Skip links
ciri demam karena kecapekan pada anak

5 Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Demam pada anak sering kali dikaitkan dengan infeksi atau penyakit tertentu, tapi dalam beberapa kasus, demam juga bisa terjadi karena kecapekan. 

Kondisi ini disebut sebagai demam psikogenik, yang umumnya dipicu oleh kelelahan fisik dan stres emosional. 

Demam ini biasanya tidak disebabkan oleh infeksi atau peradangan, tetapi lebih kepada respons tubuh terhadap tekanan berlebihan.

Berikut ciri demam karena kecapekan pada anak dan cara mengatasinya yang harus orang tua ketahui: 

Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak

Orang tua perlu memahami tanda-tanda demam karena kecapekan pada anak agar dapat memberikan penanganan yang tepat.

1. Suhu Tubuh Tinggi

Salah satu ciri demam karena kecapekan pada anak adalah suhu tubuh yang meningkat di atas normal. 

Biasanya, suhu tubuh anak yang mengalami demam karena kecapekan berada di kisaran 38°C atau lebih. Cara mengukur suhu juga beragam, bisa melalui mulut, ketiak, atau telinga. Meskipun terasa hangat, suhu yang diukur mungkin tidak setinggi demam akibat infeksi. Jika tidak ada tanda-tanda penyakit lain, kemungkinan besar demam ini dipicu oleh kelelahan fisik dan emosional.

2. Tidak Ada Infeksi

Demam yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan gejala lain seperti batuk, pilek, atau diare. 

Namun, ciri demam karena kecapekan pada anak berbeda karena tidak adanya tanda-tanda infeksi tersebut. 

Dokter sering kali memastikan hal ini dengan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi atau kondisi medis lainnya. 

Jika tidak ditemukan penyebab infeksi, maka kemungkinan besar demam ini disebabkan oleh kelelahan.

3. Kelelahan 

Kelelahan adalah salah satu penyebab utama demam psikogenik. Ciri demam karena kecapekan pada anak biasanya membuat anak jadi lesu, kurang berenergi, dan tidak seaktif biasanya. 

Mereka mungkin lebih banyak tidur atau terlihat kurang bersemangat untuk bermain. Hal ini bisa terjadi akibat aktivitas fisik berlebihan atau kurangnya waktu istirahat yang cukup dalam beberapa hari terakhir.

4. Wajah Memerah 

Anak yang mengalami demam karena kecapekan biasanya memiliki wajah yang tampak lebih merah dibanding biasanya. 

Selain itu, tubuh mereka akan terasa panas saat disentuh, terutama di bagian dahi, leher, dan punggung. 

Namun, meskipun tubuh terasa panas, tidak selalu berarti bahwa suhu tubuh anak mencapai angka yang sangat tinggi. Sensasi panas ini lebih dipicu oleh respons tubuh terhadap stres dan kelelahan.

5. Rewel 

Perubahan suasana hati juga menjadi ciri demam karena kecapekan pada anak. Anak yang biasanya ceria mungkin menjadi lebih mudah marah, menangis, atau tidak nyaman tanpa alasan yang jelas. 

Mereka juga bisa mengalami penurunan nafsu makan dan merasa lebih haus dari biasanya. 

Kondisi ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon akibat kelelahan yang berlebihan, sehingga mempengaruhi emosi dan perilaku anak.

Cara Mengatasi Anak Demam karena Kecapekan

Ciri demam karena kecapekan pada anak adalah tidak adanya infeksi yang menjadi penyebab demam.Oleh sebab itu, kondisi demam ini bukanlah kondisi serius dan bisa diatasi di rumah. 

Namun, bayi di bawah usia 3 bulan lebih rentan terhadap komplikasi akibat demam, sehingga sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter jika bayi mengalami demam.

