Skip links
Awas Keliru, Ini Cara Minum Obat Maag saat Puasa

Awas Keliru, Ini Cara Minum Obat Maag saat Puasa

Karena kondisi tubuh yang tidak sebugar biasanya, beberapa orang lebih rentan terkena penyakit ketika puasa di bulan Ramadan. Salah satu yang paling sering ditemui adalah gangguan pencernaan, di mana penyakit maag merupakan contoh yang kerap menjadi tantangan ketika sedang berpuasa.

Ini disebabkan karena kondisi perut yang tidak diisi mulai dari pagi sampai sore hari sehingga memicu peningkatan asam lambung dan gejala maag lainnya seperti nyeri ulu hati, mual, dan perut kembung.

Oleh karena itu, penderita maag perlu mengetahui cara yang tepat dalam mengonsumsi obat maag agar kondisi tubuh tetap sehat dan nyaman selama berpuasa. Cari tahu informasi lengkapnya di artikel berikut, yuk!

Cara Aman Minum Obat Maag saat Puasa

Agar maag dapat teratasi dan bisa kembali menjalankan puasa dengan nyaman, ada beberapa cara aman minum obat maag saat puasa yang perlu Anda terapkan. Berikut adalah beberapa langkahnya:

1. Pilih Obat Maag yang Tepat

Obat maag tersedia dalam beberapa jenis, seperti antasida, H2 blocker, dan Proton Pump Inhibitor (PPI). Antasida ideal digunakan saat setelah makan dan asam lambung dalam kondisi sedang tinggi-tingginya. Alasannya karena obat tersebut mampu bereaksi cepat dan lebih efektif dalam menetralkan asam di saluran cerna. 

Sementara itu, H2 blocker dan PPI lebih efektif dikonsumsi dalam kondisi lambung kosong, misalnya ketika sebelum mulai sahur atau beberapa saat setelah berbuka puasa. Ini disebabkan karena keduanya memiliki efek jangka panjang dalam mengurangi produksi asam lambung dan menjaga lambung tetap nyaman sepanjang hari.

2. Ketahui Aturan Pakai Obat saat Sahur

Untuk memastikan obat bekerja dengan efektif, disarankan untuk mengonsumsi obat maag di atas sekitar 30–60 menit sebelum mulai sahur, terutama obat-obatan dengan efek perlindungan jangka panjang seperti PPI (omeprazole atau lansoprazole).

Jeda waktu ini bisa memberi kesempatan bagi obat agar diserap tubuh dengan optimal. Dampaknya ketika Anda mulai berpuasa, kondisi lambung sudah terlindungi secara maksimal dari kelebihan produksi asam lambung yang biasanya meningkat saat perut kosong atau di tengah puasa.

3. Konsumsi Sesuai Anjuran Dosis

Dokter umumnya menyarankan konsumsi obat maag dalam dosis tunggal yang mencukupi kebutuhan tubuh Anda selama puasa. Jangan lupa untuk memerhatikan dosis dan panduan konsumsi lainnya apabila tertera pada kemasan.

Jika sebelumnya Anda mengonsumsi obat maag sebanyak dua kali sehari, dokter mungkin akan mengubah dosis atau mengganti jenis obat ke dosis tunggal agar efektif mengendalikan produksi asam lambung selama berpuasa.

4. Konsumsi Obat Lagi saat Berbuka Puasa

Meskipun beberapa obat maag menganjurkan konsumsi dosis tunggal, obat maag tertentu mengharuskan pasien untuk mengonsumsinya selama beberapa kali dalam sehari. Ini berlaku terutama jika gejala maag yang dialami cukup parah atau timbul efek samping lainnya. 

Apabila hal tersebut terjadi, dianjurkan untuk mengonsumsi obat tambahan seperti antasida sesaat setelah berbuka puasa. Antasida sendiri banyak dinilai lebih efektif saat dikonsumsi setelah makan karena dapat menetralisir lonjakan asam lambung dengan segera setelah perut kosong sepanjang hari.

