Skip links

Testosterone

Testosterone

Testosterone adalah obat hormon untuk mengatasi kekurangan hormon testosterone pada tubuh yang ditandai dengan pertumbuhan atau pubertas yang lambat.

Merek Dagang Testosterone
Merek dagang testosterone antara lain: Andriol Testocaps, Androgel, Aveed, Delatestryl, Nebido, Testosterone Enanthate, Tostrex, Xyosted, dan masih banyak lagi.
Apa Itu Testosterone
Apa itu testosterone?

Golongan: Obat keras (perlu resep dokter)
Kategori: Androgen dan steroid anabolik
Manfaat: Mengatasi kekurangan hormon testosterone pada pria
Digunakan oleh: Dewasa dan anak laki-laki
Testosterone untuk ibu hamil: Karena keamanan pemakaian obat ini untuk ibu hamil terbukti berdampak terhadap janin, hindari menggunakan testosterone selama masa kehamilan kecuali potensi manfaat melebihi risikonya serta atas anjuran dokter.
Testosterone untuk ibu menyusui: Kandungan testosterone dapat terserap oleh ASI. Jika memang perlu menggunakan obat ini, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Testosterone untuk anak-anak: Obat ini dapat digunakan oleh anak laki-laki di bawah pengawasan orang tua dan anjuran dokter.
Bentuk obat: Kapsul, gel, dan injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Testosterone
Sebelum menggunakan testosterone, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk mencegah efek samping:

Testosterone sebaiknya tidak digunakan jika Anda memiliki riwayat medis seperti kanker prostat, kanker payudara pria, penyakit jantung yang serius, maupun gangguan ginjal atau jantung.
Testosterone injeksi terbukti berkaitan dengan kondisi pulmonary oil microembolism (POME), di mana terjadi penggumpalan darah pada paru-paru yang bisa berdampak serius. Hubungi dokter jika Anda mengalami gejala seperti pusing, kesulitan bernapas, atau nyeri dada.
Penggunaan testosterone yang tidak tepat dapat memicu efek samping pada organ hati, jantung, hingga kesehatan mental. Berhenti mengonsumsinya tanpa anjuran dokter juga dapat mengakibatkan gejala putus obat.
Sebelum menggunakan testosterone, beri tahu dokter jika Anda sedang atau pernah mengalami diabetes, pembesaran prostat, kadar kolesterol tinggi, atau kelebihan kalsium dalam tubuh.
Beberapa produk testosterone seperti Aveed dan Xyosted sebaiknya tidak digunakan oleh wanita. Selalu ikuti panduan dokter untuk memilih produk yang tepat sesuai kondisi tubuh Anda.
Beri tahu dokter apabila Anda memiliki kondisi seperti sleep apnea (napas berhenti ketika tidur), gangguan mental, penyakit paru-paru, atau sedang dirawat di atas tempat tidur dalam jangka panjang sebelum menggunakan testosterone.
Penggunaan testosterone pada pria hanya direkomendasikan jika orang tersebut memiliki riwayat medis yang jelas seperti kelainan genetik, masalah struktur pada bagian otak tertentu seperti hipotalamus, atau riwayat kemoterapi.
Informasikan dokter jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui untuk mencegah efek samping dari penggunaan obat.
Beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, vitamin, atau produk herbal lainnya sebelum menggunakan testosterone untuk mencegah interaksi obat yang tidak diinginkan.
Hindari penggunaan obat ini jika Anda memiliki alergi atau hipersensitivitas terhadap kandungan di dalamnya.
Dosis dan Aturan Pakai Testosterone
Berikut adalah dosis dan aturan pakai testosterone yang tepat untuk pria dewasa sesuai jenis produknya:

Testosterone kapsul
Konsumsi dosis awal 120-160 mg dalam 2 dosis terbagi per hari. Pengobatan berlangsung selama 2–3 minggu, lalu dilanjutkan dengan dosis 40–120 mg per hari atau sesuai anjuran dokter.

Testosterone gel
Gunakan dosis 50 mg sebanyak 1 kali sehari dengan dosis harian maksimal sebesar 100 mg.

Testosterone injeksi
Gunakan dosis 1.000 mg setiap 10–14 minggu sekali untuk jenis testosterone undecanoate. Gunakan dosis 50 mg sebanyak 2–3 kali per minggu untuk testosterone propionate.

Sebelum pemakaian, pastikan cek kembali panduan pada kemasan atau anjuran yang diberikan dokter untuk memastikan dosis dan cara pakainya sudah tepat sesuai kondisi tubuh Anda.
Manfaat Testosterone
Pada dasarnya, testosterone adalah hormon kelamin yang terdapat pada testis pria. Testosterone juga dapat ditemui pada ovarium dan sistem adrenal wanita dalam jumlah kecil. Ketika hormon testosterone berada di bawah batas normal, tambahan testosterone berupa kapsul, gel, atau injeksi berguna untuk mengembalikannya ke tingkat yang normal.

