Ampicillin adalah obat yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri pada infeksi bakteri di saluran pernapasan, pencernaan, kemih hingga meningitis..
Merek Dagang Ampicillin
Merek dagang Ampicillin antara lain: Ampicillin, Ampicillin Trihydrate, Ambiopi, Binotal 500, Phapin, Sanpicillin, Viccillin.
Apa Itu Ampicillin
Apa itu Ampicillin?
Golongan: Obat keras
Kategori: Antibiotik golongan penisilin
Manfaat: Mengatasi infeksi bakteri
Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak.
Ampicillin untuk ibu hamil:
Ampicillin termasuk dalam kategori B untuk kehamilan, yang berarti tidak ada risiko yang terbukti pada janin manusia berdasarkan studi hewan, meskipun studi pada manusia belum memadai. Ampicillin sering digunakan dalam kasus pecah ketuban dini (PPROM), sebelum 37 minggu kehamilan untuk mencegah infeksi dan komplikasi pada bayi baru lahir. Penggunaan ampicillin biasanya dikombinasikan dengan erythromycin secara intravena, diikuti dengan antibiotik oral..
Ampicillin untuk ibu menyusui:
Ampicilin dapat digunakan untuk ibu menyusui. Meski demikian, dosis yang digunakan perlu diperhatikan karena terdapat kemungkinan ampicillin dapat masuk ke dalam air susu ibu (ASI). Dalam sebuat studi terhadap bayi yang menyusu pada ibunya mengonsumsi ampicillin, 1 dari 5 bayi mengalami diare. Tidak ditemukan adanya gangguan tumbuh kembang pada bayi.
Ampicillin untuk anak: Obat ini hanya dianjurkan untuk orang dewasa.
Bentuk obat: Kapsul, tablet, sirup kering, serbuk injeksi
Peringatan Sebelum Menggunakan Ampicillin
Hindari penggunaan ampicillin jika memiliki riwayat alergi terhadap ampicillin atau antibiotik golongan penisilin lainnya. Reaksi anafilaksis ini lebih sering terjadi pada pasien dengan riwayat alergi Jika terjadi reaksi hipersensitivitas, terapi ampicillin harus segera dihentikan dan dilakukan pengobatan alternatif.
Konsumsi ampicillin dapat mengganggu keseimbangan flora normal di usus yang bisa menyebabkan diare atau kolitis yang parah. Infeksi ini dapat terjadi hingga dua bulan setelah penggunaan antibiotik.
Beri tahu dokter atau apoteker mengenai riwayat medis Anda, terutama jika Anda memiliki penyakit ginjal atau infeksi virus tertentu.
Ampicillin tidak dianjurkan untuk pasien yang mengalami infeksi mononukleosis yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV). Penggunaan ampicillin dapat menyebabkan ruam pada sekitar 43% pasien kondisi ini. Ruam ini biasanya muncul 7 hingga 10 hari setelah memulai terapi ampicillin, berlangsung beberapa hari hingga satu minggu setelah obat berhenti dikonsumsi.
Ampicillin dapat mengurangi efektivitas vaksin bakteri hidup, seperti vaksin tifoid, jadi beri tahu petugas kesehatan bahwa Anda sedang menggunakan ampicillin sebelum menerima vaksinasi
Untuk golongan lanjut usia (lansia) mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami efek samping saat menggunakan obat ini.
Untuk mengurangi berkembangnya resistensi antibiotik bakteri, pastikan penggunaan ampicillin hanya digunakan untuk mengobati infeksi yang memiliki kemungkinan kuat disebabkan oleh bakteri..
Dosis dan Aturan Pakai Ampicillin
Dosis umum ampicillin adalah sebagai berikut:
Dosis umum ampicillin adalah 250-500 mg secara oral, diberikan 4 kali sehari (setiap 6 jam). Ampicillin sebaiknya diminum 1-2 jam sebelum makan dengan segelas air untuk memastikan penyerapan yang optimal.
Untuk efek optimal, sebaiknya konsumsi ampicillin dalam rentang waktu yang sama setiap hari. Lebih mudah jika meminumnya pada jam yang sama.
