Skip links
apa saja kandungan penting dalam multivitamin untuk lansia

9 Kandungan Penting Multivitamin untuk Kesehatan Lansia

Apa Saja Kandungan Penting dalam Multivitamin untuk LansiaMemasuki usia lanjut, tubuh mengalami berbagai perubahan fisiologis yang memengaruhi penyerapan nutrisi, kekuatan organ, hingga sistem imun tubuh. Kondisi ini membuat orang lanjut usia (lansia) lebih rentan mengalami defisiensi vitamin dan mineral yang dapat berdampak pada penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Konsumsi makanan alami yang mengandung kedua nutrisi tersebut memang penting dan tetap perlu dilanjutkan. Namun, penggunaan multivitamin yang tepat bisa menjadi solusi pendukung dalam memenuhi kebutuhan nutrisi harian yang mungkin sulit dipenuhi ketika hanya mengandalkan asupan makanan.

Meskipun begitu, tidak semua kandungan dalam multivitamin memiliki peran yang sama. Berikut ini adalah daftar kandungan penting dalam multivitamin yang dibutuhkan oleh lansia, beserta penjelasan tentang fungsinya dalam menjaga kesehatan pada lansia.

Kandungan Penting Multivitamin untuk Kesehatan Lansia

1. Vitamin B12

Vitamin B12 sangat penting untuk lansia karena berperan dalam menjaga fungsi sistem saraf dan membantu produksi sel darah merah. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kelelahan kronis, anemia, kesemutan, bahkan gangguan kognitif seperti mudah lupa atau bingung yang bisa jadi berbahaya untuk lansia, terutama yang tinggal seorang diri.

Sayangnya, kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin B12 dari makanan cenderung menurun di usia lanjut karena berkurangnya produksi asam lambung. Di sinilah multivitamin yang mengandung vitamin B12 dalam bentuk siap serap seperti cyanocobalamin dan methylcobalamin dapat menjadi pilihan efektif bagi lansia.

2. Vitamin C

Vitamin C merupakan antioksidan kuat yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Fungsi ini sangat penting pada lansia yang lebih mudah terpapar infeksi, terutama flu dan penyakit saluran pernapasan yang umum dijumpai.

Vitamin C juga mendukung penyerapan zat besi yang berasal dari tumbuhan dan mempercepat proses penyembuhan luka. Kandungan vitamin C dalam multivitamin untuk lansia umumnya tidak terlalu tinggi, tapi sudah cukup untuk membantu tubuh berfungsi optimal tanpa risiko gangguan lambung yang sering terjadi pada konsumsi dosis tinggi.

3. Vitamin D

Vitamin D memiliki peran krusial dalam membantu penyerapan kalsium, menjaga kepadatan tulang, serta mencegah osteoporosis yang umum terjadi pada lansia. Selain itu, vitamin D juga membantu fungsi kekebalan tubuh dalam melawan infeksi, yang penting mengingat sistem imun lansia cenderung melemah.

Lansia juga lebih berisiko mengalami kekurangan vitamin D karena kemampuan kulit dalam memproduksi vitamin ini dari sinar matahari yang menurun seiring bertambahnya usia. Oleh sebab itu, asupan tambahan dari multivitamin sangat disarankan, terutama jika lansia jarang terpapar sinar matahari secara langsung.

4. Vitamin E

Sebagai antioksidan, vitamin E berfungsi melindungi membran sel dari kerusakan dan mendukung kesehatan kulit, mata, serta sistem kekebalan tubuh. Beberapa penelitian, salah satunya yang dirilis oleh Healthcare (Basel), juga menunjukkan bahwa vitamin E dapat memperlambat penurunan fungsi kognitif pada lansia walaupun hasilnya masih bervariasi.

Vitamin ini larut dalam lemak dan sebaiknya dikonsumsi bersama makanan berlemak sehat agar penyerapannya tetap optimal. Multivitamin pada lansia umumnya mengandung vitamin E dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan harian tanpa melebihi batas aman.

5. Kalsium

Hilangnya massa tulang lazim terjadi secara alami ketika seseorang beranjak semakin tua. Kalsium dibutuhkan untuk mempertahankan struktur dan kekuatan tulang serta mendukung fungsi otot dan jantung. Kekurangan kalsium pada lansia dapat menyebabkan tulang rapuh, meningkatkan risiko patah tulang, dan memperburuk kondisi tertentu seperti osteoporosis.

