda mengalami efek samping serius berikut ini, segera hubungi dokter atau fasilitas medis terdekat.
Detak jantung cepat atau tidak teratur (aritmia)
Mata atau kulit menguning, feses pucat, atau urine berwarna gelap
Telinga berdenging, kehilangan pendengaran sementara, atau merasa tidak seimbang (vertigo)
Nyeri hebat di perut atau punggung
Diare berdarah atau berlendir, atau diare parah lebih dari 4 hari
Reaksi alergi parah seperti gatal-gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah atau tenggorokan, atau reaksi kulit parah.