Pastikan mengonsumsi ampicillin oral hingga habis sebagaimana resep dokter, meskipun gejala sudah mereda. Hal ini penting untuk mencegah infeksi muncul kembali akibat pemakaian obat tidak tuntas.
Pemakaian ampicillin secara intravena dapat dilakukan melalui injeksi bolus IV. Vial berisi 125, 250, atau 500 mg obat harus dilarutkan dengan 5 ml air steril, kemudian diberikan selama 3 hingga 5 menit. Untuk vial yang berisi 1 atau 2 g, larutkan dengan 7,4 atau 14,8 ml air steril, dan berikan selama 10 hingga 15 menit.
Manfaat Ampicillin
Manfaat Ampicillin adalah mengobati infeksi bakteri yang akan menghentikan pertumbuhan bakteri. Ampicillin tidak diperuntukkan infeksi virus seperti flu atau pilek.
Ampicillin dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi infeksi seperti infeksi saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Selain itu, ampicillin juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi bakteri meningitis, serta septicemia dan endokarditis yang disebabkan oleh bakteri.
Cara Menggunakan Ampicillin dengan Benar
Konsumsi Ampicillin oral sesuai aturan pakai yang terdapat pada kemasan atau ikuti anjuran dokter. Jangan menggunakan obat ini melebihi dosis yang ditentukan. Agar hasil pengobatan maksimal, perhatikan hal-hal berikut ini dalam mengonsumsi ampicillin :
Ampicillin dikonsumsi sekitar 1-2 jam sebelum makan dengan segelas air.
Hindari berbagi obat ampicillin dengan orang lain, meski dengan kondisi serupa. Anda juga tidak boleh menggunakan ampicillin untuk pengobatan infeksi lain tanpa konsultasi dokter.
Jika Anda lupa mengonsumsi satu dosis ampicillin, maka segera konsumsi saat Anda ingat. Namun, jangan mengonsumsi dua dosis dalam waktu yang berdekatan. Biarkan saja jika satu dosis ada yang terlewat.
Simpan ampicillin di tempat dengan temperatur ruang dan hindari dari lembap dan cahaya langsung. Jangan simpan obat ini di kamar mandi. Jauhkan dari jangkauan anak-anak atau hewan peliharaan untuk menghindari konsumsi obat yang tidak seharusnya.
Interaksi Ampicillin dengan Obat Lain
Beberapa jenis obat dapat memengaruhi cara kerja ampicillin atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Obat yang diketahui dapat berinteraksi dengan ampicillin antara lain methotrexate dan tetracycline. Penggunaan bersama obat-obatan ini dapat mempengaruhi efektivitas ampicillin atau meningkatkan risiko toksisitas dari obat tersebut.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memberi tahu dokter dan apoteker tentang semua obat, termasuk obat resep, obat non-resep, dan produk herbal yang Anda gunakan.
Selain itu, ampicillin dapat mengganggu hasil beberapa tes laboratorium, seperti tes urine untuk penderita diabetes, dan menyebabkan hasil yang tidak akurat.
Untuk menghindari interaksi obat yang berbahaya, konsultasikan dengan dokter jika Anda hendak menggunakan ampicillin bersama obat lain.
Efek Samping dan Bahaya Ampicillin
Secara umum, pemakaian obat Ampicillin tergolong aman. Beberapa efek samping ringan yang mungkin timbul, antara lain:
Mual,
Muntah,
Diare,
Sariawan atau nyeri pada mulut atau lidah..
Namun, untuk Anda yang memiliki hipersensitivitas atau reaksi alergi terhadap ampicillin atau obat jenis penisilin lain, sebaiknya konsultasi dengan dokter terhadap penggunaan obat ini.
Kemudian, Anda harus segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan jika terjadi reaksi efek samping lebih serius seperti mual atau muntah yang terus menerus, demam dan sakit tenggorokan yang menetap, nyeri perut, urine yang berwarna gelap, warna kuning pada mata ataupun pendarahan.
Penggunaan ampicillin dalam jangka waktu panjang, kemungkinan akan memerlukan pemeriksaan lab untuk memastikan fungsi ginjal, hati dan darah tetap berfungsi normal dan tidak mengalami efek negatif yang mengganggu kesehatan Anda.