Braxidin adalah obat untuk melemaskan otot pencernaan sehingga meredakan kram perut serta memberikan efek tenang untuk meredakan cemas dan stres.
Merek Dagang Braxidin
Merek dagang Braxidin adalah Braxidin Tablet (10 strip). Tiap strip berisi 10 tablet Braxidin.
Apa Itu Braxidin
Apa itu Braxidin?
Golongan: Obat resep.
Kategori: Antispasmodik atau Antikolinergik.
Manfaat: Meredakan masalah kram atau kejang perut dan memberikan efek terapi pada gangguan saraf yang disebabkan oleh kecemasan.
Digunakan oleh: Dewasa di atas 18 tahun dan lansia
Braxidin untuk ibu hamil: Kecuali dalam kondisi tertentu yang memiliki manfaat besar, Braxidin tidak direkomendasikan untuk ibu hamil karena kandungannya berisiko untuk janin.
Braxidin untuk ibu menyusui: Braxidin tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui karena kandungan chlordiazepoxide dan clidinium berpotensi memicu efek samping terhadap bayi yang sedang disusui.
Bentuk obat: Tablet.
Peringatan Sebelum Menggunakan Braxidin
Sebelum menggunakan Braxidin, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini:
Beri tahu dokter apabila Anda mengalami glaukoma, pembesaran kelenjar prostat, gagal ginjal, obstruksi usus, penyakit liver, hernia hiatus, sulit buang air kecil, dan pendarahan sebelum menggunakan Braxidin. Di sebagian besar kondisi tersebut, Braxidin tidak diperkenankan untuk dikonsumsi oleh pasien atas saran medis.
Karena chlordiazepoxide dapat menekan fungsi pernapasan dan berisiko terhadap penderita penyakit paru-paru, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu apabila Anda memiliki gangguan pernapasan seperti asma atau bronkitis.
Konsumsi dengan bijak terutama bagi yang mengalami depresi atau punya riwayat penyalahgunaan obat. Meskipun bersifat menenangkan, chlordiazepoxide dapat meningkatkan risiko ketergantungan dan malah memperburuk mental.
Hindari kegiatan yang memerlukan kewaspadaan setelah mengonsumsi Braxidin seperti mengemudi atau bekerja di kawasan proyek. Kandungannya dapat menyebabkan kantuk dan pusing sehingga berisiko terjadi kecelakaan saat Anda berkegiatan.
Karena obat ini mengurangi keringat pada tubuh, usahakan hindari aktivitas di luar ruangan yang panas dan menyita banyak energi untuk mencegah terkena heat stroke atau sengatan panas.
Braxidin harus dikonsumsi secara hati-hati, terutama untuk orang lanjut usia (lansia) yang termasuk kelompok rentan.
Konsultasi dengan dokter apabila Anda berencana, sedang hamil, atau sedang menyusui. Kandungan chlordiazepoxide dan clidinium pada Braxidin meningkatkan risiko terhadap kondisi janin maupun bayi yang sedang disusui.
Karena mampu meningkatkan efek sedatif dari chlordiazepoxide, konsumsi alkohol wajib dihindari agar tidak menambah kantuk, pusing, serta risiko pernapasan.
Dosis dan Aturan Pakai Braxidin
Berikut adalah dosis dan aturan pakai untuk produk Braxidin Tablet:
Dewasa di atas 18 tahun
Dosis: Konsumsi sebanyak 1 tablet setiap dosisnya.
Pemakaian: Gunakan sebanyak 3-4 kali sehari.
Lansia
Dosis: Konsumsi sebanyak 1-2 tablet setiap dosisnya.
Pemakaian: Gunakan sebanyak 1-2 kali sehari. Jika diperlukan, sesuaikan secara bertahap dengan tetap mengikuti arahan dokter.
Manfaat Braxidin
Manfaat utama dari Braxidin adalah untuk meredakan kram perut dengan membuat otot di organ pencernaan seperti lambung, usus, dan kandung kemih menjadi lebih rileks. Masalah tersebut biasanya berkaitan dengan Irritable Bowel Syndrome (IBS), tukak lambung, maupun nyeri kolik.
Selain itu, kandungan chlordiazepoxide sebagai bagian kelas benzodiazepine dari Braxidin juga memberikan efek tenang dan mengurangi kecemasan tingkat ringan hingga sedang lewat zat antikoligernik. Dampak yang dirasakan yaitu mengendurnya kontraksi otot berlebihan dan rasa tegang pada tubuh yang berkurang.
