Januvia adalah obat dengan kandungan Sitagliptin yang diresepkan dokter untuk mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
Januvia
Merek dagang Januvia antara lain: Januvia
Januvia
Apa itu Januvia?
Golongan: Obat keras (dengan resep dokter)
Kategori: Antidiabetes
Manfaat: Mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
Digunakan oleh: Dewasa
Ibu Hamil: Januvia termasuk kategori obat B untuk keamanan kehamilan. Artinya, studi berbasis hewan tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin dan studi pada manusia tidak tersedia. Konsultasikan ke dokter agar penggunaan obat selama kehamilan tetap aman.
Ibu Menyusui: Januvia tidak diketahui dapat terserap ke ASI atau tidak. Kekhawatiran efeknya pada bayi tetap ada. Oleh karenanya, Anda perlu konsultasi lebih dahulu ke dokter.
Anak-anak: Obat tidak dapat diberikan pada anak-anak.
Bentuk obat: Tablet
Peringatan Sebelum Menggunakan Januvia
Sebelum menggunakan Januvia, perhatikan beberapa hal berikut ini:
Beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap Sitagliptin, linagliptin, atau obat lainnya
Beri tahu dokter mengenai obat resep, obat nonresep, suplemen, atau obat herbal yang sedang atau akan Anda gunakan.
Informasikan ke dokter jika Anda memiliki atau pernah memiliki pankreatitis, penyakit ginjal atau sedang menjalani dialisis, demam infeksi, dan gagal jantung.
Beri tahu dokter jika Anda hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui.
Meski digunakan sebagai obat diabetes, Januvia tidak diresepkan untuk pengidap diabetes tipe 1 maupun ketoasidosis diabetik (komplikasi diabetes). Alasannya, karena kinerja obat tidak sesuai dengan kondisi tersebut. Alih-alih menstabilkan kadar gula darah, penggunaan obat malah dapat memperburuk kondisi.
Jika Anda akan menjalani operasi, termasuk operasi kecil dan perawatan gigi, beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi obat ini.
Anda mungkin perlu melakukan tes darah untuk memastikan fungsi ginjal Anda normal sebelum atau selama mengonsumsi obat.
Dosis dan Aturan Pakai Januvia
Dosis umum Januvia berdasarkan bentuk obat, tujuan penggunaan, atau usia pasien adalah sebagai berikut:
Januvia tablet
Dewasa: 100 mg per hari
Dosis di atas merupakan dosis umum. Dokter bisa memberikan dosis berbeda tergantung dengan kondisi Anda.
Manfaat Januvia
Januvia adalah obat dengan kandungan Sitagliptin yang diresepkan dokter untuk mengendalikan kadar gula darah pada pasien diabetes tipe 2.
Cara kerja Januvia, yakni menghambat pemecahan hormon incretin. Hormon ini bertugas merangsang pelepasan insulin dari pankreas ketika kadar gula darah meningkat setelah makan.
Terhambatnya pemecahan hormon incretin, menekan produksi glukagon (hormon yang merangsang hati untuk memproduksi glukosa).
Proses tersebut membantu mengurangi pelepasan glukosa dari hati ke dalam darah sehingga dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Pada banyak kasus, dokter mungkin meresepkan kombinasi Januvia dengan obat diabetes lainnya.
Penggunaan obat harus dibarengi dengan penerapan gaya hidup yang sesuai pada pasien diabetes. Ini meliputi perbaikan pola makan, penyesuaian aktivitas, termasuk olahraga, dan pengelolaan stres. Anda juga perlu berhenti merokok dan minum alkohol.
Bila penerapan gaya hidup masih saja buruk, pengobatan Januvia mungkin tidak akan efektif. Mengingat, kadar gula darah dapat naik dan turun karena banyak hal, misalnya telat makan atau pilihan makanan yang cenderung tinggi gula.
Cara Menggunakan Januvia dengan Benar
Agar manfaatnya optimal, ikuti cara penggunaan Januvia yang benar seperti berikut.
Ikuti petunjuk pada label resep dengan saksama, dan mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian yang tidak Anda pahami.