Jika tidak diatasi, kekurangan testosterone pada pria dapat memperlambat pubertas maupun pertumbuhan secara umum. Testosterone bentuk injeksi juga dapat digunakan oleh wanita untuk mengatasi tipe kanker payudara tertentu yang sudah menjalar ke bagian tubuh lainnya.
Cara Menggunakan Testosterone dengan Benar
Berikut adalah cara menggunakan testosterone sesuai jenis produknya:

Testosterone kapsul: Telan obat bersama segelas air mineral untuk mencegah rasa tidak nyaman pada kerongkongan.
Testosterone gel: Bersihkan area yang hendak diobati terlebih dahulu dan pastikan sudah kering. Setelah itu, oleskan obat pada bagian perut, bahu, panggul, atau punggung. Jangan lupa cuci tangan sebelum kembali beraktivitas.
Testosterone injeksi: Bentuk testosterone ini hanya diberikan oleh tenaga medis profesional untuk memastikan dosis dan prosedur yang diberikan sudah tepat.

Selain itu, ada beberapa panduan umum lainnya yang perlu diperhatikan:

Gunakan obat ini sesuai dosis dan durasi yang dianjurkan oleh dokter. Hindari menggunakannya dalam jangka panjang karena dapat memicu overdosis atau efek samping lainnya.
Agar obat dapat terserap dengan baik, testosterone kapsul disarankan untuk dikonsumsi bersama makanan.
Setelah mengoleskan testosterone gel, tunggu hingga obat mengering sebelum kembali mengenakan pakaian dan melanjutkan aktivitas.
Gunakan obat sesuai durasi yang telah ditentukan dokter dan hindari pemakaian jangka panjang untuk mencegah potensi efek samping.
Jauhkan testosterone dari jangkauan anak-anak. Simpan di tempat yang kering dan tidak terkena panas sinar matahari langsung.
Interaksi Testosterone dengan Obat Lain
Penggunaan testosterone diketahui jarang berinteraksi dengan obat lain. Namun, potensi interaksi tetap ada jika testosterone digunakan bersama obat tertentu seperti:

Obat pengencer darah seperti warfarin atau coumadin yang digunakan bersama testosterone dapat membuat Anda lebih mudah mengalami pendarahan sehingga tubuh berisiko kekurangan darah di kasus yang ekstrem.
Pemakaian testosterone bersama obat antiinflamasi seperti oxyphenbutazone dapat mengurangi jumlah testosterone yang dikeluarkan oleh tubuh. Akibatnya, kadar serum di dalam tubuh jadi meningkat.
Efek Samping dan Bahaya Testosterone
Jika tidak digunakan dalam dosis yang tepat atau memiliki kondisi medis tertentu, testosterone dapat memicu beberapa efek samping umum seperti:

Sakit kepala yang disertai munculnya rasa cemas
Pertumbuhan rambut pada area wajah atau badan meningkat
Keinginan untuk berhubungan seksual yang naik atau turun
Badan mengalami mati rasa
Nyeri atau bengkak pada area yang disuntik testosterone

Meskipun jarang terjadi, pemakaian testosterone juga dapat menyebabkan efek samping yang lebih serius, contohnya:

Nyeri dada seperti sedang ditekan dan menjalar ke rahang atau bahu
Nyeri, bengkak, atau kemerahan pada kedua kaki
Mual dan muntah
Perubahan warna kulit
Ereksi penis berlangsung lebih lama
Masalah ejakulasi dini atau berkurangnya jumlah sperma
Sulit buang air kecil
Nyeri perut bagian atas yang disertai perubahan warna tinja menjadi gelap

Pemberian testosterone pada wanita dapat membuat mereka memiliki karakteristik seperti pria pada tubuhnya. Efek tersebut dapat bersifat permanen jika pengobatan tidak dihentikan. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala kelebihan testosterone berikut:

Perubahan periode menstruasi
Jerawat
Tumbuhnya rambut di area dagu atau dada
Suara menjadi lebih berat
Klitoris membesar

Efek samping yang umum dan ringan biasanya akan hilang dalam beberapa hari seiring tubuh menyesuaikan diri dengan obat. Namun, jika tidak kunjung hilang dan menjadi serius, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Itulah beberapa informasi terkait obat testosterone yang perlu Anda perhatikan. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Diperbarui tanggal: Desember 2024
Ditinjau oleh: dr. Agustina Mahardini

Referensi:
Cleveland Clinic (n.d). Testosterone Capsules. https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/21438-testosterone-capsules.
Drugs (2024). Testosterone Injection. https://www.drugs.com/testosterone.html.
Mayo Clinic (2024). Testosterone (oral route). https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/testosterone-oral-route/description/drg-20461351.
MedlinePlus (2019). Testosterone Injection. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a614041.html.
MIMS (n.d). Testosterone. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/testosterone?mtype=generic.
WebMD (2024). Is Testosterone Replacement Therapy Right for You?. https://www.webmd.com/men/testosterone-replacement-therapy-is-it-right-for-you.

Leave a comment

Explore
Drag