Cara Menggunakan Braxidin dengan Benar
Dalam penggunaan Braxidin Tablet, ada beberapa panduan yang perlu diperhatikan:
Konsumsi Braxidin setidaknya 30-60 menit sebelum makan atau ketika kondisi perut sedang kosong dan sebelum tidur saat malam hari.
Telan tablet Braxidin dengan bantuan air mineral untuk mencegah kesulitan menelan dan iritasi tenggorokan.
Jika lupa mengonsumsi obat dan sudah mendekati jadwal berikutnya, cukup konsumsi obat saat sudah masuk jadwal tersebut tanpa menggandakan dosisnya untuk mencegah overdosis atau efek samping.
Untuk mencegah ketergantungan yang bisa berujung dengan kematian, ikuti aturan pakai pada kemasan dan jangan mengubah dosis yang ditetapkan tanpa konsultasi dengan dokter.
Informasikan dokter jika Anda akan berhenti menggunakan obat ini untuk mencegah gejala putus obat yang dapat membahayakan diri seperti halusinasi dan tremor.
Jangan lupa simpan produk Braxidin di tempat yang kering dan sejuk. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan serta hindari menyimpannya di tempat yang terkena panas sinar matahari atau tempat lembap.
Interaksi Braxidin dengan Obat Lain
Ada beberapa interaksi dan reaksi yang berpotensi muncul jika Braxidin dikonsumsi bersamaan dengan obat lainnya, seperti:
Apabila dikonsumsi bersamaan dengan furosemide, gejala tekanan darah rendah atau hipotensi seperti pusing dan kepala terasa berat bisa muncul.
Kondisi gangguan napas yang membuat seseorang tidak sadarkan diri bisa terjadi apabila Braxidin dikonsumsi berdekatan dengan obat golongan opioid seperti oxycodone dan codeine.
Penggunaan antidepresan, antipsikotik, dan obat kejang dapat memperburuk sedasi setelah mengonsumsi Braxidin maupun muncul efek samping lainnya.
Gejala lain seperti mulut kering, sembelit, dan sulit buang air kecil juga bisa terjadi akibat obat antikolinergik serupa dikonsumsi tidak lama dengan Braxidin.
Jika Braxidin dikonsumsi dengan cimetidine dan promethazine, tubuh bisa mengalami kantuk luar biasa, rasa tidak nyaman, hingga sulit berkonsentrasi.
Dampak antikolinergik dari clidinium pada Braxidin dapat menurunkan efektivitas obat untuk pengidap penyakit Alzheimer atau Parkinson, bahkan meningkatkan risiko efek sampingnya.
Efek Samping dan Bahaya Braxidin
Braxidin yang dikonsumsi secara tidak tepat dapat memicu efek samping dan bahaya. Berikut adalah contoh dan cara mengatasinya:
Mulut kering akibat kandungan clidinium yang mengurangi produksi air liur: Perbanyak minum air mineral dan kunyah permen bebas gula.
Sembelit atau konstipasi akibat perlambatan gerakan usus: Tingkatkan konsumsi makanan berserat dan perbanyak olahraga rutin. Pakai obat laksatif sesuai saran dokter jika diperlukan.
Mata kering: Gunakan obat tetes mata untuk mengatasi masalah tersebut dan pelajari cara penggunaannya yang tepat.
Kantuk dan pusing akibat kandungan chlordiazepoxide: Jauhi kegiatan berat untuk sementara dan fokus beristirahat demi memulihkan tubuh.
Ada juga beberapa efek samping lainnya yang memerlukan bantuan lebih dari sekadar penanganan mandiri, seperti:
Gangguan hati dengan gejala warna gelap pada urine, mual dan muntah berat disertai lelah luar biasa, hingga penyakit kuning.
Penurunan gairah seksual dan siklus menstruasi yang tidak teratur.
Gejala infeksi seperti demam yang disertai menggigil dan sakit tenggorokan.
Mata terasa nyeri sampai terlihat merah dan membengkak yang disertai gangguan penglihatan.
Linglung, depresi, dan muncul usaha menyakiti diri sendiri.
Ketergantungan pada obat karena pemakaian dalam jangka panjang.
Untuk mengatasinya gejala sedang hingga berat seperti di atas, segera hubungi dokter atau tenaga medis untuk mendapatkan penanganan profesional. Karena dapat menimbulkan gejala putus obat seperti rasa cemas dan gelisah. hindari juga penggunaan obat dalam jangka panjang yang merupakan awal dari ketergantungan obat.
Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!