Kandungan kalsium dalam multivitamin lansia umumnya disesuaikan agar tidak melebihi batas aman konsumsi harian sebanyak 2,000 milligram. Perlu diketahui juga bahwa mengonsumsi kalsium bersamaan dengan vitamin D akan memaksimalkan penyerapan dan efektivitasnya dalam menjaga kesehatan tulang.

6. Zat Besi

Zat besi diperlukan untuk pembentukan hemoglobin dalam darah yang berperan membawa oksigen ke seluruh tubuh. Defisiensi zat besi pada lansia dapat menyebabkan anemia, kelelahan, dan menurunnya daya tahan tubuh.

Meskipun begitu, tidak semua lansia membutuhkan tambahan zat besi, terutama pada pria atau wanita yang tidak lagi mengalami menstruasi setelah 12 bulan berturut-turut (pascamenopause) karena berisiko mengalami kelebihan zat besi yang justru bisa berbahaya.

Pada situasi ini, kandungan multivitamin yang aman dikonsumsi untuk lansia umumnya mengandung zat besi dalam jumlah rendah atau bahkan tanpa zat besi, tergantung kondisi medis tiap individu. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terlebih dahulu sebelum memilih multivitamin dengan kandungan ini.

7. Magnesium

Magnesium merupakan mineral penting untuk lebih dari 300 proses biokimia yang melibatkan enzim seperti fungsi otot, sistem saraf, dan tekanan darah. Lansia dengan kadar magnesium rendah kadang mengalami kejang otot, insomnia, dan jantung berdebar di waktu yang tidak terduga.

Kandungan magnesium dalam multivitamin membantu memenuhi kebutuhan harian, terutama bagi mereka yang kurang mengonsumsi sayuran hijau, kacang-kacangan, atau biji-bijian. Mirip dengan zat besi, kandungan magnesium dalam multivitamin pun harus disesuaikan agar tidak menimbulkan efek samping pada pencernaan.

8. Zinc

Zinc atau dikenal juga sebagai seng berperan penting dalam fungsi kekebalan, pembelahan sel, dan penyembuhan luka. Pada lansia, kekurangan zinc dapat memperlambat proses penyembuhan luka, meningkatkan risiko infeksi, dan menyebabkan penurunan indera perasa dan penciuman.

Multivitamin yang dikonsumsi oleh lansia umumnya menyertakan zinc dalam kadar yang cukup untuk menjaga keseimbangan sistem imun tanpa melebihi dosis harian yang direkomendasikan. Terlalu banyak zinc justru dapat mengganggu penyerapan zat tembaga sehingga kadar mineral ini perlu diperhatikan pada multivitamin yang dikonsumsi oleh lansia.

9. Omega-3

Meskipun tidak selalu termasuk dalam multivitamin biasa, omega-3 yang terdiri dari asam lemak DHA dan EPA biasanya hadir dalam produk multivitamin premium. Kedua asam lemak tersebut membantu menurunkan peradangan, menjaga elastisitas pembuluh darah, serta mendukung fungsi otak dan memori.

Banyak lansia yang tidak mendapatkan cukup omega-3 dari makanan, khususnya jika jarang mengonsumsi ikan laut. Apabila hal tersebut terjadi, suplemen multivitamin yang mengandung omega-3 menjadi alternatif yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kognitif pada lansia.

Untuk memperoleh manfaat tersebut, salah satu produk multivitamin yang bagus dikonsumsi oleh lansia adalah Renovit Gold. Konsumsinya secara rutin dapat mengatasi masalah kesehatan yang biasanya terjadi di usia 50 tahun ke atas seperti gangguan penglihatan dan kemampuan mengingat.

Renovit - VIVA Apotek

Itulah beberapa informasi terkait apa saja kandungan penting dalam multivitamin untuk lansia yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari apotek online atau VIVA Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Referensi:

  • GoodRX (2024). The 16 Vitamins and Minerals You Need as an Older Adult — and How to Get Them. https://www.goodrx.com/health-topic/senior-health/best-vitamins-older-adults?srsltid=AfmBOoot5o-oyAErIololkCSWalh-f1jZZw33Wj-P3hs43oaeglYeBqR.
  • National Institute on Aging (2021). Vitamins and Minerals for Older Adults. https://www.nia.nih.gov/health/vitamins-and-supplements/vitamins-and-minerals-older-adults.
  • National Library of Medicine (2021). The Role of Vitamin E in Slowing Down Mild Cognitive Impairment: A Narrative Review. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34828619.
  • WebMD (2024). What to Know About Multivitamins for Seniors. https://www.webmd.com/healthy-aging/what-to-know-about-multivitamins-for-seniors.
Explore
Drag