5. Konsultasi dengan Dokter

Apabila gejala maag tidak menunjukkan perkembangan atau bahkan memburuk, jangan ragu untuk menghubungi dokter demi mendapatkan penanganan lebih lanjut. Dokter akan kembali memeriksa kondisi Anda dan menentukan perawatan yang tepat agar kondisi saluran cerna bisa kembali sehat.

Khusus bagi penderita maag yang sudah mengalami penyakit ini berulang kali, kadang penanganan secara mandiri di rumah pun tidak cukup. Konsultasi ke dokter dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut dan tahu apa saja gaya hidup yang perlu diubah agar terhindar dari maag selama sisa waktu puasa Ramadan.

Tips Minum Obat Maag saat Puasa

Setelah mengetahui tahapan yang tepat dalam mengonsumsi obat maag, berikut adalah berbagai tips yang bisa Anda terapkan ketika menjalani pengobatan maag selama puasa agar bisa cepat pulih:

Hindari Mengubah Dosis di Luar Dokter

Tidak hanya obat maag, perubahan dosis obat secara umum yang dilakukan tanpa pengawasan dokter dapat membahayakan kondisi tubuh. Alih-alih mempercepat proses pengobatan, langkah ini justru dapat memicu efek samping yang tidak diinginkan.

Mengurangi dosis secara mandiri dapat menyebabkan gejala maag memburuk, sedangkan menambah dosis tanpa arahan dokter bisa menimbulkan gejala overdosis seperti gangguan saluran pencernaan, reaksi alergi, atau gangguan kesehatan lainnya.

Ikuti Jadwal Konsumsi Obat

Puasa memang sering mengubah jadwal rutinitas harian, salah satunya adalah pola konsumsi obat. Namun, konsistensi waktu dalam mengonsumsi obat maag sangat krusial dan perlu tetap dijaga agar pengobatan maag tetap efektif.

Meskipun jadwalnya sedikit berubah, umumnya dokter tetap akan menganjurkan untuk mengonsumsi obat di waktu yang sama setiap harinya. Karena tiap obat maag punya jadwal konsumsi yang berbeda-beda, konsultasikan hal tersebut dengan dokter untuk mencari waktu alternatif sehingga tidak mengganggu efektivitas pengobatan selama puasa.

Hindari Aktivitas Berat Setelah Minum Obat

Aktivitas berat atau langsung berbaring setelah konsumsi obat maag, khususnya saat sahur, dapat memicu naiknya asam lambung ke kerongkongan sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman atau bahkan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). 

Oleh sebab itu, beri jeda waktu sekitar 30 hingga 60 menit sebelum melakukan aktivitas berat atau berbaring agar kerja obat optimal dan Anda lebih nyaman. JIka memungkinkan, akan lebih baik apabila Anda beristirahat total agar proses pemulihan maag lebih optimal.

Pantau Reaksi Tubuh Terhadap Obat

Selama puasa, tubuh dapat memicu reaksi yang berbeda terhadap obat maag dibanding hari biasa. Penyebabnya adalah perbedaan kondisi tubuh ketika berpuasa, di mana kebugarannya cenderung menurun sehingga berpotensi memengaruhi reaksi tubuh terhadap obat. 

Apabila hal tersebut terjadi pada Anda, segera konsultasi dengan dokter terutama ketika mengalami gejala tidak biasa seperti mual parah, muntah, diare, konstipasi, atau muncul reaksi alergi. Kemungkinan dokter akan menyesuaikan kembali pengobatan sehingga lebih sesuai dengan kondisi saat puasa Ramadan.

Selain memantau proses pengobatan, pola konsumsi makanan tentunya juga perlu disesuaikan selama pengobatan maag. Tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit tersebut, konsumsi makanan yang lebih sehat juga dapat membuat Anda terhindar dari gangguan serupa di kemudian hari.

Itulah beberapa informasi terkait cara minum obat maag saat puasa yang perlu diketahui. Manfaatkan fitur Beli Obat dari Viva Apotek untuk mendapatkan obat yang Anda butuhkan. Ingat untuk selalu jaga kesehatanmu, ya!

Explore
Drag