Secara umum, anak-anak dapat mengatasi demam dengan baik. Meski begitu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk membantu mereka merasa lebih nyaman:

  • Kenakan pakaian tipis agar panas tubuh lebih mudah keluar dan anak tidak merasa gerah.
  • Gunakan selimut tipis jika anak menggigil, tetapi hindari menyelimuti terlalu rapat agar panas tidak terperangkap.
  • Jaga suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman, misalnya dengan menyesuaikan suhu AC, kipas angin, atau membuka jendela untuk sirkulasi udara.
  • Pastikan anak mendapatkan cukup cairan, baik berupa air putih, ASI, susu formula, atau air matang untuk bayi di bawah 6 bulan. Ini penting untuk mencegah dehidrasi.
  • Lap tubuh anak dengan kain hangat untuk membantu menurunkan suhu tubuh secara perlahan tanpa menyebabkan kedinginan mendadak.

Sebaliknya, hindari mandi air dingin, mengompres dengan es, atau menggunakan kipas angin secara langsung karena bisa membuat anak merasa tidak nyaman atau malah menggigil.

Jika anak tidak nafsu makan, jangan khawatir. Hal terpenting adalah memastikan mereka tetap terhidrasi dengan baik hingga kondisi tubuhnya membaik. 

Jika demam tidak kunjung turun atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera periksakan ke dokter.

Perlukah Memberikan Obat Penurun Panas?

Memberikan obat penurun panas pada anak yang mengalami demam karena kecapekan sebenarnya tidak selalu diperlukan, kecuali jika mereka merasa sangat tidak nyaman atau kesakitan.

Paracetamol dapat diberikan kepada anak usia 1 bulan ke atas untuk meredakan nyeri dan mengurangi gejala demam. 

Pastikan dosisnya sesuai dengan usia dan berat badan anak, karena overdosis dapat berbahaya. Selalu baca petunjuk penggunaan pada kemasan dengan teliti, dan jika ragu, konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Ibuprofen juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri dan gejala demam pada anak usia 3 bulan ke atas. 

Namun, hindari pemberian ibuprofen jika anak memiliki riwayat asma, kecuali dokter memberikan izin.

Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan paracetamol dan ibuprofen untuk anak, sebaiknya konsultasikan langsung dengan tenaga medis agar lebih aman dan sesuai dengan kondisi si kecil.

Kapan Harus ke Dokter? 

Jika anak masih bisa melakukan kontak mata, minum dengan baik, warna kulit normal, dan tetap aktif bermain, demam ringan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. 

Namun, jika demam berlangsung lebih dari 3 hari, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

segera hubungi dokter jika anak menunjukkan ciri demam karena kecapekan pada anak yang lebih serius, seperti:

  • Berusia di bawah 3 bulan dengan suhu tubuh 38°C atau lebih.
  • Mengalami demam tinggi di atas 40°C secara berulang.
  • Usia di bawah 2 tahun dengan demam lebih dari satu hari.
  • Usia 2 tahun atau lebih dengan demam yang berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Rewel terus-menerus atau menangis tanpa bisa ditenangkan.
  • Tidak mau minum atau tampak terlalu lemas untuk minum.
  • Muntah berulang atau diare berkepanjangan.
  • Tanda dehidrasi, seperti jarang buang air kecil, tidak ada air mata saat menangis, atau tampak kurang waspada.
  • Mengeluh sakit tertentu, seperti sakit tenggorokan, sakit telinga, atau nyeri saat buang air kecil.
  • Ruam atau bercak ungu di kulit yang tidak ada sebelum sakit.
  • Leher kaku, sakit kepala parah, atau kejang.
  • Sulit bernapas meskipun hidung sudah dibersihkan.
  • Bibir, lidah, atau kuku membiru.
  • Tampak sangat lemah, sulit dibangunkan, atau tidak mau bergerak.

Memahami ciri demam karena kecapekan pada anak sangat penting agar orang tua dapat membedakannya dengan demam akibat infeksi. 

Jika anak mengalami demam setelah beraktivitas berlebihan, terlihat lelah, rewel, dan tidak menunjukkan gejala infeksi lainnya, kemungkinan besar demam ini dipicu oleh kecapekan. 

Pastikan anak mendapatkan istirahat yang cukup, asupan cairan yang baik, dan perawatan yang nyaman di rumah. 

Jika demam berlanjut lebih dari 3 hari atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Selalu pastikan kesehatan Anda dan keluarga terjaga dengan memanfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat-obatan yang dibutuhkan!

Explore
Drag