Obat dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Bila Anda memiliki masalah asam lambung, sebaiknya obat diminum sesudah makan.
Minum obat dalam kondisi utuh. Hindari membelah, menghancurkan, atau melarutkan obat. Setelah menelan obat, minum segelas air putih.
Minumlah obat ini di waktu yang sama setiap harinya supaya Anda tidak melewatkan dosis obat.
Jika melewatkan waktu minum obat seperti biasanya, segera minum obat setelah Anda mengingatnya.
Januvia membantu mengendalikan gula darah tinggi tetapi tidak menyembuhkan diabetes. Teruskan minum sitagliptin meskipun Anda merasa sehat. Jangan berhenti minum sitagliptin tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.
Pemantauan rutin kadar gula darah dapat dilakukan saat Anda mengonsumsi obat ini. Dokter akan memberi tahu seberapa sering Anda perlu memeriksanya.
Obat ini dapat menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Jika kondisi ini terjadi hindari melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi, seperti mengemudikan kendaraan atau mengoperasikan mesin.
Interaksi Januvia dengan Obat Lain
Januvia dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat menimbulkan penurunan efektivitas obat atau menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut daftar obat yang dapat berinteraksi dengan Januvia.
Obat penurun kolesterol misalnya Statin, Fibrat, Ezetimibe
Obat pencegah penggumpalan darah misalnya Clopidogrel
Obat antihipertensi misalnya Angiotensin receptor blocker, beta-blocker, calcium channel blocker, hydrochlorothiazide,
Obat pereda nyeri misalnya Naproxen, Diclofenac, Celecoxib
Antidepresan misalnya Bupropion, Fluoxetine, Sertraline
Antihistamin misalnya Cetirizine
Obat untuk disfungsi ereksi misalnya Sildenafil
Obat penyakit jantung misalnya Digoxin
Daftar obat di atas mungkin tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi. Oleh sebab itu, beri tahu dokter mengenai obat-obatan lain yang sedang Anda gunakan sebelum menggunakan Januvia.
Efek Samping dan Bahaya Januvia
Januvia umumnya aman digunakan. Akan tetapi, kemungkinan efek samping dapat terjadi pada beberapa orang. Berikut efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan Januvia.
Sakit kepala
Pusing
Hidung tersumbat atau pilek
Sembelit
Muntah
Nyeri otot
Nyeri punggung
Sitagliptin, terutama bila dikonsumsi bersama obat diabetes lain, dapat menyebabkan hipoglikemia (gula darah rendah). Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk berkonsentrasi dan bereaksi.
Beberapa gejala di atas mungkin dapat membaik seiring waktu. Akan tetapi, ada pula yang bertambah parah atau tidak kunjung membaik. Jika mengalami hal tersebut, segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Anda bisa saja mengalami efek samping serius sehingga perlu penanganan medis lebih cepat, seperti:
Nyeri perut parah dan terus-menerus yang terkadang menjalar ke punggung, dengan atau tanpa mual dan muntah.
Sesak napas meningkat terutama saat berbaring, pembengkakan pada pergelangan kaki atau kaki.
Nyeri sendi yang parah dan terus-menerus
Ram disertai kulit mengelupas atau melepuh pada bibir, mulut atau mata disertai demam
Anda bisa saja mengalami reaksi alergi atau efek samping serius sehingga perlu menghentikan pengobatan dan meminta pertolongan medis segera. Berikut beberapa tanda yang harus diwaspadai:
Ruam dan gatal
Kesulitan bernapas atau menelan
Pembengkakan pada wajah, bibir, dan mulut.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!
Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini
Referensi:
MIMS. 2024. Januvia. https://www.mims.com/philippines/drug/info/januvia/drug-interactions
MIMS. 2024. Sitagliptin. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sitagliptin/patientmedicine/sitagliptin%2B-%2Boral
Medline Plus. 2024. Sitagliptin. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a606023.html
WebMD. 2024. 6 Lifestyle Changes to Control Your Diabetes. https://www.webmd.com/diabetes/diabetes-lifestyle-tips