Skip links
Penyebab Susah Tidur Malam Menurut Psikologi

7 Penyebab Susah Tidur Malam Menurut Psikologi

Penyebab Susah Tidur Malam Menurut PsikologiSusah tidur malam bukan hanya soal badan yang lelah atau pikiran yang sibuk. Menurut para ahli, ada banyak faktor psikologis yang ikut berperan besar. Masalah psikologis ini bukan hanya membuat tidur jadi sulit, tapi juga memperburuk kualitas tidur dalam jangka panjang. Yuk, kita bahas satu per satu penyebab kenapa susah tidur malam menurut psikologi.

Penyebab Susah Tidur Malam Menurut Psikologi

Inilah hubungan masalah psikologi dengan kualitas tidur malam.

1. Depresi

Salah satu jawaban utama kenapa susah tidur malam menurut psikologi adalah karena depresi. Sekitar 90% orang dengan depresi mengalami kesulitan untuk tidur atau mempertahankan tidurnya.

Gangguan tidur ini bisa memperparah gejala depresi, dan sebaliknya, depresi juga membuat kualitas tidur makin memburuk. Mereka yang mengalami depresi biasanya merasakan keputusasaan, mudah marah, perubahan nafsu makan, serta kelelahan luar biasa. Tidak jarang, mereka merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, dan sering membuat keputusan yang buruk.

Pola tidur mereka juga berubah, misalnya butuh waktu lebih lama untuk tidur atau mengalami gangguan pada fase tidur dalam seperti REM dan slow-wave sleep. Perubahan pola tidur ini bisa jadi tanda awal depresi, bahkan sebelum adanya diagnosis.

2. Gangguan Kecemasan

Alasan lain kenapa susah tidur malam menurut psikologi adalah gangguan kecemasan. Mayoritas orang dengan gangguan kecemasan mengeluhkan sulit tidur, baik karena susah memejamkan mata maupun sering terbangun tengah malam.

Berbeda dengan kecemasan biasa akibat stres sehari-hari, gangguan kecemasan memunculkan ketakutan yang menetap dan sulit dikendalikan. Kondisi ini tidak hanya merusak pola tidur, tapi juga berdampak ke kehidupan sosial, kerja, dan sekolah.

Salah satu jenisnya, generalized anxiety disorder (GAD), bahkan secara resmi memasukkan gangguan tidur sebagai bagian dari kriterianya. Sulit dipastikan mana yang muncul lebih dulu, apakah GAD atau gangguan tidur, karena keduanya saling berkaitan dan memperburuk satu sama lain.

3. Gangguan Stres Pascatrauma

Kenapa susah tidur malam menurut psikologi juga bisa karena post-traumatic stress disorder (PTSD). Sebanyak 90% penderita PTSD mengalami insomnia, dan seringkali juga dihantui mimpi buruk yang membuat mereka takut untuk tidur kembali. Akibatnya, waktu tidur menjadi sangat sedikit dan kualitasnya buruk.

Stres berat akibat trauma menyebabkan tubuh selalu dalam kondisi waspada, bahkan saat seharusnya beristirahat. Hal ini membuat proses tidur terganggu. PTSD bukan hanya membuat orang takut tidur, tapi juga bisa menimbulkan kecemasan berat saat malam tiba. Tidur nyenyak pun jadi tantangan besar bagi mereka yang menderita PTSD.

4. Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar juga merupakan salah satu penyebab kenapa susah tidur malam menurut psikologi. Pada gangguan ini, pola tidur seseorang berubah drastis tergantung pada fase yang sedang dialami, apakah depresi atau mania.

Saat mengalami depresi bipolar, seseorang bisa menghadapi insomnia parah atau justru tidur berlebihan (hipersomnia). Sebaliknya, pada fase mania, kebutuhan tidur berkurang drastis, seseorang bisa merasa sangat segar meski tidak tidur berhari-hari.

Perubahan drastis ini seringkali disebabkan oleh gangguan pada ritme sirkadian tubuh. Hampir semua penderita bipolar mengalami gangguan tidur, dan pola tidur bisa menjadi indikator penting untuk menilai seperti apa kondisi mood mereka saat itu.

5. Ketergantungan Obat-Obatan

Masalah ketergantungan obat juga menjawab pertanyaan kenapa susah tidur malam menurut psikologi. Orang dengan ketergantungan pada alkohol, obat resep, atau narkoba sering mengalami gangguan tidur berat. Bahkan setelah berhenti menggunakan, insomnia bisa bertahan selama bertahun-tahun dan meningkatkan risiko kekambuhan.

Banyak yang awalnya menggunakan alkohol untuk membantu tidur, tetapi akhirnya malah memperburuk kualitas tidur mereka. Penelitian menunjukkan bahwa insomnia sering muncul jauh sebelum seseorang mengalami kecanduan alkohol. Jadi, penggunaan zat-zat ini tidak hanya mengacaukan siklus tidur alami tubuh, tapi juga memperburuk kesehatan mental secara keseluruhan.

6. Schizophrenia

Kenapa susah tidur malam menurut psikologi juga bisa disebabkan oleh skizofrenia. Orang dengan skizofrenia sering mengalami perubahan besar dalam perilaku, pikiran, dan perasaan mereka. Pengidap skizofrenia merasa kehilangan motivasi, menarik diri dari lingkungan sosial, dan tidak lagi menemukan kebahagiaan dalam hidup.

Dari segi tidur, mereka biasanya mengalami insomnia, gangguan ritme sirkadian, dan perubahan tahapan tidur. Masalah tidur ini tidak hanya membuat kondisi mental mereka makin berat, tapi juga meningkatkan risiko kekambuhan. Karena itu, penanganan tidur yang baik menjadi bagian penting dalam pengelolaan skizofrenia.

7. Obsessive-Compulsive Disorder

Obsessive-compulsive disorder (OCD) juga termasuk dalam daftar penyebab kenapa susah tidur malam menurut psikologi. OCD membuat penderitanya terjebak dalam siklus pikiran obsesif dan perilaku kompulsif yang menguras energi mental. Akibat pikirannya terus-menerus aktif dan penuh kecemasan, mereka sulit untuk merasa rileks menjelang tidur.

Pikiran berulang dan kebutuhan untuk melakukan ritual tertentu bisa memperpanjang waktu tidur atau bahkan membuat seseorang terjaga semalaman. Gangguan tidur pun memperburuk kondisi OCD dan menciptakan lingkaran setan antara kecemasan dan kurang tidur.

Cara Menangani Susah Tidur Malam Akibat Faktor Psikologis

Susah tidur malam akan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan dan mengakibatkan lingkaran setan yang semakin memperburuk kondisi mental. Begini cara menanganinya.

1. Terapi

Salah satu cara utama mengatasi susah tidur malam akibat gangguan psikologis adalah dengan terapi, khususnya Cognitive Behavioral Therapy for Insomnia (CBT-I). Terapi ini bertujuan untuk mengenali dan mengurangi pikiran serta kebiasaan yang memperburuk kualitas tidur.

Terapis profesional akan membimbing tentang kebersihan tidur, kontrol rangsangan, pembatasan waktu tidur, relaksasi, dan edukasi dasar tentang tidur. Dengan pendekatan ini, pola tidur yang lebih sehat bisa tercapai secara bertahap.

2. Obat Tidur

Untuk membantu mengatasi susah tidur malam, kini tersedia Insoven yang berbahan dasar tanaman Loubuma atau Rafuma. Tanaman ini dikenal di Cina dan Jepang sebagai bahan alami untuk relaksasi dan membantu mengatasi insomnia tanpa efek samping seperti ketagihan atau pusing saat bangun tidur. Insoven membantu tubuh lebih rileks, memperbaiki kualitas tidur, dan membuat tubuh terasa segar keesokan harinya. Disarankan untuk dikonsumsi sekitar 30 menit-1 jam sebelum tidur.

3. Olahraga Teratur

Berolahraga selama 30 menit sehari sangat efektif memperbaiki kualitas tidur sekaligus menjaga kesehatan mental. Aktivitas fisik membantu memperbaiki suasana hati dan membuat tubuh lebih mudah merasa mengantuk di malam hari. Namun, sebaiknya hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur agar tubuh tidak terlalu terstimulasi.

4. Buat Jadwal Tidur

Menetapkan jadwal tidur yang konsisten adalah langkah penting untuk memperbaiki masalah susah tidur malam. Sesuaikan waktu tidur dan bangun dengan mempertimbangkan aktivitas kerja, sekolah, dan sosial. Pastikan jam tidur tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan tidur harian yang direkomendasikan. Usahakan tetap mengikuti jadwal ini baik pada hari kerja maupun akhir pekan.

Dari berbagai kondisi di atas, bisa disimpulkan bahwa kenapa susah tidur malam menurut psikologi seringkali berkaitan erat dengan gangguan kesehatan mental. Tidur bukan sekadar kebutuhan fisik, tetapi juga bagian penting dari keseimbangan emosional kita. Jika Anda merasa susah tidur disertai gejala psikologis lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga ahli.

Selalu jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan memanfaatkan fitur Beli Obat dari apotek online atau kunjungi VIVA Apotek untuk mendapatkan obat yang dibutuhkan!

Referensi:

  • Sleep Foundation (2023). Is Insomnia a Mental Illness?. https://www.sleepfoundation.org/insomnia/is-insomnia-a-mental-illness.
  • Healthline (2022). Is Insomnia a Mental Illness?. https://www.healthline.com/health/insomnia/is-insomnia-a-mental-illness.
Explore
Drag